Daniele Rugani dan Masa Depan Pertahanan Juventus

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Daniele Rugani dan Masa Depan Pertahanan Juventus

Ditulis oleh: Ajie Rahmansyah

Kiprah tim nasional Italia U21 pada ajang UEFA European Championship U-21 memang berakhir tragis. Maksud hati ingin memutus paceklik gelar sejak tahun 2004, anak asuh Luigi di Biagio justru tersingkir di fase grup. Empat poin yang dikantongi Azzurrini tidak cukup untuk bersaing dengan runner-up grup B tapi berhasil keluar sebagai juara turnamen, Swedia dan juara grup yang pada akhirnya menjadi runner up turnamen, Portugal.

Akan tetapi, kegagalan ini tidak langsung membuat seorang Di Biagio kehilangan optimismeannya. Menurut mantan pemain AS Roma ini, timnas junior Italia yang turun di Republik Ceska kemarin diproyeksikan untuk turnamen yang sama yang akan berlangsung di Polandia pada tahun 2017 mendatang.

Ucapan dari di Biagio memang bukan sebatas pepesan kosong. Berdasarkan data skuat Italia yang dibawa ke Rep. Ceska kemarin, terdapat beberapa nama yang kemungkinan masih bisa bermain di Polandia 2017 mendatang. Dan satu nama yang tampaknya masih akan dipanggil apabila Italia lolos ke Euro U-21 2017 mendatang adalah Daniele Rugani.

Siapa sih, Daniele Rugani? Banyak yang menilai Rugani sebagai pemain yang cukup menonjol dalam skuat Azzurrini pada kejuaraan Euro U21 2015 beberapa waktu lalu. Rugani, bersama Francesco Bardi, Andrea Belotti, Domenico Berardi dan Davide Zappacosta, adalah pemain yang selalu diturunkan sejak menit pertama oleh Di Biagio dalam tiga pertandingan yang dijalani Italia di Grup B. Bersama dengan Bardi dan Zappacosta, Rugani membuat pertahanan Italia sangat kokoh meskipun Italia harus tersingkir di fase grup.

Rugani adalah pemuda yang lahir di Lucca, yang wilayahnya terletak di Toscana. Pada tanggal 29 Juli nanti ia akan berusia 21 tahun, terbilang muda dalam dunia sepakbola. Karier sepakbolanya sendiri dimulai pada usia enam tahun dengan masuk ke akademi Empoli.

Kebersamaan Rugani dan Empoli berlangsung cukup lama hingga tahun 2012, sebelum akhirnya pemain bertinggi 188 cm ini memutuskan hijrah ke tim primavera Juventus dengan status pinjaman. Bersama tim muda La Vecchia Signora -julukan Juventus- ini, Rugani selalu mendapat kesempatan bermain secara reguler di musim pertamanya (2012-2013).

Senang karena pemain pinjamannya bermain cukup baik, pihak Juventus akhirnya mempermanenkan status kepemilikan Rugani dari Empoli pada 31 Juli 2013. Akan tetapi Rugani belum dipersiapkan untuk memperkuat tim senior Juventus. Pelatih Juventus saat itu, Antonio Conte, merasa bahwa Rugani masih membutuhkan banyak jam terbang untuk bersaing dengan pemain belakang yang dimiliki Juventus seperti Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, dan Andrea Barzagli. Akhirnya pihak Juventus pun meminjamkan Rugani ke klub yang menjadi jembatan pembuka kariernya di dunia sepakbola; Empoli.

Bersama tim senior Empoli, pada musim 2013-2014 Rugani menancapkan dirinya sebagai pilar penting di skuat asuhan Maurizio Sarri ini. Ia menyelesaikan musim itu dengan bermain sebanyak 40 kali di Serie B dan mencetak 2 gol. Rugani membantu Empoli menyelesaikan musim 2013-14 di posisi kedua di bawah Palermo, yang tentunya otomatis membawa Empoli promosi ke Serie A untuk pertama kalinya dalam kurun waktu enam tahun. Atas permainannya yang luar biasa itu pula, Rugani menerima penghargaan sebagai pemain terbaik Serie B di musim yang sama.

Pada 18 Juni 2014, pihak klub mengonfirmasikan bahwa terjadi kesepakatan kepemilikan bersama antara Empoli dan klub pemilik Rugani, Juventus. Rugani pun akhirnya bermain kembali bersama Empoli untuk mempertahankan eksistensi klub yang bermarkas di stadion Carlo Castellani ini di Serie A.

Musim 2014-2015 lalu menjadi bukti jika Rugani adalah seorang pesepakbola muda yang layak mendapat tempat dalam skuat utama dan diperhitungkan. Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Rugani menjadi pemain yang selalu diturunkan oleh Maurizio Sarri dalam 38 pertandingan Serie A di musim lalu, dan tak pernah digantikan sekalipun. Dan meski selalu bermain 90 menit di setiap pertandingannya, ia berhasil melewati setiap pertandingan tanpa sekalipun diganjar kartu kuning maupun merah. Semacam catatan statistik yang mengejutkan mengingat pemain bertahan sepertinya identik dengan jumlah pelanggaran yang tak sedikit.

Aksi Rugani yang menghadang Fernando Llorente pada musim lalu (via: squawka.com)
Aksi Rugani yang menghadang Fernando Llorente pada musim lalu (via: squawka.com)

Secara statistik, Rugani juga unggul bila dibandingkan dengan rekannya sesama pemain bertahan. Ia memiliki persentase memenangi duel satu lawan satu sebanyak 63%. Angka defensive error Rugani pun berjumlah nol. Jumlah tersebut memang sama dengan yang dimiliki Federico Barba, namun jumlah game yang dimainkan Barba sepanjang musim tidak sampai setengah dari yang dimiliki Rugani.

Empoli mengakhiri musim 2014-15 di posisi ke 15. Posisi yang bisa dibilang cukup baik untuk tim yang pada awal musim hanya menargetkan salvezza atau sekadar bertahan di Serie A. Torehan Empoli di sepanjang musim 2014-2015 yang hanya kebobolan 52 gol, ternyata dua poin lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah kebobolan Napoli yang mengamankan posisi kelima di akhir musim. Tampaknya kontribusi Rugani secara individu sedikit-banyak memang berhasil mengangkat penampilan Empoli di musim kemarin.

Sebenarnya, Juventus sudah menebus setengah kepemilikan Rugani dari Empoli per tanggal 2 Februari 2015 lalu, namun Rugani masih harus membela Empoli hingga akhir musim 2014/2015. Tapi ini artinya, mulai musim 2015-2016, Rugani akan menjadi bagian dari skuat Juventus untuk meraih banyak gelar.

Banyak pihak yang menilai keputusan Juventus merekrut kembali Rugani sebagai keputusan yang tepat. Juventus memang sedang membutuhkan seorang pemain belakang yang segar dari segi usia maupun permainan, apalagi jika menyadari bahwa pemain belakang termuda yang saat ini dimiliki Juventus adalah Leonardo Bonucci yang berusia 28 tahun.

Juventus, jelas memerlukan pemain bertahan berusia muda untuk kepentingan regenerasi. Rasanya tidak masuk akal untuk selalu mengandalkan pemain-pemain tua walaupun kapasitas dan pengalaman mereka tidak diragukan lagi. Keberadaan Rugani juga diharapkan dapat menggantikan Angelo Ogbonna yang hengkang West Ham United akibat performanya yang dinilai tidak berkembang dalam beberapa musim terakhir. Makanya, atas segala potensi menjanjikan, tidak berlebihan kalau Juventus boleh berharap banyak pada performa Daniele Rugani musim depan.

Penulis beralamat di Jl. Kantil No9 Wisma Manunggal (Kmr 2A) Timbulrejo, Maguwoharjo Sleman Yogyakarta. Merupakan mahasiswa Psikologi di salah satu universitas di Yogyakarta. Dan beredar di dunia maya dengan akun Twitter : @ajielito

foto: foot-sur7.com

Komentar