Dikirim oleh: Akhmad Sofi Bakhri*
Keberhasilan Barcelona dengan meraih treble winners pada musim lalu, tak lepas dari peran Lionel Messi. Bersama Luis Suarez dan Neymar, ia menjadi trio paling menakutkan di daratan Eropa. Total ketiganya berhasil mencetak 122 gol dengan rincian, Neymar dengan 38 gol, Suarez dengan 24 gol dan 21 assist, sedangkan Messi mencetak 58 gol dan 27 assist.
Raihan spesial tersebut menjadi bukti bahwa Messi layak mendapatkan julukan Messiah (juru selamat) oleh para pendukung Barcelona. Pemain yang juga mempunyai julukan La Pulga (Si Kutu) serta âMessidonaâ tersebut benar-benar menjadi juru selamat bagi Barca serta penikmat sepakbola di manapun di seluruh dunia lewat aksinya.
Messi lahir di Rosario dari pasangan Jorge Horacio serta Maria Cuccitini. Sejak usia empat tahun, Messi amat menyenangi sepakbola. Messi sempat mengalami kecelakaan yang mengakibatkan lengan kirinya patah. Messi pun pernah dilarang bermain sepakbola oleh ibunya karena tubuhnya yang kecil yang membuatnya rentan cedera.
Mendiang neneknya, Cecilia, berhasil menyelamatkan karir Messi setelah membujuk Maria untuk membiarkan Messi bermain bola. Cecilia pun tak henti-hentinya memberikan dukungan secara langsung pada Messi agar ia menjadi pemain sepakbola sesuai dengan mimpinya.
Messi sudah menonjol sejak ia bermain di kesebelasan amatir, Grandoli, yang dilatih oleh ayahnya. Dengan kemampuan di atas rata-rata, kesebelasan besar macam Newell Old Boys pun tertarik untuk meminangnya. Messi menjadi bagian generasi emas Newell Old Boys. Namun, saat menginjak usia 11 tahun, Messi didiagnosa menderita kekurangan hormon pertumbuhan. Jika tidak ditindaklanjuti, ada kemungkinan tinggi badan Messi tidak akan berkembang.
Dengan biaya perawatan mencapai $900 perbulan, membuat ayah Messi kesulitan untuk membiayainya. Ayah Messi hanyalah seorang kepala bagian dalam pabrik baja. River Plate sempat tertarik dengan Messi, tapi karena mahalnya biaya pengobatan, membuat River mundur teratur.
Sang Messiah pun diselamatkan Barcelona. Direktur Olahraga Barcelona kala itu, Carles Rexach, menemukan bakat Messi melalui kerabatnya. Lantaran tak membawa kertas, Rexach mengontrak Messi lewat serbet makan dan berjanji akan membiayai semua pengobatan Messi asalkan ia pindah ke Spanyol. Bagi seorang bocah berusia 13 tahun, ini tentu merupakan hal sulit karena harus meninggalkan ibu, saudara, dan teman-temannya. Meskipun begitu, demi kesembuhannya dan juga karir sepakbolanya, Messi pun sepakat untuk bergabung bke Barcelona.
Sejak 2000, Messi mengalami perkembangan pesat. Dalam rentang waktu singkat, Messi berhasil mencapai kesebelasan utama pada 2004. Debut Messi bersama Barcelona diberikan oleh Frank Rijkaard saat usianya baru 16.
Namun, di tim utama Messi memiliki sedikit masalah dalam komunikasi karena sifatnya yang pemalu. Beruntung, Messi kembali diselamatkan oleh kehadiran para pemain Brasil seperti Ronaldinho, Silvinho, Deco serta Thiago Motta yang menjadi teman bercengkrama dan menjadikan Messi semakin nyaman dan dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya bersama Barcelona.
Baca Juga: Messi dan Tuntutan Nama Besar
Perkembangan Messi pun kian progresif. Setelah menjadi pemain termuda Barcelona yang melakukan debut, Messi pun menjadi pencetak gol termuda Barca (sebelum dua rekornya dipecahkan Bojan). Namun, tak seperti Bojan, Messi terselamatkan oleh keputusan Rijkaard yang terus memberinya menit bertanding.
Pada 2006, Messi sempat mengalami cedera parah yang bisa mengancam karirnya di sepakbola. Beruntung karena Messi kembali diselamatkan dan kembali ke lapangan hijau setelah beberapa bulan berkutat dengan cedera. Setelah itu, kemampuan Messi kian matang yang menjadikannya pilihan utama di lini serang Barcelona.
Tahun demi tahun, prestasi Messi kian menggila. Gelar demi gelar sudah dipersembahkan Messiah untuk Barca. Dengan tujuh gelar La Liga, empat juara Liga Champions serta 4 kali menggondol gelar bergengsi macam Ballon dâOr serta banyak gelar lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu semakin menasbihkan Messi sebagai penyelamat Barcelona.
Kini Messi mampu menjawab pengorbanan orang-orang terdekatnya lewat prestasi. Ia membuat bangga neneknya yang sudah meninggal, dan membuat orang tua serta saudaranya membusungkan dada sebagai tanda bangga.
Messi saat ini didaulat sebagai duta Unicef, Dana Anak-Anak PBB. Lewat Unicef, Sang Messiah turut menyelamatkan harapan dan mimpi anak-anak di seluruh penjuru dunia. Ia pun menunjukkan kepada dunia bahwa mereka yang pernah menyelamatkannya tidaklah salah, karena Messi kini sudah menjadi Sang Messiah yang menyelamatkan keluarga, rekan-rekan, pendukung Barcelona, serta orang-orang di sekitarnya.
Feliz Cumple La Pulga and Muchas Gracias Messiah!
*Penulis merupakan mahasiswa yang berdomisili di Malang. Bisa dihubungi lewat akun twitter @sopibakhri
Komentar