Pasca menjuarai Piala Dunia 1966, tak adal lagi prestasi Internasional yang mampir ke tanah Britannia. Miris. Jelas miris, mengingat merekalah yang selama ini mengaku melahirkan sepakbola modern selama ini.
Tahun ini, Inggris, memang sedikit tampil beda. Karena, pelatih kepala Tiga Singa, Roy Hodgson, banyak memasukkan nama-nama baru dalam skuatnya tahun ini. Ya, memang , secara kasat mata, mereka memang tampil sedikit berbeda. Namun, jika ditengok lebih dalam, sebenarnya mereka masih membawa masalah yang sama: komposisi lini tengah.
Dengan banyaknya pemain tengah berkualitas yang dimiliki Inggris, Hodgson justru tampak kebingungan dalam menentukan pilihan utama di lini tengah mereka. Terutama untuk mengisi pos poros ganda, mengingat tahun ini, Hodgson akan menggunakan pola 4-2-3-1.
Menduetkan Steven Gerrard dan Frank Lampard jelas tak mungkin. Memang, keduanya adalah salah dua pemain tengah terbaik yang dimiliki Ingris. Namun untuk menurunkan Lamps dan Stevie G secara bersamaan, merupakan tindakan konyol. Selain, karena, keduanya sudah termakan usia, dua bintang Premier League ini terkenal dengan egonya yang tinggi.
Baik Lampard maupun Gerrard, keduanya selalu ingin tampil menonjol. Stevie G selalu ingin tampil baik dari Lamps, begitu juga sebaliknya. Tak pelak, keduanya sering dijadikan kambing hitam atas meredupnya prestasi internasional skuat Tiga Singa.
Jika sudah begitu, Hodgson pun harus mengambil keputusan realistis. Mencadangkan Lampard (karena Gerrard adalah kapten Inggris, ia tetap menjadi pilihan utama), dan menduet Gerrard dengan Jack Wilshere ataupun Jordan Henderson.
Posisi di belakang striker
Permasalahan selanjutnya adalah siapakah yang akan ditempatkan Hodgson di belakang striker tunggal. Wayne Rooney? Atau Ross Barkley?
Sebenarnya, Rooney-lah yang diplot untuk memerankan classic no. 10 ini. Pasalnya, ia sudah kerap melakoni peran ini saat bermain untuk klubnya Manchester United. Namun, Hodgson juga tak bisa menutup mata dengan penampilan apik Ross Barkley semusim belakangan bersama Everton.
Meski baru berusia 20 tahun, Barkleypunya tekhnik, fisik, dan visi bermain yang baik. Kemampuan yang memang dibutuhkan untuk pemain yang memerankan peran classic no. 10. Â Hal yang kemudian menjadikan kemampuan pemain muda ini disamakan dengan kemampuan Rooney yang telah banyak makan asam garam.
Dan manakala Hodgson tak ingin membangkucadangkan Barkley, berarti ia harus menggeser Rooney sedikit ke kiri dan mencadangkan Danny Welbeck. Pemain yang punya kecepatan dan sangat dibutuhkan Inggris untuk mengeksploitasi sisi kiri pertahanan lawan.
Lantas mana yang akan dipilih Hodgson? Simak ulasan lengkapnya disini.
[foto: bbc]
(mul)
Komentar