Kita semua pasti berpikir Italia hanya memiliki satu pemain yang harus diberi perhatian ekstra pada diri Andrea Pirlo, dan bagaimana Inggris harus menghentikannya dalam pertandingan Grup D nanti.
Tapi apakah pasukan Roy Hodgson benar-benar harus takut pada playmakerberusia 35 tahun itu yang baru mencetak 13 gol dari 109 pertandingan internasionalnya sampai saat ini?
Jika melihat pertandingan perempat final di Euro 2012, Pirlo benar-benar mengacak-acaklini tengah Inggris sendirian,bahkan Pirlo berhasil melakukan operan lebih banyak daripada kombinasi operan seluruh gelandang Inggris. Italia akhirnya mampu mengalahkan The Three Lions, meskipun mereka membutuhkan babak adu penalti untuk mengkonfirmasikannya,Pirlo malah mempertegas perannya tersebut dengan tendangan panenka-nya yang mempecundangi Joe Hart.
Tapi Inggris adalah tim yang berbeda sekarang, Inggris sudah jauh lebih baik, setidaknya dalam penguasaan bola.Sementara Italia telah sedikit berkembang dan datang ke Piala Dunia dengan keunggulan psikologis yang mereka miliki dari pertandingan-pertandingan persahabatan dan juga hasil pertandingan dua tahun lalu di Kejuaraan Eropa.
Jika Pirlo adalah nyawa permainan Italia, Inggris memang perlu untuk mengantisipasi dan mematikan pemain Juventus yang satu ini. Meskipun Inggris masih akan mengandalkan Wayne Rooney yang berpotensi untuk menimbulkan kerusuhan pada pertahanan Italia, tapi kunci permainan Inggris bisa jatuh ke pundak gelandang Liverpool yang satu ini: Jordan Henderson.
Henderson bisa âdikorbankanâ oleh Hodgson untuk menjadi âanjing penjagaâ bagi Pirlo, seperti yang pernah Park Ji-Sung lakukan dulu saat Manchester United berjumpa AC Milan di Liga Champion. Ini akan menjadi hal yang klise, tapi Pirlo benar-benar berpotensi besar untuk kembali mengayam-ayami Inggris, dengan catatan ia hanya bisa melakukannya jika ia memegang bola. Jadi, Inggris memang senantiasa harus mengganggu Pirlo.
Menghadapi kondisi yang berat di Manaus, stamina menjadi kunci di sini bagi Henderson. Ia memang harus berkorban untuk tim, permainannya juga mungkin tidak akan memiliki rating yang tinggi nantinya. Tapi jika ia mau, dan juga jika Hodgson sadar, Henderson bisa menjadi kunci pada pertandingan subuh nanti.
Lalu anggap saja, well, Inggris berhasil mematikan Pirlo, apakah Inggris sudah aman?
Cesare Prandelli ternyata sudah menyiapkan rencana cadangan untuk hal ini: Marco Verratti. Verratti akan menjadi alternatif taktikal ideal jika Pirlo berhasil dijinakkan oleh lawan. Tetapi jangan salah, alih-alih menjadi pelapis Pirlo, yang perlu Inggris waspadai adalah jika Pirlo dan Verratti bermain bersama.
Verrati, yang dianggap sebagai 'Pirlo baru' Italia, memiliki kelebihan melalui mobilitasnya yang tinggi, sesuatu yang Pirlo tidak miliki. Dia bisa ditempatkan di posisi mana saja di lapangan tengah, jauh sebagai gelandang jangkar maupun bermain di belakang striker. Satu-satunya kelemahan utama pemain Paris Saint-Germain ini adalah tinggi badannya yang hanya 1,65 meter.
Pada hakekatnya, Inggris memang seperti ditakdirkan untuk kerepotan pada pertandingan nanti.
Komentar