Bagaimanapun juga Pantai Gading masih membutuhkan sentuhan magis Didier Drogba. Â Sebelum ia masuk, Pantai Gading sempat tertinggal 1-0 dari Jepang. Namun, setelah Drogba masuk, Pantai Gading akhirnya sukses memenangi pertandingan dengan skor 2-1.
Memang, pada pertandingan itu, Drogba tak mencetak gol. Namun, kepemimpinannya di atas lapangan, tampaknya memang dibutuhkan oleh Yaya Toure dkk.
Selepas pertandingan pertama Pantai Gading, penyerang berusia 36 tahun itu mengungkapkan kekecewaannya karena harus memulai laga dari bangku cadangan. Ia merasa dirinya perlu bermain sejak menit awal agar bisa memberikan sesuatu yang lebih baik untuk tim nasional Pantai Gading.
âYa, tentu saja saya kecewa,â kata Drogba. âSiapa pula yang tidak ingin bermain sejak menit pertama pada pertandingan Piala Dunia? Tapi saya harus menghormati mereka yang dipilih oleh pelatih untuk jadi  starter. Meski begitu, saya tetap ingin memberikan sesuatu yang lebih untuk tim."
Dibangkucadangkannya Drogba tak lepas dari kebijakan sang pelatih, Sabri Lamouchi. Pelatih yang pernah bermain untuk AC Parma ini menegaskan bahwa ia akan lebih mengutamakan pemain muda dibanding pemain tua.
Lamouchi pun tak mau berkomentar banyak atas kekecewaan Drogba yang tak masuk starting line up itu. Ia tak mau terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan lebih memilih untuk berkonsentrasi mempersiapkan timnya, Â agar tetap memiliki peluang lolos ke babak 16 besar.
Serge Aurier, bek kanan Pantai Gading berusia 21 tahun, memang menjadi bintang pada laga perdana tersebut dengan dua assist-nya. Namun beberapa pengamat mengatakan bahwa Drogba-lah yang menjadi penentu kemenangan Pantai Gading.
Drogba dengan tipikal penyerang yang fisikal ini, berhasil merepotkan pertahanan Jepang yang dijaga Atsuto Uchida dkk. Dua menit setelah Drogba masuk, Wilfried Bony berhasil mencetak gol penyama kedudukan. Lalu dua menit berselang dari gol Bony, Pantai Gading membalikkan keadaan lewat sundulan Gervinho.
âPenampilan Drogba telah mengubah jalannya pertandingan. Keputusan tersebut memang telah saya pertimbangkan sebelumnya. Sang juara seperti dirinya (Drogba)  akan selalu berguna baik sejak menit pertama maupun tidak,â aku Lamouchi menanggapi pertanyaan media. âSaya seorang pelatih muda dan saya tahu saya tak memiliki banyak pengalaman. Tapi dengan komposisi pemain yang ada, kami perlu melihat potensi yang ada, bukan umur."
Lamouchi kemudian menegaskan bahwa ia tak akan terpengaruh tekanan publik yang dialamatkan padanya. Ia tak peduli dengan pihak-pihak yang mendukung Drogba untuk bermain sejak menit pertama.
âSaya pelatih dari tim nasional Pantai Gading, bukan pelatih Yaya Toure ataupun Didier Drogba. Saya hanya beruntung memiliki pemain-pemain tersebut. Mungkin Didier kecewa. Â Tapi ketika melihatnya ikut bergembira ketika gol tercipta, saya tahu bahwa ia adalah seorang pemain juara. Saya tak akan mengkhawatirkannya,â tandas pelatih berusia 42 tahun itu.
Pantai Gading sendiri akan menjalani laga keduanya besok (15/), melawan Kolombia yang pada pertandingan pertama menghajar Yunani dengan skor 3-0. Oleh karena itu, tentunya Drobga perlu menahan ego agar tim bisa fokus dalam mempersiapkan dan menjalani pertandingan. Pasalnya, jika Pantai Gading bisa memenangi pertandingan lawan Kolombia nanti, mereka dapat memastikan satu tempat di babak 16 besar.
foto: sportsmole.co.uk
(ar)
Komentar