FIFA memang sarat kontroversi. Belum sampai dua minggu Piala Dunia digelar, badan tertinggi sepakbola dunia itu sudah melakukan kontroversi. Kali ini terkait tes doping.
Seperti biasanya dan sesuai aturan yang ada, pasca pertandingan Italia kontra Kosta Rika, FIFA selalu memanggil secara acak dua pemain dari kedua belah tim. Namun, kala itu, ada yang berbeda. Karena FIFA memanggil 7 pemain Kosta Rika, dan hanya memanggil 2 pemain Italia.
Hal itulah yang kemudian mengundang kontroversi. Publik menilai, bahwa FIFA, sedikit diskriminatif. Seakan tak percaya, jika Kosta Rika berhasil lolos dari grup neraka. Maklum, peforma Kosta Rika di gelaran 4 tahunan ini memang di luar dugaan banyak orang. Tanpa disangka-sangka, Los Ticos, berhasil menjungkalkan dua negara yang pernah mencicipi gelar juara Piala Dunia, Uruguay dan Italia.
Praktis, FIFA pun menuai banyak kritik atas tindakannya ini. Bahkan, legenda Argentina, Diego Maradona pun ikut angkat bicara menyoal hal ini. Menurut mantan pemain yang penah terlilit kasus doping ini, dengan memanggil tujuh pemain dari Kosta Rika, FIFA sebenarnya tidak menghargai perjuangan anak asuh Jorge Luis Pinto sejauh ini.
âMengapa harus 7 pemain dari Kosta Rika, dan hanya 2 dari Italia? Ini jelas melanggar aturan. Dua pemain, itu hal wajar. Karena saya juga pernah mengalami hal seperti itu. Tetapi jika 7 pemain? Sungguh di luar nalar, â ujar Maradona menyikapi apa yang dilakukan FIFA itu.
Menanggapi kritikan itu, FIFA lewat akun jejaring sosial Twitter-nya, menyatakan, bahwa sebenarnya, hanya ada dua pemain Kosta Rika yang dipanggil untuk mengikuti tes doping seusai pertandingan. Sedangkan lima pemain sisanya, dipanggil karena belum mengikuti tes doping sebelum gelaran Piala Dunia berlangsung.
Ya, meski sudah mengeluarkan klarifikasi, namun kita semua pantas untuk bertanya-tanya. Mengapa lima pemain Kosta Rika bisa belum mengikuti tes doping, sedangkan pemain-pemain lain sudah melakukannya? Kenapa ada peningkatan jumlah pemain yang harus ikut tes doping setelah Kosta Rika berhasil tampil mengejutkan?
Pun begitu dengan pelatih Kosta Rika, Jorge Luis Pinto. Meski mempertanyakan keputusan FIFA tersebut, namun Pinto bergeming. Karena, menurutnya, anak asuhnya memang tak ada yang menggunakan obat-obatan terlarang untuk mendongkrak peforma mereka di atas lapangan.
âKami senang dengan perlakuan FIFA. Saya juga tidak takut. Kita justru senang, FIFA begitu perhatian kepada kami. Tapi mengapa mesti Kosta Rika?,â ujar Pinto mempertanyakan kebijakan FIFA itu.
Ah, ini mungkin akal-akalan FIFA saja, yang tak percaya bahwasanya Kosta Rika berhasil lolos dari grup neraka.
Â
(mul)
Komentar