Prancis tampaknya tak akan melakukan perubahan signifikan dari Starting XI yang turun kala melawan Nigeria. Pergantian yang mungkin terjadi adalah di lini pertahanan. Mamadou Sakho yang sebelumnya absen, dikabarkan telah pulih dari cedera hamstring dan akan kembali menjadi palang pintu pertahanan bersama Raphael Varane. Artinya, Laurent Koscielny akan memulai pertandingan dari bangku cadangan.
Di lini tengah, trio Yohan Cabaye, Blaise Matuidi, dan Paul Pogba akan kembali dipasang sejak menit awal, mengingat penampilan ketiganya cukup apik di laga terakhir. Pogba, yang pada pertandingan terakhir babak grup sempat ditukar dengan Moussa Sissoko, bermain gemilang bahkan ikut menyumbang gol ke gawang Nigeria.
Untuk barisan penyerangan, Deschamps sepertinya akan menghadapi dilema untuk menentukan siapa pemain yang akan turun lebih dulu, khususnya pemilihan antara Olivier Giroud dan Antoine Griezmann untuk menemani Mathieu Valbuena dan Karim Benzema.
Pilihan akhir tentunya ada di tangan Deschamps sepenuhnya. Tapi, jika menilik cara Jerman bertahan, tampaknya keputusan Deschamps bisa diambil dengan lebih mudah.
Jerman sendiri memiliki gaya bertahan dengan menaikkan garis pertahanan hingga mendekati garis tengah lapangan. Mesut Oezil dkk sepertinya sedikit banyak terbantu dengan gaya Manuel Neuer yang selalu siap keluar dari sarangnya dan menyapu bola, atau memberikan umpan panjang, yang melewati backfour Jerman.
Meski begitu, saat Jerman melawan Aljazair, lini pertahanan mereka cukup kerepotan menghadapi kecepatan para pemain lawan. Barisan depan Aljazair pun mampu menembus pertahanan Jerman dengan mengandalkan serangan cepat dari sayap lapangan.
Dengan skuat yang lebih berkualitas dibanding Aljazair, Prancis pun bisa meniru skema penyerangan Aljazair. Maka dari itu, menurunkan Griezmann sejak menit awal nampaknya akan menjadi solusi terbaik. Menilik kekuatan pemain sayap Real Sociedad ini, yaitu lebih aktif bergerak dan memiliki kecepatan lari, memasang kombinasi Griezmann-Benzema akan lebih baik ketimbang Benzema-Giroud.
Dengan kombinasi tersebut, Prancis pun akan memainkan dua winger murni, yaitu Griezmann dan Valbuena menjadi penyokong Benzema sebagai ujung tombak.
Pada babak 16 besar, 90 menit adalah waktu yang cukup bagi Prancis untuk mengalahkan Nigeria. Namun Jerman tak melaju semudah itu. Skuat asuhan Joachim Loew ini membutuhkan babak tambahan waktu untuk menaklukan Aljazair yang bermain dengan enerjik dan penuh semangat.
Lini depan Jerman yang dihuni Oezil, Mario Goetze dan Thomas Mueller pun menjadi sorotan. Daya dobrak ketiganya semakin menurun setelah menghancurkan Portugal 4-0 pada laga pembuka. Bahkan, kali ini ketiganya tak mampu menaklukkan kiper Aljazair, Rais M'Bolhi, yang bermain cukup gemilang. Padahal, ada beberapa momen di mana ketiganya memiliki kesempatan untuk memenangi pertandingan lebih cepat.
Untuk menghindari terulangnya ketumpulan tersebut, perubahan harus dilakukan oleh Loew. Yang paling mungkin dilakukan adalah melakukan pergantian pemain, karena akan sulit mengubah formasi 4-3-3 yang sudah fasih dimainkan oleh Jerman.
Jerman dengan skuatnya yang ada saat ini digadang-gadang mampu menjuarai Piala Dunia kali ini. Penampilan di awal perjalanan mereka pun semakin membuat banyak orang memprediksi Jerman bisa melangkah jauh.
Namun, kami memprediksi pertandingan ini tak akan mudah bagi Jerman. Apalagi jika menilik performa Mueller dkk. yang mengalami penurunan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Maka, jangan kaget jika pada akhirnya Prancis-lah yang akan keluar sebagai pemenangnya.
(amp)
Komentar