Setelah menanti selama 24 tahun, Argentina akhirnya bisa kembali tampil sebagai grandfinalis Piala Dunia. Namun, penantian itu ternyata sia-sia. Sama halnya dengan 4 windu yang silam, Albiceleste, gagal menambah gelar. Mereka dikalahkan oleh tim yang sama, Jerman, dan dengan skor yang sama, 1-0.
Namun, Argentina patut sedikit berbangga hati. Pasalnya, kapten tim mereka, Lionel Messi, berhasil menyabet gelar sebagai pemain terbaik dalam turnamen 4 tahunan itu.
Sebenarnya, agak aneh juga. Kenapa panitia penyelanggara, dalam hal ini FIFA, menetapkan La Pulga sebagai man of the tournament. Meski berhasil mengantarkan Argentina ke partai puncak, tapi, sebenarnya, masih banyak pemain yang dinilai lebih baik dari Messi. Thomas Mueller, misalnya. Selain mengantarkan Jerman juara, ia juga berhasil mencetak 5 gol dan memberi 3 assist.
âSangat kasihan jika melihat Messi, bahkan saya akan memberikan surga, jika mungkin,â ujar Maradona.
Memang, beban Messi begitu berat. Terlebih dengan kegagalannya tahun ini membawa Albiceleste merengkuh gelar juara dunia ketiga. Jelas, ia semakin tak bisa lepas dari bayang-bayang Maradona.
Selain itu, meski berasal dari negara yang sama, Maradona justru tak begitu bangga dengan gelar pemain terbaik turnamen yang diterima Messi. Menurutnya, gelar yang diberikan kepada Messi hanyalah tuntutan pasar saja.
âIni memang menyakitkan. Tapi ini (ketika Messi meraih gelar Golden Ball) tidaklah adil. Ini hanyalah tuntutan pasar. Mereka ingin memberikan gelar yang belum didapat Messi,â tandas Diego 'si Tangan Tuhan' Maradona, seperti yang dikutip media kenamaan Spanyol, AS.
Pernyataan Maradona itu ada benarnya juga. Mengingat, walaupun sudah mendapatkan banyak gelar individu, Messi baru sekali meraih gelar Golden Ball Piala Dunia. Yaitu tahun ini. Selain itu, EL Messiah adalah brand ambasador adidas. Jadi, wajar saja, jika ia dinobatkan sebagai yang terbaik dalam gelaran akbar sepakbola dunia tahun ini.
Mungkin juga, FIFA ingin memberi gelar hiburan bagi Messi. Tapi, nyatanya, Messi tak banga dengan gelar itu. Wajahnya tetap muram, serasa tak percaya dengan kegagalannya. Semua orang pasti tahu, kenapa Messi bermuram durja. Karena, baginya, trofi Piala Dunia jauh lebih penting daripada trofi individual yang memang sudah terlalu banyak menumpuk di kabinet rumahnya.
Ya, benar atau tidak, semoga Messi terhibur dengan gelar pemain terbaik turnamen itu.
(mul)
Komentar