Penjelasan Sensasi "Kretek" pada Persendian

Sains

by Dex Glenniza 48984

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Penjelasan Sensasi

Mengingat kembali bahwa setiap hari, kita melakukan banyak hal yang tak jelas manfaatnya. Seperti yang pernah kami singgung pada editorial “Panduan Cara Indah Menikmati Hidup Buat (Selain) Kita”, kita sering bersiul saat menunggu laptop menyala sepenuhnya, bersenandung pendek saat berjalan dari meja kerja ke kamar kecil, atau mengetukkan jari ke meja secara ritmis saat sebuah laman yang kita klik agak terlambat terbuka.

Kemudian juga ketika tubuh kita terasa pegal dan kaku, kita sering membunyikan sendi hingga menimbulkan bunyi tertentu. Suatu kegiatan yang, anehnya, tidak bisa dijelaskan bagaimana, tapi kita semua pasti mengerti.

Saat ini, sangat sulit bagi saya untuk mencari tahu tentang persendian yang sering kita “lipat” dan sampai berbunyi “kretek” tersebut. Saya juga tidak tahu istilah persisnya untuk kegiatan di atas, dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris.

Tapi, kembali, hal-hal semacam itu memang sangat sering dilakukan saat sedang melakukan hal lain yang, biasanya, jauh lebih penting. Sebab jarang kita bersiul hanya untuk merayakan siulan, jarang juga orang mengetukkan jemari secara ritmis ke meja semata karena untuk merayakan jari, begitupun jarang kita meng-“kretek”-an persendian kita hanya untuk merayakan persendian. Aneh.

Bahkan saat menulis artikel ini pun, sesekali saya meng-“kretek”-kan jari-jemari saya.

Ya, memang apapun alasannya, peng-“kretek”-an persendian sering kita anggap bisa memberikan sensasi relaksasi tersendiri, yang untuk sejenak, dapat menghilangkan rasa kaku dan pegal.

Pertanyaan selanjutnya dari kebiasaan yang aneh ini adalah, amankah melakukan kebiasaan tersebut? Sebelum kita menjawabnya, mari kita pahami dulu tentang persendian.

Penjelasan tentang persendian

Sumber: wikipedia.org
Sumber: wikipedia.org

Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Nah, yang dimaksud dengan meng-“kretek”-kan sendi adalah menggerakkan sendi tulang hingga menghasilkan bunyi “kretek”.

Sendi tulang mana saja yang biasa kita “kretek”? Sendi tulang-tulang jari (tangan maupun kaki), leher, dan tulang belakang adalah sendi tulang yang umumnya bisa kita “kretek”.

Untuk memahami bagaimana suara “kretek” dihasilkan, kita perlu untuk mengetahui bagaimana sendi bekerja.

Masing-masing ujung kedua tulang dilindungi oleh lapisan untuk bergesekan satu sama lain dengan jaringan tulang rawan. Sehingga tidak menyakitkan serta saling merusak karena gesekan.

Artikulasi tulang rawan ini didukung oleh bantalan cairan sinovial yang kental dan jelas, yang diproduksi oleh membran yang mengelilingi setiap sendi. Cairan sinovial tersebut melumasi sendi, seperti minyak melumasi bagian logam dalam mesin mobil kita, mencegah bagian keras dari pergesekan antar tulang kita.

Bila kita meng-“kretek” sendi kita, berarti saat itu kita menarik tulang-tulang di sendi saling jauh dari satu sama lain. Hal ini membuka ruang di sendi dan mengurangi tekanan di dalamnya. Tekanan yang berkurang menarik gas-gas yang kemudian terlarut dalam cairan sinovial.

Ketika oksigen dan karbondioksida menjadi kurang larut, mereka membentuk gelembung. Suara “kretek” yang kita dengar adalah suara gelembung yang terbentuk, seperti kita mendengar gelembung terbentuk ketika kita membuka kaleng soda, yang menurunkan tekanan di dalam kaleng, sehingga karbondioksida terlarut dapat membentuk gelembung.

Jika kita mengambil gambar sinar X dari sendi tulang tepat setelah kita meng-“kretek”-nya, gelembung-gelembung akan terlihat. Hal ini membuat ukuran sendi bertambah sekitar 15%. Gelembung-gelembung ini tidak akan ada untuk selamanya. Setelah sekitar setengah jam, gas larut kembali ke dalam cairan sinovial.

Setelah kita meng-“kretek” sendi-sendi kita, kita tidak dapat langsung meng-“kretek”-nya dan mendapatkan bunyi “kretek” lagi dalam jangka waktu dekat, karena kita perlu gas-gas terlarut untuk mendapatkan efek itu.

Jika suara “kretek” itu muncul lagi dan dapat kita lakukan berulang-ulang kali, kemungkinan besar adalah karena ligamen kita bergerak kembali ke tempatnya secara cepat.

Apakah kebiasaan ini aman?

Secara teknis sebenarnya meregangkan otot hingga mengeluarkan suara bukan termasuk kepada hal yang berbahaya. Namun, jika hal tersebut dilakukan secara berlebihan, bisa jadi berbahaya.

“Menyelaraskan persendian itu tidak berbahaya, tapi jangan dilakukan sebagai kebiasaan,” kata Dr. Christopher Anselmi, ahli kiropraktik di New York, Amerika Serikat.

Persendian tersusun dari ligamen, tendon, dan struktur jaringan yang lembut dan semakin lama bisa aus. “Jika persendian tidak sesuai dengan posisinya, maka bisa menyebabkan kerusakan prematur,” lanjutnya.

Suara “krek” atau “kretek” yang biasa kita dengar saat meregangkan otot terkadang sedikit menakutkan, tidak jarang bisa dikira patah tulang. Persendian mengandung cairan dan gas seperti nitrogen dan karbondioksida.

Ketika cairan tertekan dan ada dorongan di daerah persendian, gas akan keluar, kemudian hal ini lah yang menghasilkan suara, seperti yang saya sebutkan di atas: “kretek”.

Untuk mengurangi rasa pegal pada otot, Dr. Anselmi menyarankan untuk melakukan peregangan ringan. Cara paling mudah adalah saat sedang mandi kita berdiri tegak dan regangkan punggung perlahan. Setelah 5 menit, lenturkan punggung ke arah depan dan belakang, serta ke samping.

“Meregangkan punggung yang kaku sampai berbunyi tidak akan merusak tulang dan sendi, namun jika Anda merasa tidak nyaman pada persendian dan selalu ingin meregangkannya, mungkin memang ada masalah pada punggung,” katanya.

Peng-“kretek”-an, jika dilakukan berlebihan, misalnya 5 menit sekali, maka bisa menyebabkan persendian mengalami keausan. Dalam jangka panjang, jika kebiasaan ini dibiarkan berlarut-larut bisa menyebabkan osteoarthritis atau sejenis peradangan pada sendi.

Selain itu, membunyikan sendi hingga berbunyi “kretek” juga sebaiknya dilakukan oleh diri sendiri, atau tidak meminta bantuan orang lain. Sebab, hanya masing-masing orang yang bisa benar-benar mengenal tubuhnya sendiri.

Dari dalam negeri, dokter spesialis bedah orthopedi dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Dr. Benedictus Megaputera, MSi, SpOT sependapat bahwa kebiasaan ini sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan.

Menurutnya, tindakan ini bisa memicu pergeseran bantalan sendi antar tulang belakang. “Jika badan terasa nyeri dan pegal-pegal setelah duduk lama, sebaiknya melakukan istirahat sejenak sambil melakukan peregangan otot (stretching),” kata Dr. Benedictus.

Peng-“kretek”-an pada sepakbola

Joe_Hart_stretch

Pada sepakbola, jarang sekali kita mendapatkan kasus peng-“kretek”-an. Hal ini terjadi juga lantaran karena pemain sepakbola melakukan pemanasan dan peregangan otot secara baik dan benar.

Jika kita bisa menemukan beberapa kasus juga, mungkin penjaga gawang yang paling sering meng-“kretek” jari-jemarinya, terutama kiper futsal yang tidak memakai sarung tangan.

Kasus unik sering saya temukan pada Joe Hart. Ia sering melipat, menekan, dan meregangkan jari-jarinya. Tapi memang saya tak tahu persis apakah sampai berbunyi “kretek” atau ia hanya melakukannya untuk mempersiapkan otot-otot di tangannya untuk menahan bola.

Ini juga yang membentuk kebiasaan penjaga gawang saat sedang tidak berlatih atau bertanding. Biasanya mereka sering membuka tangan mereka lebar-lebar, sesekali mengepal, dan seterusnya. Hal ini secara rutin dapat memperkuat otot-otot dan persendian pada tangan.

Pemanasan dan peregangan serupa juga dapat kita rasakan manfaatnya pada olahraga yang banyak melibatkan tangan, seperti bola basket, bola voli, bulu tangkis, dan lain-lain.

Jadi, sekarang kita semua sudah tahu kenapa persendian kita bisa sampai berbunyi “kretek”, dan apakah kebiasaan tersebut baik dilakukan atau tidak. Semoga kita semua selalu sempat untuk meregangkan otot-otot dan persendian kita. Jika kita terlalu sibuk, kita bisa melakukan peregangan ekstrem seperti yang berikut ini, yang dapat kita lakukan di kantor kita.

Baca juga: Menjawab Mitos pada Sepakbola dengan Sains

Disadur dari beberapa sumber: isigood.com, chemistry.about.com, wikipedia.org, detik.com, kompas.com, dan bisakimia.com

Komentar