Masih ingat gol Andres Iniesta ke gawang Belanda di final Piala Dunia 2014? Gol yang dicetak Iniesta pada menit 116 itu menjadi gol paling bersejarah bagi sepakbola Spanyol karena memastikan trofi pertama Piala Dunia yang diraih tim matador. Iniesta baru-baru ini menjelaskan gol itu dari perspektif hukum gravitasi Newton.
Gol itu diawali umpan Fernando Torres yang coba dihalau Rafael van der Vaart. Sapuan Vaart ternyata tidak sempurna dan jatuh ke kaki Cesc Fabregas. Di depan kotak penalti, Cesc mengirim umpan terobosan pada Iniesta yang berada di sisi luar sebelah kiri pertahanan Belanda. Iniesta lolos dari perangkap offside karena Vaart yang terjatuh saat menghalau umpan Torres terlambat naik. Dengan susah payah, Vaart mengejar Iniesta dan mencoba melakukan blockshot. Terlambat. Iniesta berhasil mengeksekusi peluang itu dengan kaki kanannya yang gagal dihalau dengan sempurna oleh Maarten Stekelenburg.
Iniesta melakukan dua kali sentuhan. Sentuhan pertama saat dia mengontrol umpan Cesc, sentuhan kedua saat melakukan tendangan ke arah gawang Belanda. Pada sentuhan pertama, bola yang dikontrol Iniesta itu sempat melambung setinggi leher Iniesta. Dia dengan tenang membiarkan bola memantul lebih dulu ke tanah. Setelah memantul, bola kembali turun, dan pada saat yang sama Vaart datang mencoba menutup gelandang Barcelona itu. Saat bola sudah turun setinggi lutut, Iniesta mengayunkan kaki kanannya dan mengeksekusi peluang itu dengan sempurna. Selanjutnya adalah sejarah!
[video id="P5yE9YWc9TU" site="youtube"][/video]
Inilah penjelasan post-factum dari gelandang Barcelona:
"Sebelum menendang bola, saya menunggu agar bola turun sedikit. Jika saya tidak menunggu, saya akan gagal mencetak gol. Saya membiarkan hukum gravitasi melakukan pekerjaannya dan saya kemudian mencetak gol. Itu (hukum) Newton!" serunya kepada majalah Prancis, So Foot.
Pemain kelahiran 11 Mei 1984 (dia berusia 26 tahun saat itu) ini mengaku dia berkali-kali menonton rekaman gol yang dicetaknya pada 11 Juli 2010 di Soccer City Stadium, Johanesburg. Setelah berkali-kali menyaksikan rekaman gol itu, barulah Iniesta bisa mengekspresikan perasaannya dengan kalimat yang alegoris. Dia bilang bahwa gol itu telah membuatnya merasa berhasil membahagiakan banyak orang di Spanyol. Itulah sebabnya dia menggambarkan gol itu sebagai "gabungan semua kata-kata positif yang terdapat dalam kamus".
Komentar