Jika anda menonton pertandingan Atletico melawan Real Madrid (7/2) maka seharusnya anda sepakat bahwa Atletico bermain dengan luar biasa. Seolah tidak ada kesempatan bagi El Real untuk menghela nafas sejenak. Hasil akhir tentunya menjadi pembuktian, skor 4-0 bukan hasil kecil yang bisa dengan mudah diperdebatkan.
Begitu juga dengan soal statistik, meski unggul penguasaan bola 48%-52% namun Madrid kalah jauh soal jumlah peluang. Hanya mampu melancarkan 4 tembakan sepanjang 90 menit, sementara Atleti hingga 17 tembakan ke gawang.
Pressing ketat dilakukan oleh Atletico hampir sepanjang pertandingan. Mereka memaksa pemain Real Madrid terus menerus berbuat kesalahan dengan cara tidak dibiarkan berlama-lama memegang bola. Selain itu, Atleti juga bermain dengan tempo cepat dan mengandalkan tekel-tekel yang cenderung keras.
Minimal selalu ada tiga pemain yang tetap berada di wilayah Real Madrid dengan salah satu atau dua di antaranya aktif mengejar bola. Pergerakannya juga dinamis, tak terpaku pada Mandzukic atau Griezmann yang menjadi penyerang saja. Misalkan ketika Arda Turan sedang membayangi bek lawan, maka Mandzukic tidak segan untuk sedikit mundur dan melebar untuk menutup ruang kosong yang ditinggalkan Turan tadi.
Permainan demikian sudah menjadi ciri khas tersendiri, juga salah satu cara mereka mampu menjadi juara La Liga dan tampil di final Liga Champions musim lalu. Kehadiran Simeone pada tahun 2011 turut andil dalam transformasi ini. Sifat keras dan tanpa kompromi semasa bermain ditularkan kepada anak asuhnya.
Sepanjang musim ini Atletico melakukan total 724 tekel atau rataan 33 kali tiap laga, terbanyak di La Liga. Perlu diketahui, tekel Butuh fisik yang prima untuk menerapkan taktik di atas, bermain agresif tiada henti selama 90 menit. Lalu apa rahasia Atletico bisa bermain demikian?
Selain karakter Simeone yang mungkin ditularkan ke para pemain, ada satu nama lagi yang punya andil besar. Ia adalah Oscar Ortega yang menjabat sebagai pelatih fisik Atletico. Karena bukti kinerjanya juga kemudian pria 56 tahun ini sering dipanggil Profesor Ortega.
Ia selalu datang lebih awal saat latihan, biasanya 20 menit sebelum kedatangan Simeone di lapangan. Tugasnya adalah untuk memastikan seluruh penggawa Atletico dalam kondisi prima saat melahap porsi latihan sang bos. Bukan hanya saat latihan sebenarnya, Ortega juga yang memimpin tim saat pemanasan di laga resmi.
Meski usianya tak lagi muda, ia masih kerap mencontohkan sendiri bagaimana seharusnya pemain melakukan latihan. Semuanya harus berjalan sempurna, itulah sebabnya Ortega kerap berteriak lantang jika pemain berlari kurang cepat atau melompat yang tak sesuai dengan keinginnanya.
Biasanya latihan fisik adalah hal yang tidak disukai oleh para pemain. Tanpa menyentuh bola pemain diharuskan berada di puncak keletihan memaksa ketahanan tubuh dalam kondisi maksimal. Tetapi tidak dengan metode yang dijalankan oleh Ortega, karena ia punya banyak variasi dalam programnya.
Salah satu variasi latihan Ortega. clubatleticodemadrid.com
"Sang Professor adalah seseorang yang menghabiskan harinya untuk mengawasi berat badan Anda, suasana hati Anda. Dia mengamati dengan rinci dan tahu banyak tentang para pemain, karena kita adalah manusia,â kata Guilherme Siqueira pemain yang baru bergabung musim ini.
Fokus dari Ortega sebenarnya tak cuma sekadar ketahanan fisik saja tetapi juga kekuatan. Itulah yang menjadi kunci para pemain Atletico tak hanya kuat melakukan pressing sepanjang 90 menit. Tetapi juga mampu memenangi tekel atau duel udara dengan pemain lawan.
Semua data latihan pemain dicatat agar program yang dirancang sesuai. clubatleticodemadrid.com
Kami juga sempat membahas staff pelatih Atletico lainnya, Muno Burgos yang menggunakan teknologi Google Glass. Melalui kacamata canggih ini, ia dapat melihat secara langsung data dan statistik permainan. Baca di sini.
Selepas kedatangan kembali Fernando Torres di Atletico pada bursa musim dingin ini, pihak klub merilis sebuah video latihan pertama âSi Anak Hilangâ. Video tersebut berisi latihan sederhana Torres sendirian yang dipimpin langsung oleh Oscar Ortega. Latihan tersebut menitik beratkan pada kelincahan sang pemain yang diakhiri dengan penyelesaian akhir ke gawang mini.
Jika kemudian muncul pertanyaan kenapa ketajaman Torres dapat kembali lagi setelah ia bergabung ke Atletico, bisa jadi latihan Ortega adalah jawabannya.
Baca juga editorial kami yang menyoroti khusus kedatangan Atletico dalam konteks "Memahami Rumah"
Beberapa pembahasan tentang cara sekaligus metode latihan dapat anda baca di sini
Komentar