Makanan Cepat Saji Untuk Pemulihan Atlet

Sains

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Makanan Cepat Saji Untuk Pemulihan Atlet

Hasil penelitian yang dilakukan di Montoya University menunjukan satu hasil yang cukup menarik. Penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli nutrisi, Michael Cramer, ini menunjukan bahwa makanan cepat saji atau fast food, memiliki efek yang cukup baik dalam proses pemulihan atlet.

Makanan cepat saji memang lebih identik terhadap makanan tidak sehat yang tidak disarankan untuk dikonsumsi. Kadar kalori yang terlalu tinggi membuat makanan ini tidak sehat bagi tubuh manusia. Namun, kondisi ini berbeda dengan atlet yang sedang melakukan pemulihan pasca latihan berat.

Setelah menjalani latihan yang berat, atlet membutuhkan kalori dalam jumlah besar untuk mengembalikan kondisi tubuh kepada kondisi yang seharusnya. Biasanya, suplemen-suplemen tinggi kalori seperti sports drink, powerbar, dan beberapa suplemen lainnya. Pada intinya, suplemen-suplemen ini akan memberikan banyak kalori untuk kebutuhan tubuh atlet.

Cramer kemudian melakukan penelitian terhadap 2 kelompok atlet sepeda yang diberikan perlakuan berbeda. Kedua kelompok tersebut pada mulanya melakukan latihan yang sama  selama 90 menit. Pasca latihan kelompok pertama diberikan asupan suplemen olahraga sebagaimana biasanya sedangkan kelompok kedua diberikan makanan cepat saji seperti hamburger, pancake, kentang goreng, dan hash brown.

Setelah kedua kelompok tersebut mengkomsumsi makanan masing-masing, dilakukan pengukuran laboratoriun dengan biopsi dan pengecekan darah. Hasilnya, kedua kelompok menunjukan hasil yang serupa. Baik kelompok yang mengkomsumsi suplemen olahraga maupun yang mengkonsumsi makanan cepat saji menunjukan hasil biopsi dan pengukuran darah yang tidak jauh berbeda. Kadar gula dalam darah mereka serupa, serta kadar glikogen pada otot (yang menjadi sumber tenaga saat untuk latihan) pun sama.

Hal ini berarti baik makanan cepat saji memberikan efek  yang sama dengan suplemen olahraga saat proses pemulihan atlet pasca latihan. Hasil ini tentu saja sangat menguntungkan bagi atlet mengingat makanan cepat saji merupakan makanan yang lebih murah ketimbang suplemen olahraga. Menggunakan makanan cepat saji dalam pemulihan atlet akan membuat biaya latihan dapat lebih rendah.

Meski penelitian dilakukan pada atlet balap sepeda, namun tentu saja hal ini juga berlaku pada atlet sepakbola. Sama halnya dengan atlet balap sepada, atlet sepakbola juga akan melakukan latihan dengan intensitas tinggi untuk meningkatkan kemampuannya. Dalam hal ini, mereka juga akan membutuhkan suplemen yang mampu mengembalikan kondisi tubuh pasca latihan berat tersebut. Maka jumlah kalori tinggi dari makanan cepat saji juga akan berguna bagi atlet sepakbola untuk pemulihan pasca latihan intensitas tinggi.

Hanya saja, terdapat satu hal penting yang harus dicatat, dalam percobaan ini Cramer memilih makanan cepat saji yang mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi. Kalori dalam jumlah besar yang terkandung pada makanan, berasal dari 70% karbohidrat, 10% protein, dan 20% lemak. Sedangkan sebagian besar makanan cepat saji yang beredar di masyarakat  mengandung kalori yang hampir 50% berasal dari lemak.

Hal ini tentu saja sangat berbeda. Kalori yang berasal dari lemak akan membutuhkan waktu pembakaran yang jauh lebih lama ketimbang kalori yang berasal dari karbohidrat. Maka makanan cepat saji yang mengandung kalori dari lemak akan tidak akan membuat tubuh dapat pulih dengan cepat.

Sayangnya, sebagian besar restoran cepat saji asal Amerika yang banyak berada di Indonesia memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi. Maka mengkonsumsi makanan dari restoran-restoran ini pasca latihan tentu bukan pilihan bijak bagi para atlet.

Namun setidaknya, kini terdapat pilihan lain bagi para atlet untuk memenuhi kebutuhannya pasca menjalani latihan berat. Pilihan yang tentunya lebih mudah didapat dan lebih murah untuk menunjang kebutuhan para atlet.

Komentar