Peraturan Enam Detik yang Tidak Jelas

Sains

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Peraturan Enam Detik yang Tidak Jelas

Girondins de Bordeaux mendapat tendangan bebas tidak langsung dalam kotak penalti saat bertanding melawan Liverpool karena Simon Mignolet dianggap melakukan pelanggaran terhadap aturan enam detik, yang menyebutkan bahwa seorang penjaga gawang tidak boleh menguasai bola dengan tangan selama lebih dari enam detik. Namun, wasit yang bertugas di pertandingan tersebut, Alon Yefet, meniup peluitnya bukan hanya enam detik, melainkan setelah dua puluh detik Mignolet menyentuh bola.

Dibanding dengan aturan empat detik yang berlaku untuk penjaga gawang futsal, aturan ini relatif tidak familiar. Kenyataan yang ada juga membuat aturan ini tidak dikenal luas; pada praktiknya, dalam banyak kesempatan, banyak penjaga gawang yang menguasai bola lebih dari enam detik. Apakah aturan enam detik ini benar-benar ada?

Pada bagian “tendangan bebas tidak langsung” dalam Law 12 (Fouls and Misconduct), yang tedapat dalam Laws of the Game-nya FIFA, tertulis: Sebuah tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada kesebelasan lawan jika seorang penjaga gawang, dalam kotak penaltinya sendiri, melakukan salah satu dari empat pelanggaran di bawah ini: 1) menguasai bola dengan tangannya selama lebih dari enam detik sebelum melepasnya dari penguasaan, 2) menyentuh bola lagi dengan tangannya setelah ia melepasa bola dari penguasaannya dan sebelum bola menyentuh pemain lain, 3) menyentuh bola dengan tangan setelah bola secara sengaja disepak ke arahnya oleh rekan satu kesebelasan, dan 4) menyentuh bola dengan tangannya setelah ia menerimanya secara langsung dari lemparan ke dalam yang diambil oleh rekan satu kesebelasan.

Aturan enam detik berada di urutan pertama, namun mengapa aturan ini tidak familiar?

Pada Maret 2010, BBC meminta Kenny Clark (eks wasit profesional), Pat Nevin, Craig Paterson, dan Allan Preston (ketiganya eks pemain profesional) untuk memilih aturan yang perlu diubah, aturan yang perlu dihapuskan, dan aturan yang perlu diperkenalkan. Preston, dalam kategori kedua, memilih aturan enam detik.

“Aturan enam detik untuk penjaga gawang,” ujar Preston. “Tidak ada wasit yang mengikutinya juga. Kita tidak mau penjaga gawang berdiri dengan bola selama lebih dari enam detik, namun aturan ini (aturan enam detik) tidak terpakai. Kadang kita melihat aturan ini dijalankan pada awal musim, namun selain itu, kita tidak pernah melihat wasit menghukum penjaga gawang karena menguasai bola lebih dari enam detik.”

Sekarang kita tahu bahwa aturan enam detik benar-benar ada, namun pada praktiknya tidak benar-benar dijalankan. Begitukah?

Aturan enam detik dalam sepakbola berbeda dengan aturan empat detik dalam futsal, yang langsung berjalan begitu bola berada dalam penguasan penjaga gawang (kecuali penjaga gawang berada di area permainan lawan), baik tangan atau kaki. Dalam sepakbola, aturan enam detik hanya berlaku jika penjaga gawang menguasai bola dengan tangan. Juga, aturan ini baru berlaku setelah penjaga gawang bebas dari gangguan; ketika seorang penjaga gawang dapat dengan bebas berpikir untuk dan melepaskan bola.

Aturan enam detik belum berlaku ketika, misalnya, seorang penjaga gawang menangkap bola sepak pojok dan memeluknya (bola sepenuhnya dalam penguasaannya jika dipeluk, kan?) namun para pemain lawan dan para pemain kesebelasannya masih ada dalam kotak penalti. Contoh lain: ketika seorang penjaga gawang menahan sebuah tendangan jarak jauh lalu memeluk bola dalam posisi telungkup tanpa ada pemain lain dalam kotak penalti (ia dalam posisi bebas, bukan, jika begini?). Sebelum ia berdiri, aturan enam detik belum berlaku.

Ini lah yang membuat aturan enam detik begitu abu-abu. Sampai-sampai Mignolet saja bisa menguasai bola selama dua puluh detik. Tapi jika boleh bertaruh, kalau saja aturan ini ditegakkan, pastinya akan ada banyak "pelanggaran kecil" seperti ini di setiap pertandingan sepakbola.

Baca juga Blunder Mignolet Hiasi Keberhasilan Liverpool Kalahkan Bordeaux

Komentar