Trik Cara Memaksimalkan Tendangan Penjuru

Sains

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Trik Cara Memaksimalkan Tendangan Penjuru

Dalam sebuah wawancara Jose Mourinho pernah mengatakan bahwa di Inggris penonton akan bersorak kencang ketika timnya mendapatkan tendangan sudut sama dengan bisingnya ketika mencetak gol. Menurut Mourinho, di Inggris mendapatkan tendangan sudut sama saja dengan sudah berhasil mencetak gol. Namun, benarkah demikian?

Buku Soccer by the Numbers yang ditulis oleh Prof. Chris Anderson dari Cornell University dan Prof. David Sally dari Tuck School of Business justru mengatakan hal yang berlawanan. Pada buku tersebut disebutkan bahwa tendangan sudut hanya menciptakan peluang, bukan gol. Dari 134 pertandingan Liga Inggris yang diteliti, Sally dan Andersen menemukan bahwa persentase tendangan sudut yang menghasilkan gol hanya 2,2%.

Penelitian yang lebih detail dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dari Departemen Sains Olahraga Universitas Wales. Penelitian itu menggunakan analisis data spatial untuk mengetahui bagaimana arah lengkungan tendangan dan lokasi jatuhnya bola mempengaruhi tingkat keberhasilan tendangan sudut. Hasil penelitian ini dipublikasikan di Kongres Ilmu Pengetahuan dan Olahraga yang kelima tahun 2014.

Sampel penelitian ini adalah 1000 tendangan sudut yang terjadi pada pertandingan Liga Inggris. Dengan menggunakan kamera super canggih, peneliti menentukan koordinat posisi (X, Y) di lapangan. Koordinat X sebagai panjang lapangan dan Y sebagai lebar lapangan. Kamera ini juga menangkap posisi dimana bola pertama kali disentuh setelah ditendang saat tendangan sudut.

Hasil dari ke 1000 tendangan sudut tersebut dibagi dalam, “tidak menjadi peluang”, “menjadi peluang tapi tidak mengarah ke gawang”, “menjadi peluang tapi membentur mistar”, dan “gol”. Beberapa tendangan yang melenceng terlalu jauh atau langsung meninggalkan lapangan tidak dipakai oleh penelitian ini.

Setelah melakukan regresi pada setiap kejadian tendangan penjuru yang diteliti. Terdapat beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini.

Yang pertama adalah penelitian ini menyebutkan bahwa tendangan penjuru yang ditendang tanpa menciptakan lengkungan (curve) atau memelentir akan meningkatkan kemungkinan terjadinya tendangan ke arah garang 3,44 kali lebih besar. Karena itu dianjurkan eksekutor tendangan penjuru adalah seseorang yang biasa melakukan umpan lambung tanpa membuat bola berputar.

Sedangkan arah jatuhnya bola, peneliti menyarankan pelatih menginstruksikan penendangnya ke wilayah antara titik penalti dan penjaga gawang. Peluang gol yang tercipta akan lebih tinggi ketimbang arah lainnya. Hal ini terjadi karena wilayah ini merupakan wilayah yang mudah untuk dimenangkan saat terjadi duel dengan pemain bertahan lawan. Tak hanya itu, jarak yang cukup dekat dengan gawang membuat presentasi gol cukup tinggi.

Saran ini berlaku jika tim anda ingin mencetak gol. Tapi perlu diingat bahwa meski peluang terciptanya gol lebih tinggi, presentase umpan itu sampai ke rekan anda akan cukup kecil. Tapi percayalah, andaikan umpan itu akurat dan tepat tak mustahil gol akan mudah tercipta.

Di sisi lain, saat tim anda sudah unggul gol dari lawan dan tim anda mendapatkan kesempatan tendangan penjuru. Maka alangkah baiknya tendangan penjuru itu diarahkan ke titik yang lebih jauh dari gawang. Posisi ini akan memudahkan pemain untuk bisa memenangi duel dan umpan pun akan lebih akurat.

Tentunya semua ini adalah hasil penelitian belaka, pada prakteknya tidak akan sesederhana ini. Perlu kreativitas dari pelatih untuk membuat satu skema tendangan sudut yang mampu mengelabui lawan. Sehingga kemungkinan pemain memenangi duel dan menghasilkan gol akan lebih meningkat lagi. Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba hasil penelitian ini bukan?

Komentar