Kehadiran Luis Suarez tentu adalah keberuntungan bagi Barcelona, hal ini tentu saja membuat lini depan Barca jadi salah satu yang tertajam dalam sejarah sepakbola, bagaimana tidak ada tiga striker terbaik Amerika Latin yang mengisi posisi itu: Lionel Messi, Neymar dan Luis Suarez.
Yang jadi soal adalah pasti betapa pusingnya pelatih Luis Enrique untuk bisa memainkan ketiga pemain ini secara bersamaan, salah satu solusi diantaranya adalah dengan menjadikan kembali Messi sebagai false 9 dibelakang Neymar dan Suárez. Otomatis Barca akan memakai pola 4-3-1-2, Hal ini sempat jadi pembahasan koran Sport dan El Mundo Deportivo, Yang jadi Pertanyaannya adalah seberapa efektifkan sistem ini akan berhasil?
Pesimisme ini sempat diutarakan oleh John Cruyff. "Saya tidak mengerti bagaimana Barcelona bisa menggabungkan Messi, Neymar dan Luis Suárez dalam sebuah tim, "katanya kepada surat kabar Belanda De Telegraaf .
"Ketiganya adalah pemain bertipikal individu. Barcelona kini jadi klub yang lebih memilih bertumpu pada kemampuan individu, bukan tim yang memainkan sepakbola secara kolektif dengan baik, terlalu banyak koki akan merusak rasa kaldu" katanya.
Dengan formasi 4-3-1-2 lantas Suárez akan bersama Neymar di depan dan Lionel Messi bermain lebih dalam. Andrés Iniesta atau Rakitic mungkin akan diplot bermain di belakang Messi sedangkan Javier Mascherano dan Sergio Busquets bermain sebagai poros ganda dengan fungsi cenderung lebih defensif.
Ide pemakaian 4-3-1-2 memang telah direncanakan jauh-jauh hari oleh Tito Vilanova bersama beberapa asistennya, hal ini memunculkan perdebatan mengingat perlunya beberapa perubahan taktis baru untuk beradaptasi dengan perubahan fisik yang dialami oleh Lionel Messi.
Lantas Luis Enrique sebenarnya hanya meneruskan mimpi Vilanova. Enrique sadar bahwa selama ini Messi selalu terisolasi padahal dia memiliki kemampuan yang kreatif di lapangan. Menariknya agak lebih mundur mungkin itu sebuah solusi, mirip seperti Allejandro Sabella memainkan Messi di timnas Argentina
Kehadiran poros ganda duet Busquets dan Mascherano pun tentu ada maksud dan tujuannya. Hal yang pertama adalah tentu saja memberikan stabilitas di sisi pertahanan. Lantas maksud yang kedua adalah demi mengurangi menguras kemampuan fisik Messi.
Dengan Messi yang memiliki peran lebih bebas di tengah formasi 4-3-3 dengan manarik Messi di depan mungkin akan jadi pilihan opsi kedua bagi Barca. Kehadiran Messi yang mundur akan menguntungkan bagi Neymar dan Suárez, yang nyaman bermain agak lebih depan, dan kemungkinan besar Neymar akan bermain lebih ke tengah dan tak perlu bermain menyayap seperti musim lalu.
Pola ini mungkin akan bisa bekerja tak dalam waktu dekat, mengingat Suarez masih dikenai larangan oleh FIFA akibat ulahnya yang mengigit Chiellini. Namun yang pasti, patut ditunggu sistem ini apakah akan membuat Barca kembali menuai kejayaan atau malah mungkin sebaliknya.
Komentar