Penyesalan akan selalu datang dalam diri Manchester United. Setelah Paul Pogba, kini giliran Danny Welbeck yang mulai bersinar di bawah pelatih Arsene Wenger. Menjadi ujung tombak serangan, Welbeck sukses menciptakan hattrick kala Arsenal menjamu Galatasaray di ajang Liga Champions. Tanpa meminggirkan kualitasnya, tiga gol tersebut adalah bukti nyata lengahnya pertahanan lawan untuk membendung visi serangan Arsenal.
Arsenal saat ini dihuni gelandang-gelandang kreatif. Untuk mengakomodasi hal tersebut, Wenger menerapkan pola 4-1-4-1 sebagai fondasi dasar. Dengan hal ini wenger dapat menempatkan empat gelandang di belakang seorang striker.
Empat gelandang ini kerap merepotkan lini pertahanan lawan. Pasalnya, saat menyerang, ada empat pemain yang secara konstan melakukan penetrasi dan satu penyerang yang menunggu di depan kotak penalti. Gelandang tersebut dapat melakukan kombinasi dan mengakhirinya dengan tendangan langsung, atau memberi umpan pada penyerang yang tak terkawal.
Opsi terakhir itulah yang terjadi pada tiga gol yang dicetak Arsenal kala menghadapi Galatasaray. Lini pertahanan Galatasaray menghadapi dilema dalam pertandingan tersebut apakah akan menutup pergerakan gelandang Arsenal, atau menempel ketat Danny Welbeck. Namun, Galatasaray tak memeragakan keduanya. Mereka seringkali membiarkan gelandang Arsenal bergerak, dan melepaskan pengawasan pada Danny Welbeck.
Mengapa Welbeck kesulitan mencetak gol saat menghadapi Manchester City? Jawabannya adalah rapatnya lini pertahanan City yang digalang Pablo Zabaleta, Vincent Kompany, Martin Demichelis, dan Gael Clichy. Peragaan pressing ketat pun terjadi pada pertandingan tersebut. Total, City melakukan 37 tekel sukses, dan 15 lainnya berujung pelanggaran.
Pertandingan tersebut hampir berbuah manis bagi Welbeck saat tendangannya membentur tiang gawang. Peluang ini terjadi karena empat bek City tersebut tidak mengacuhkan pergerakan Welbeck yang secara tiba-tiba menusuk dari sisi.
Proses gol pertama Arsenal yang dicetak Danny Welbeck.
Dari proses gol pertama terlihat Felipe Melo terfokus pada pergerakan Alexis Sanchez yang mengelabui barisan gelandang Galatasary. Hal tersebut diperparah dengan renggangnya posisi Melo dengan Semih Kaya dan memberikan celah di lini pertahanan Galatasaray. Kecepatan Welbeck pun dimaksimalkan oleh Sanchez yang memberi umpan ke ruang kosong di antara Melo dan Aurelien Chedjou.
Proses gol kedua Arsenal
Gol kedua Arsenal juga tak lepas dari kesalahan Melo dan Kaya. Welbeck menang duel dari Melo dan tidak bisa diantisipasi Kaya karena lebarnya jarak antara keduanya. Sudut gol kedua Arsenal ini mirip dengan gol pertama. Welbeck menekan dari sisi kanan kotak penalti Galatasaray dan melepaskan tendangan dari sudut tersebut.
Gol keempat Arsenal atau gol ketiga Welbeck pun berasal dari proses yang hampir mirip. Welbeck memulai serangan dari sisi kiri dan menekan ke tengah. Ia memberikan bola pada Sanchez yang memberikannya pada Chamberlain yang bergerak di sisi kanan. Dengan cerdik, ia melepaskan umpan terobosan yang melewati Kaya dan Alex Telles. Dengan satu sentuhan Welbeck melepaskan tendangan yang mengoyak gawang Fernando Muslera.
Apa yang diperagakan Welbeck dalam penampilan tersebut, seolah membuka mata bagi calon lawan Arsenal nantinya. Kelengahan dalam menggalang lini pertahanan akan mendapat hukuman berupa ancaman serius dari Welbeck. Pria kelahiran 1990 menjadi sinyal positif bagi fans Arsenal yang merindukan sosok haus gol di klub yang bermarkas di Emirates Stadium tersebut.
Komentar