Teka-teki siapa penyerang asing Persib Bandung untuk musim depan tampaknya akan segera terjawab. Kabarnya, tim berjuluk âMaung Bandungâ tersebut menjatuhkan pilihan pada penyerang asal Brasil yang sebelumnya bermain di liga Thailand, Aron Muniz Teixeira da Silva.
âHarapan untuk mempunyai penyerang sebelum umrah terwujud," ujar H. Umuh Muhtar, manajer Persib, mengutip dari simamaung.com. "Tadi malam saya sudah setuju dan sudah telpon kepada Jajang Nurjaman. Dia juga sudah melihat kemampuan Aron di internet dan sangat setuju. Jajang bilang jangan sampai lepas dan jangan sampai batal."
Lantas orang-orang, khususnya bobotoh Persib, akan bertanya, siapakah dia? Bagaimana permainannya? Apakah akan cocok bermain di liga Indonesia?
Aron saat ini berusia 31 tahun. Pada tahun 2014, ia bermain untuk Osotspa, klub Thailand Premier League, divisi teratas Thailand. Bersama Aron yang baru satu musim bergabung, Osotspa musim lalu finish di urutan ke-11 (dari 20 tim).
Bersama Osotspa, ia mencetak 15 gol dari 32 pertandingan yang dijalaninya. Torehan golnya tersebut membuatnya berada di urutan ke-7 pada daftar pencetak gol terbanyak, selisih sebelas gol dengan pencetak gol terbanyak, Heberty Fernandes dari Ratchaburi.
Presentase gol Aron bersama Osotspa sendiri 117 menit per satu gol. Karena di Osotspa ia bermain sebagai starter hanya 13 kali. Dan ia mengumpulkan menit bermain sebanyak 1764 menit. Meskipun begitu, presentase ini lebih baik dibanding musim sebelumnya ketika bermain untuk Army United dan Songkhla United (pindah pada pertengahan musim), 175 menit per satu gol.
Tak seperti Somen Tchoyi atau Frederic Nimani, yang sebelumnya digosipkan akan hijrah ke Persib, Aron tak pernah, atau tak diketahui (?), berlaga di kompetisi Eropa. Menurut beberapa sumber, awal mula karirnya dimulai pada 2010 bersama Chula United, klub papan bawah Thailand.
Gaya bermain Aron sebenarnya berbeda dengan apa yang kami tuliskan pada artikel sebelumnya. Pemain bernomor punggung 26 ini bukan tipikal penyerang yang bisa menjadi tembok atau pemantul dan membelakangi gawang, yang menurut kami penyerang seperti inilah yang dibutuhkan Persib.
Baca juga:
Pemilik 181 cm ini identik dengan tipikal poacher atau penyerang yang gemar menaklukkan jebakan-jebak offside untuk berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Aron pun gemar menggiring bola bahkan kerap mencoba melewati pemain bertahan lawannya.
Keunggulan yang dimilikinya adalah meski kaki kiri merupakan kaki terkuatnya, terlihat dari caranya menggiring bola dan menembak, ia pun tak buruk dalam menggunakan kaki kanan. Ia pun cukup handal dalam duel-duel udara dan memiliki penempatan posisi yang cukup baik.
Di Indonesia, pemain seperti ini bisa kita lihat dalam diri Beto Goncalves, penyerang yang musim lalu bermain untuk Arema Cronus. Atau mungkin bagi bobotoh Persib, gaya seperti ini tak jauh berbeda dengan apa yang ditunjukkan oleh Marcio Souza, penyerang Brasil yang juga pernah merumput bersama Persela Lamongan.
Yang membedakan, Aron lebih soft atau agak terlihat (jika melihat dari video yang diunggah di Youtube) kurang memiliki kekuatan untuk menahan atau menguasai bola. Aron terlihat lebih mengedepankan kecepatan dan kelincahannya dalam menggiring bola.
Tipikal permainan seperti ini sebenarnya tak akan terlalu kesulitan untuk beradaptasi dengan permainan di Indonesia. Selain Beto dan Marcio, nama asing lain yang cukup memiliki nama di Indonesia dan bertipikal seperti ini adalah Hilton Moreira. Hilton bahkan sempat memperkuat Persib pada 2008-2011 dan musim 2012-2013 dengan torehan 32 gol dari 81 pertandingan.
Dengan begitu, mungkin Persib tak akan ragu mengontrak Aron untuk menjadi penyerang asingnya pada musim depan. Namun tampaknya, gaya bermain Persib harus mengalami sedikit modifikasi untuk memaksimalkan kemampuan Aron.
Persib disarankan untuk tak melibatkan Aron dalam membangun skema serangan. Aron haruslah menjadi pemain yang akan berlari menerima umpan terobosan atau pun menjadi penyelesai akhir di dalam kotak penalti, bukan pemantul di tengah lapangan seperti yang diperagakan Ferdinand ketika menjadi penyerang tengah.
Ia pun perlu diberikan keleluasaan dalam mencari posisi. Karena sejatinya, ia akan bergerak ke kanan dank e kiri untuk mencari posisi yang tepat untuk diekslpoitasi dengan kecepatan dan kemampuan dribbling yang dimilikinya.
Hal ini pun patut dimengerti oleh M. Ridwan, Tantan, Konate Makan atau siapa pun yang berposisi sebagai pemain tengah dari lini kedua. Mereka harus mulai rajin mengisi area kotak penalti ketika Aron menguasai bola di sisi lapangan.
Memang, Aron akan lebih sering mencoba melewati pemain yang ada dihadapannya kemudian melepaskan tembakan ketika melihat sekecil apapun ruang tembak. Tapi dengan begitu, kemelut di depan gawang pun akan lebih sering terjadi. Para pemain di dalam kotak penalti pun bisa menyambut bola rebound tersebut.
Kami sendiri menyimpulkan bahwa sebenarnya Aron merupakan pemain yang tak begitu istimewa. Namun dengan adanya catatan bahwa tipikal bermain ini tak terlalu mengecewakan di Indonesia jika melihat apa yang ditunjukkan Beto, Marcio, dan Hilton, Aron mungkin tak akan terlalu mengecewakan bagi Persib Bandung. Perubahan taktik-lah yang sepertinya akan bisa membuat Aron menjadi pemain yang luar biasa.
Dan satu hal yang perlu digaris bawahi, pemilihan Aron sebagai penyerang Persib musim depan ini mudah-mudahan bukan panic buying atau pembelian panik yang dilakukan manajemen Persib karena gagal mendapatkan pemain incaran seperti Ilija Spasosevic, Pacho Kenmogne dan Somen Tchoyi. Ya, semoga kualitas Aron lebih dari yang terlihat dari video rekaman dan merupakan penyerang yang benar-benar diinginkan oleh tim pelatih. Karena  bagaimanapun juga, merekrut pemain yang belum pernah merumput di Indonesia merupakan sebuah perjudian besar.
Pelatih Jajang Nurjaman mengaku sepakat mendatangkan pemain asal Brasil ini karena menonton aksinya di internet. Benarkah proses rekrutan pemain melalui cara ini adalah hal yang tepat?Baca juga:Â Bisakah Menilai Mutu Pemain Melalui Youtube?
foto: youtube.com
Komentar