Apa yang Harus Dilakukan Persib?
Berdasarkan data di atas, maka rasanya Ha Noi bukan kesebelasan yang terlalu sulit ditaklukkan oleh Persib. Jika Persib menyadari kelemahan-kelemahan Ha Noi ini dan mampu mengeksploitasinya dengan baik, menghadapi Seoul FC di fase berikutnya bukan hal yang mustahil.
Bagaimana caranya? Pertama, Persib harus disiplin dalam memainkan garis pertahanan rendah. Ketika mendapatkan serangan, para pemain gelandang, duet gelandang bertahan dan pemain sayap, wajib membangun tembok pertahanan di dekat area kotak penalti.
Persib harus bermain sabar pada laga ini. Menghadapi para pemain Vietnam yang memiliki kecepatan, Persib dianjurkan untuk tidak melakukan pressing agresif. Ketika lawan menguasai bola, para pemain Persib lebih baik merapatkan jarak antar pemain, empat di dalam kotak penalti, empat pemain lain di depan kotak penalti.
Jika menggunakan garis pertahanan tinggi, Persib tak memiliki bek yang punya kecepatan untuk menandingi lini serang Vietnam. Garis pertahanan tinggi sendiri akan membuat jarak antara backfour Persib dan I Made Wirawan cukup jauh sehingga menimbulkan celah. Satu umpan terobosan berhasil bisa berakibat fatal bagi Persib.
Memang, jika bermain seperti sabar Persib akan terus-menerus mendapatkan tekanan. Tapi di sinilah strategi untuk mengalahkan Ha Noi bisa berjalan. Skema serangan balik lewat sayap akan menjadi serangan yang efektif untuk membobol gawang Ha Noi.
Permainan yang sabar dan melonggarkan tekanan ini pun bisa membuat para pemain Persib menghemat tenaga karena lebih sering menunggu datangnya serangan. Dengan begitu, stamina para pemainnya akan tetap terjaga. Ini akan menjadi keuntungan bagi Persib pada menit-ment akhir pertandingan. Karena seperti data di atas, Ha Noi rentan kebobolan pada 10 menit laga usai.
Kedua, menumpuknya para pemain Persib di lini pertahanan seperti ini pun akan memaksa Ha Noi melepaskan umpan silang. Selain Persib memiliki Vladimir Vujovic dan Achmad Jufriyanto yang handal dalam duel udara, skema ini pun akan membuat skema cut back Ha Noi bisa dimentahkan karena terdapat dua gelandang yang menjaga area depan kotak penalti.
Pemilihan dua gelandang bertahan pun harus dipikirkan masak-masak oleh coach Januar. Tapi untuk skema seperti ini, alangkah lebih baik Janur menurunkan Dedi Kusnandar dan M. Taufiq. Keduanya sangat baik dalam covering area. Visi yang dimiliki keduanya pun akan sangat menguntungkan Persib dalam melakukan serangan balik. maka idealnya, Persib bermain dengan formasi seperti di bawah ini:
Formasi ideal Persib untuk melawan Ha Noi T&T
Tipikal Dedi dan Taufiq memang sangat berbeda dengan Hariono. Gelandang berambut gondrong ini bertipikal destroyer. Ia akan selalu berusaha merebut bola dari pemain lawan yang berada di dekatnya. Jangan sampai karena âulahâ-nya Ha Noi mendapatkan tendangan bebas di depan kotak penalti.
Persib tentunya tak asing dengan skema ini. Permainan seperti ini beberapa kali mereka terapkan pada musim lalu kala menghadapi lawan yang cukup kuat. Misalnya saja saat bermain imbang dengan Arema Cronus pada putaran kedua.
Kala itu, Persib bermain defensif dan terus menerus mendapat tekanan dari kubu tuan rumah, Arema. Namun ketika mendapatkan bola, Persib langsung mengirimkannya pada Ferdinand Sinaga yang standby di sisi kiri garis tengah lapangan. Dengan kecepatan yang dimilikinya, ia mampu mengobrak-abrik pertahanan Arema dan membuat Persib sempat unggul 2-0.
Meski kini tak ada Ferdinand, mengandalkan Tantan pun bukan opsi yang buruk. Pemain bernomor 82 ini pun mampu menjaga staminanya selama 90 menit. Kemampuan Tantan dalam melewati pemain lawan pun cukup bisa diandalkan. Apalagi selama pramusim Tantan cukup produktif dengan mencetak lima gol.
foto:Â sportskeeda.com
Komentar