Calon Kapten Inter?
Secara kualitas, jangan ragukan Jovetic. Ia adalah pemain yang menyisihkan Mirko Vucinic di timnas Montenegro. Ban kapten timnas Montenegro pun kini akan lebih sering melingkar di tangan kirinya saat membela timnas Montenegro seiring penampilan Vucinic yang semakin menurun.
Torehan gol Jovetic bersama timnas Montenegro saat ini baru 14 gol dari 37 penampilan. Meskipun begitu, jumlah ini merupakan kedua terbanyak sepanjang sejarah Montenegro di bawah Vucinic, terpaut dua gol. Dengan usianya yang masih 25 tahun, tampaknya bukan perkara sulit bagi Jovetic untuk menambah pundi-pundi golnya dan menjadi pencetak gol terbanyak negara yang baru bergabung dengan FIFA pada 2006 setelah berpisah dengan Serbia ini.
Selain memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengolah si kulit bundar, salah satu kelebihan lain yang dimiliki Jovetic adalah kepemimpinannya di lapangan. Hal itu dibuktikan dengan status kapten tim FK Partizan yang sudah ia emban sejak masih berusia 17 tahun.
Pada 2008, Jovetic ditunjuk sebagai kapten tim Partizan setelah kapten sebelumnya, Antonia Rukavina, hijrah ke kesebelasan Bundesliga, Borussia Dortmund. Dengan usianya yang masih 17 tahun lebih 10 bulan ini, Jovetic pun menjadi kapten termuda FK Partizan sepanjang sejarah, sebelum dipecahkan oleh Nikolai Ninkovic empat tahun kemudian.
Hijrah ke Fiorentina, ban kapten pun beberapa kali tersemat di lengan kirinya saat menjalani pertandingan. Hanya di Manchester City Jovetic belum pernah sekalipun menjabat sebagai kapten tim.
Dengan pengalamannya menjadi kapten ini, bukan tak mungkin Jovetic pun akan menjadi kapten Inter berikutnya. Sepeninggal Javier Zanetti yang pensiun, Inter memang seolah kehilangan sosok pemimpin di lapangan. Penunjukkan Andrea Ranocchia sebagai kapten Inter pengganti Zanetti pun menuai peredebatan. Begitu pula ketika ban kapten Inter akan melingkar di lengan Juan Jesus atau Yuto Nagatomo jika Ranocchia absen.
Jovetic tentu saja tak akan langsung menjadi kapten Inter pada musim pertamanya ini. Tapi jika penampilannya sesuai yang diharapkan, menciptakan banyak gol dan memberikan kemenangan bagi Inter, bukan tak mungkin Jovetic akan menjadi kapten Inter Milan di masa yang kan datang.
Rentan Cedera
Dari segala kelebihan yang dimiliki Jovetic, pemain kelahiran 2 November 1989 ini memiliki satu kelemahan yang selalu mengganggu karirnya selama ini. Dan kelemahan itu adalah rentannya cedera yang dialami Jovetic.
Menurut data yang dihimpun ESPNFC, dalam dua musim di Manchester City, Jovetic tercatat harus absen di 35 pertandingan karena cedera. Jika ditotal, waktu yang dihabiskan Jovetic untuk memulihkan cedera yang biasanya menimpa betis, adalah sebanyak 175 hari.
Cedera sendiri telah menghantui Jovetic saat masih membela Fiorentina. Hampir setiap musim, Jovetic harus menepi untuk jangka waktu yang tak sebentar untuk memulihkan cederanya. Menurut situs transfermarkt sendiri Jovetic harus absen dalam 61 pertandingan Fiorentina karena cedera yang dideritanya.
Serangkaian cedera ini bermula saat pra-musim yang dijalani Fiorentina pada 2010. Ketika itu, Jovetic yang masih berusia 21 tahun menderita cedera ligamen (ACL) saat menjalani latihan. Cederanya ini bahkan harus membuat Jovetic absen selama semusim penuh pada 2010/2011.
Sejak saat itu, cedera seringkali menimpa Jovetic. Dan karena alasan ini pula Manchester City mendatangkan Wilfried Bony pada bursa transfer musim dingin 2015 lalu. Saat itu, Jovetic dicoret dari skuat Liga Champions untuk memasukkan Bony. Dari sinilah keinginan pindah Jovetic dari City muncul dan baru terealisasi pada bursa transfer pada musim ini. (selain karena City tengah mengurangi pemain non-home grown)
Jovetic kembali melanjutkan karirnya bersama Inter Milan pada musim ini. Entah itu ditempatkan sebagai penyerang sayap atau tandem bagi Icardi, kehadiran Jovetic tampaknya akan meningkatkan kualitas lini serang Inter Milan. Hanya saja Mancini harus menyiapkan banyak strategi karena rapor merah terkait cedera yang dimiliki Jovetic sepanjang karirnya.
foto: express.co.uk
Komentar