Dalam kemenangan penting yang menjaga peluang mereka lolos dari fase grup tetap hidup, Arsenal kehilangan seorang pemain. Aaron Ramsey menderita cedera dan kemungkinan baru akan kembali bermain setelah jeda internasional November 2015. Tanpa Ramsey, muncul potensi kecanggungan dalam serangan Arsenal.
Ramsey menderita cedera hamstring ketika mengejar bola di area pertahanan Bayern Munchen, dalam pertandingan ketiga Arsenal di Grup F Champions League musim ini. Ia ditarik keluar di menit ke-57 dan digantikan oleh Alex Oxlade-Chamberlain. Hingga Ramsey dapat kembali bermain lagi, adalah Oxlade-Chamberlain yang kemungkinan besar akan bermain di posisi penyerang sayap kanan.
Oxlade-Chamberlain kompeten bermain di posisi penyerang sayap kanan. Ia memiliki kecepatan dan mahir menggiring bola melewati lawan. Gol kemenangannya ke gawang Chelsea di pertandingan Community Shield 2015 adalah salah satu bukti bahwa ia mampu mencetak gol. Assist-nya untuk gol tunggal di pertandingan melawan Newcastle United menjadi bukti bahwa ia juga dapat membantu pemain lain mencetak gol. Oxlade-Chamberlain bukan pemain yang buruk, namun ia tidak dapat memainkan peran Ramsey. Keberadaan Oxlade-Chamberlain berpotensi menimbulkan kecanggungan dalam serangan Arsenal.
Dalam pertandingan, formasi dasar 4-2-3-1 hanya terlihat ketika Arsenal sedang bertahan di area sepertiga pertama. Empat pemain terdepan, aktor-aktor utama dalam serangan balik, tidak mundur terlalu jauh agar berada sedekat mungkin dari gawang lawan. Namun saat Arsenal memasuki area pertahanan lawan, bukan formasi ini lagi yang terlihat. Setiap pemain memiliki daerah operasionalnya ketika menyerang, dan daerah operasional Ramsey adalah bersama Alexis Sánchez dan Mesut Ãzil (kadang bersama Ãzil saja) di depan kotak penalti.
Formasi pertahanan Arsenal kaku. Namun ketika menyerang, empat pemain terdepan dapat saling bertukar daerah operasional jika mereka memerlukanya. Ãzil dan Ramsey sering bertukar posisi karena keduanya memiliki karakteristik permainan serupa. Keduanya dapat pula masuk ke dalam kotak penalti ketika Theo Walcott (atau Olivier Giroud) bergerak menjauh dari gawang lawan. Penyerang tengah, penyerang lubang, dan kedua penyerang sayap dapat bekerja di area operasional satu sama lain, namun di mana pun mereka bekerja, mereka menyerahkan daerah dekat garis tepi kepada kedua bek sayap.
Alexis memberi keleluasaan bergerak kepada Nacho Monreal karena ia sering bergerak memotong atau masuk ke kotak penalti seperti seorang penyerang. Ramsey memberi keleluasaan bergerak kepada Héctor BellerÃn karena ia, pada praktiknya, adalah seorang gelandang serang yang bekerja di depan atau di dalam kotak penalti. BellerÃn tidak akan mendapat keleluasaan yang sama dari Oxlade-Chamberlain.
Nalurinya sebagai penyerang sayap membawa Chamberlain bergerak di dekat garis tepi. Memotong ke dalam seperti Alexis ia tidak dapat karena kaki kuatnya adalah kaki kanan dan ia bermain di area sayap kanan. Memainkan Oxlade-Chamberlain dalam taktik Arsenal saat ini sama saja dengan menumpuk pemain di area sayap kanan. Dan ini akan membuat BellerÃn canggung bergerak.
BellerÃn bisa saja tidak canggung bergerak jika Oxlade-Chamberlain bergabung dengan Walcott dan Alexis di dalam kotak penalti lawan. Namun dalam kasus ini akan tetap ada pemain Arsenal yang canggung bergerak: Santi Cazorla. Jika ia tidak naik mendekat ke kotak penalti lawan, Ãzil akan bekerja sendirian. Cazorla akan meringankan pekerjaan Ãzil jika ia datang membantu, namun itu artinya ia akan terlalu jauh dari Francis Coquelin. Meringankan pekerjaan Ãzil adalah memaksa Coquelin bekerja keras sendirian.
Arsenal memenangi tiga pertandingan terakhir mereka. Mereka sedang berpesta. Jika Arsenal tidak menemukan cara untuk menyertakan Alex Oxlade-Chamberlain tanpa membuat orang-orang yang hadir di dalamnya merasa canggung, mereka dalam masalah.
Komentar