Juventus kembali menorehkan kemenangan di Serie A Italia. Kali ini, SS Lazio yang musim ini tengah tampil mengecewakan dilibas dengan skor 0-2 meski bertanding di Stadion Olimpico, Roma. Gol Juventus dicetak oleh gol bunuh diri Santiago Gentiletti dan gol cantik dari Paulo Dybala.
Berkat kemenangan tesebut, Juve meraih kemenangan kelima secara beruntun yang merupakan kemenangan terpanjangnya pada musim ini, bahkan dalam setahun terakhir. Empat kemenangan sendiri berhasil diraih di Serie A yang membuat mereka kini menempati peringkat ke-5 klasemen sementara.
Dan tiga dari lima kemenangan Juve tersebut adalah melawan kesebalasan kuat. Selain Lazio, kesebelasan kuat yang berhasil dikalahkan Juve pada rentetan kemenangan beruntun ini adalah AC Milan dan Manchester City. Dua lainnya hanya kesebelasan 'sekelas' Palermo dan Empoli.
Dari ketiga laga besar tersebut kemudian muncul andalan baru Juventus. Juve yang tak kebobolan dari tiga laga di atas mendapatkan kontribusi besar dari penampilan yang ditunjukkan oleh bek sayap kiri asal Brasil, Alex Sandro. Meski pada awalnya minim kesempatan bermain, penampilan bek berusia 24 tahun tersebut ternyata lebih baik dari Patrice Evra yang menjadi andalan di bek kiri Juventus sejak musim lalu.
Musim ini, Alex Sandro baru bermain sebanyak 10 kali. Dibandingkan Evra yang telah bermain sebanyak 16 kali, ia jelas bukan pilihan utama pelatih Juventus, Massimilliano Allegri. Evra telah memiliki 1220 menit bermain, sedangkan Alex baru setengahnya, 607 menit.
Proses adaptasi mungkin menjadi alasan Allegri jarang memainkan Sandro. Pemain yang sebelumnya membela FC Porto ini baru kali pertama bermain di Serie A. Selain itu, ia pun harus terbiasa bermain sebagai wingback dalam formasi 3-5-2 Juventus (di Porto bermain sebagai fullback dalam formasi empat bek).
Allegri pun sebenarnya pantas membangku cadangkannya lebih sering karena awalnya Alex belum berfungsi secara benar di sisi kiri Juventus. Dari empat laga perdananya bermain sejak menit pertama bersama Juve, empat kali pula Juve gagal meraih kemenangan (tiga seri dan satu kalah).
Namun pasca jeda internasional pada pertengahan bulan November ia mendapatkan kesempatan kembali untuk membuktikan diri menghadapi pertandingan besar melawan AC Milan. Faktor kebugaran Evra yang bermain penuh saat timnas Prancis menghadapi Jerman sedangkan Alex tidak bermain, membuat Alex menjadi pilihan utama di sisi kiri Juventus kala itu.
Kepercayaan itu lantas dijawab Alex dengan mencetak assist untuk gol Paulo Dybala. Gol Dybala itupun menjadi satu-satunya gol yang tercipta pada laga yang berlangsung di Juventus Stadium tersebut. Kontribusinya kali ini berdampak langsung pada kemenangan Juve.
Allegri pun lantas mencobanya kembali bermain sejak menit pertama pada laga penting melawan Manchester City di Liga Champions. Jika Juve kalah dari City, Juve akan menjalani laga hidup mati pada pertandingan terakhir grup menghadapi Sevilla.
Namun Alex Sandro kembali berkontribusi besar pada laga ini. Ia kembali mencetak assist atas gol semata wayang Juventus yang kali ini dicetak oleh Mario Mandzukic. Juve meraih tiga poin yang membuat mereka memastikan tiket babak 16 besar.
Pada laga berikutnya melawan Palermo, Alex Sandro memang diistirahatkan untuk memberikan kesempatan Evra kembali bermain sejak menit pertama karena pada dua laga sebelumnya bermain dari bangku cadangan menggantikan Alex. Absennya pada laga tersebut membuat ia mendapatkan kesempatan bermain penuh kembali saat menghadapi Lazio.
Di Stadion Olimpico, Alex memang tak berkontribusi langsung pada dua gol kemenangan Juventus. Namun performanya tetap layak diacungi jempol. Â Apalagi gol pertama Juve yang terjadi akibat bunuh diri Gentiletti, bermula dari umpan silang Alex dari sisi kiri sebelum kemudian Dybala melepaskan tembakan keras yang dibendung Gentiletti dan mengarah ke gawang.
Pada laga ini, ia menjadi pemain dengan catatan umpan kunci terbanyak dengan dua kali dari lima yang diciptakan Juve. Catatan tersebut membuatnya telah mencatatkan 23 umpan kunci (umpan yang melahirkan peluang) dari 607 menit bermain.
Jumlah tersebut lebih banyak dari yang dicatatkan Evra. Meski jumlah menit bermain Evra dua kali lebih banyak dari Alex, jumlah umpan kunci yang dilepaskan Evra lebih sedikit dengan hanya telah menciptakan 17 kali.
Alex memang memberikan dimensi berbeda di sisi kiri dari segi penyerangan. Selain umpan kunci, ia juga cukup handal dalam melewati penjagaan pemain lawan. Rataan dribble berhasil yang ia lakukan per pertandingan mencapai 1,6 kali dibanding Evra yang hanya mencatatkan 0,6 per pertandingan.
Jumlah umpan silang berhasil Alex pun mencapai 14 dari 54 kali percobaan. Bandingkan dengan Evra yang hanya mencatatkan tujuh kali umpan silang berhasil dari 42 percobaan. Tak mengherankan sejauh ini Alex lebih unggul jumlah assist dari Evra.
Dengan meningkatkan daya serang di sisi kiri tak membuat Alex lemah dalam bertahan. Dalam tujuh kali kesempatan ia bermain sejak menit pertama, hanya dua gol yang bersarang ke gawang Juventus. Lima catatan cleansheet tentunya membuat Alex bisa dipercaya dalam mengawal sisi kiri pertahanan Juventus.
Karenanya kegemilangan performa Alex di sisi kiri bisa disebut sebagai salah satu faktor kebangkitan Juventus khususnya dalam meraih lima kemenangan beruntun. Sisi kiri kini bisa menjadi pintu masuk ke kotak penalti sementara sebelumnya Juve hanya mengandalkan Stephan Lichtsteiner dan Juan Cuadrado saja di sisi kanan. Ya, berkat Alex Sandro, serangan dari kedua sisi Juve kini lebih berbahaya.
foto: sfchronicle.com
Komentar