Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 telah memasuki pekan ke-5. Kesebelasan asal Sumatera, Semen Padang, memang tak menempati puncak klasemen (berada di peringkat tiga). Namun jika berbicara pencetak gol terbanyak sementara, Semen Padang menyumbang dua nama, Marcel Silva Sacramento dan Vendry Mofu.
Tak hanya Marcel dan Mofu yang memuncaki daftar pencetak gol terbanyak sementara ISC dengan tiga gol. Terdapat dua pemain lain yang memiliki torehan gol yang sama. Mereka adalah Alan Leandro (Mitra Kukar) dan Hamka Hamzah (Arema Cronus).
Namun yang membedakan, nama Marcel Silva menjadi yang paling mencuri perhatian. Dari total lima pertandingan, selain tiga gol, Marcel juga mencetak dua asis. Maka jika dirata-ratakan, pemain Marcel setidaknya selalu berkontribusi di setiap pertandingan Semen Padang. Semen Padang sendiri saat ini menjadi kesebelasan dengan jumlah gol terbanyak, sembilan gol, bersama pemuncak klasemen sementara ISC A, Arema Cronus.
Marcel Silva (kiri) bersama Diego Messias (tengah) dan Cassio de Jesus (kanan). Sumber: semenpadang.co.id
Sementara itu, Vendry Mofu mencetak satu asis. Sedangkan Alan dan Hamka tak sekalipun menciptakan asis. Inilah yang menjadi alasan Marcel lebih unggul dibanding tiga pencetak gol terbanyak sementara lainnya. Apalagi jika dibandingkan dengan penyerang-penyerang asing lain yang beredar di ISC, dengan status pemain asing debutan, apa yang ditunjukkan Marcel Silva jelas menjanjikan bagi Semen Padang dalam mengarungi ISC A 2016.
Marcel Silva begitu fasih dalam formasi dasar 4-4-2 yang menjadi pakem andalan pelatih Semen Padang, Nil Maizar. Pemain bernomor punggung delapan ini diduetkan dengan Nur Iskandar di lini depan. Kedua penyerang ini kemudian begitu mobile. Nur Iskandar, dengan kecepatannya, tak terpatok di tengah dan kerap berada di kedua sisi. Begitu juga dengan Marcel Silva yang juga tak difungsikan sebagai Target Man.
Gaya bermain Marcel Silva memang tak seperti penyerang asing yang biasanya membela kesebelasan Indonesia untuk difokuskan menjadi goal getter seperti Herman Dzumafo (Persela), Pedro Javier (PBFC), Aracil Pablo (Madura United), Luiz Carlos (Barito), Gakou Amadou (Perseru Serui), Juan Belencoso (Persib), Nemanja Vidakovic (Bali United), Lamine Diarassouba (PSM Makassar), atau Boakay Foday (Persipura). Marcel Silva kerap bermain melebar dan memiliki kecepatan.
Tapi Marcel Silva pun tak seperti penyerang-penyerang lincah layaknya Beto Goncalves (Sriwijaya FC), Hilton Moreira (Sriwijaya), Marlon Da Silva (Mitra Kukar), Giron Marulanda (Arema), atau Emile Mbamba (Persegres). Ia bisa bermain layaknya seorang gelandang yang bisa memanjakan rekan-rekannya dengan umpan-umpan terukurnya.
Setelah ditelusuri, ternyata sebelum bermain di Semen Padang, Marcel Silva berposisi asli sebagai gelandang serang. Dari beberapa kesebelasan yang pernah ia bela, dimulai dari Albirex Niigata (Jepang), Kalmar FF (Swedia) hingga sejumlah kesebelasan asal Brasil yang salah satunya adalah Bahia, pemain berusia 28 tahun ini selalu ditempatkan di area tengah lapangan.
Hal ini juga yang membuat rekam jejaknya sebelum ke Semen Padang tak terlalu moncer untuk urusan mencetak gol. Dari 51 penampilan di Liga Swedia (divisi teratas) selama tiga musim (2008-2011), ia tak mencetak satu gol pun. Bahkan bukan sekali-dua kali Marcel Silva tak mencetak gol dalam semusim. Hal ini dikarenakan ia memang diplot sebagai gelandang, bukan sebagai penyerang.
Namun Nil Maizar berhasil menyulap Marcel Silva menjadi penyerang jempolan untuk ISC A 2016 ini. Nil Maizar bisa memaksimalkan kelebihan pemain yang memilih nomor punggung 8 ini (pada gambar di atas no. 30) dalam bermain sebagai gelandang, untuk diduetkan bersama Nur Iskandar di lini depan.
Nil memainkan Marcel Silva sebagai false nine. Hal ini yang menyebabkan Vendry Mofu, yang ditempatkan sebagai gelandang tengah bersama Diego Messias, memiliki banyak ruang untuk merangsek ke kotak penalti lawan, di mana akhirnya ia mencetak tiga gol dan menjadi pemain lokal dengan gol terbanyak di ISC A bersama Hamka.
Karenanya, jangan heran jika nantinya Marcel Silva pada ISC musim ini akan menjadi momok bagi lini pertahanan lawan. Sebagai gelandang yang menyaru sebagai penyerang, ia bisa mengobrak-abrik lini pertahanan lawan dengan kemampuannya memaksimalkan peluang, juga sebagai pencipta peluang.
Komentar