Federasi sepakbola Inggris (FA) sempat mengkhawatirkan status Sam Allardyce, Manajer kesebelasan negara Inggris, sebagai brand ambassador perusahan judi "My Club Betting". Tapi FA percaya bahwa Allardyce tidak akan berjudi dengan pembentukan skuat Inggris pilihannya. Dimulai dengan menunjuk Takahiro Yamamoto sebagai pelatih fisik Wayne Rooney dkk. Yamamoto merupakan pelatiih fisk kepercayaan Allardyce ketika menukangi Bolton Wanderers dan West Ham United. Setelah berpisah dengan Allardyce yang dipecat West Ham, Yamamoto didapuk menjadi pelatih fisik Arsenal.
Ia juga punya pengalaman di Italia, ketika menjadi pelatih fisik negara itu pada Piala Dunia 2014. Di Italia juga ia pernah menjadi pelatih fisik AS Roma, Bologna, dan Parma. Yamamoto diharapkan bisa meningkatkan kondisi fisik skuat berjuluk The Three Lions (tiga singa) tersebut. Selain Yamamoto, Allardyce menunjuk Sammy Lee sebagai asisten pelatihnya. Kemudian ia mengajak Martyn Margetson untuk menjadi pelatih kiper. Craig Shakespeare, asisten pelatih Leicester City, juga diboyong Allardyce untuk membantunya di ruang ganti.
Allardyce sendiri dikenal sebagai manajer dengan pendekatan ilmiah yang baik. Dimulai dengan membawa orang-orang terbaik yang pernah berada di sekelilingnya. Allardyce juga merupakan manajer yang teguh kepada analisis data, ilmu olahraga dan kondisi fisik para pemain-pemainnya. Selanjutnya, mari simak bagaimana Allardyce memilih para pemain-pemain kriterianya untuk masuk skuat Inggris.
Ada beberapa hal yang menarik soal pemain yang akan dipanggilnya. Pertama, ia tetap memanggil Joe Hart untuk posisi penjaga gawang, walau pemain itu disingkirkan Jose "Pep" Guardiola sebagai kiper utama Manchester City. Penampilan Hart selama Piala Eropa 2016 lalu pun menuai kritikan. Tapi Allardyce tidak menjamin Hart sebagai kiper tetap di skuat utama Inggris jika terus dicadangkan City.
Allardyce juga tidak menutup kemungkinan jika kesembuhan Jack Butland bisa menggeser posisi Hart di Inggris pada suatu hari nanti. Untuk saat ini, Hart akan bersaing dengan Fraser Foster dan Tom Heaton untuk menjadi kiper utama Inggris menghadapi Slovakia untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Antona, Trnava, Slovakia, pada 4 September mendatang.
"Dalam pemilihan Joe dan kiper utama untuknya, pastinya dia harus berada di dalam skuat ini. Apa yang kita lakukan? Saya tidak benar-benar tahu itu sebelum saya berbicara dengan Joe dan itu sama dengan pemain lainnya ketika mereka datang," ujar Allardyce seperti dikutip dari The Guardian.
Selain itu, Allardyce juga akan tetap menjadikan Wayne Rooney sebagai penyerang, walau ia sempat dijadikan pemain tengah ketika Piala Eropa 2016. Kendati demikian, ia tidak menampik bahwa siapapun pemain di skuat Inggris harus siap dimainkan di posisi manapun. Allardyce sendiri mengungkapkan, bahwa selama ia melatih, ada pemain yang ingin kembali ke posisi aslinya, ada yang ingin mencoba posisi baru, bahkan ada yang tidak ingin kembali posisi lamanya setelah menikmati posisi baru.
Pada intinya, Allardyce menginginkan para pemainnya bisa bermain fleksibel di lapangan. Soal Rooney, yang jelas di manapun ia akan bermain, ban kapten akan tetap melingkari lengan kirinya, "Jika Anda bermain untuk Inggris, pasti itu tentang bermain di susunan sebelas pemain utama, tidak peduli di manapun Anda bermain," tegasnya.
Mau tidak mau Hart dan Rooney adalah sedikit dari pemain Inggris yang meraih kesuksesan bersama klubnya masing-masing. Keduanya memiliki pengalaman di Liga Champions dan papan atas Liga Primer Inggris. Tentunya pengalaman kedua pemain itu dibutuhkan Allardyce untuk meramu Inggris. Atas pengalaman jugalah Allardyce mencoba merayu John Terry kembali memperkuat Inggris. Sebelumnya Terry memutuskan gantung sepatu dari timnas setelah memperkuat Inggris di Piala Eropa 2012. Diharapkan jika Terry bisa memberikan pengalamannya untuk membantu mental para pemain Inggris saat ini.
Menurutnya, pengalaman dibutuhkan untuk memperbaiki mental Inggris yang dianggap tidak cukup kuat. Maka dari itulah ingin melakukan pendekatan yang lebih ilmiah dan psikologis. Allardyce sudah melakukan kerja sama dengan psikolog olahraga yang dipimpin Adrian Moorhouse, mantan perenang yang pernah meraih medali emas olimpiade. Allardyce juga bekerja sama dengan empat perusahaan psikologis untuk mengatasi mental pemain yang dianggapnya sebagai penyebab utama kegagalan Inggris di Piala Eropa 2016.
"Ide saya pembinaan dan pengelolaan pemain adalah kami melakukannya secara bersama-sama, berkomunasi berasa sama dengan baik. Tetapi pada akhirnya mencoba sedikit mendorong mereka lebih jauh," paparnya seperti dikutip dari Mirror.
Soal pengasahan mental dan pengalaman di skuat Inggris pun menelan korban. Manajer yang dijuluki Big Sam itu membocorkan bahwa Marcus Rashford tidak akan disertakan ke dalam skuatnya. Allardyce lebih menyarankan agar Rashford membela Inggris U-21, agar terbiasa dengan sepakbola internasional. Menurutnya, pengalaman dari Inggris U-21 akan membantu Rashford di skuat Manchester United dan Inggris senior suatu hari nanti.
Pada intinya, pengalaman dan pembenahan mental di skuat utama di manapun pemain itu bermain, adalah hal yang sangat penting untuk skuatnya saat ini. Begitu juga bagi Raheem Sterling yang harus belajar dari kesalahan-kesalahannya musim lalu. Dari apa yang direncanakannya, nampaknya Allardyce membawa udara percaya diri setelah Inggris terpuruk di bawah tangan Hodgson.
Sumber lain: BBC, Daily Mail, Sky Sports, The Telegraph.
Komentar