Apakah Man United Butuh Pemain Baru?

Taktik

by Dex Glenniza 28971

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Apakah Man United Butuh Pemain Baru?

Manchester United sudah resmi melepas Zlatan Ibrahimovic dan Wayne Rooney, serta mendatangkan Victor Lindelöf dan Romelu Lukaku di jendela transfer musim panas ini. Kesebelasan berjuluk “Setan Merah” ini juga sudah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk memulai tur pra-musim mereka.

Di saat pra-musim akan dimulai, jendela transfer musim panas juga masih terbuka lebar, sehingga ada kemungkinan beberapa pemain akan didatangkan dan dipersilakan pergi oleh José Mourinho. Pertanyaannya, apakah United masih membutuhkan pemain baru?

Daripada berbasa-basi lebih lama lagi, kita langsung to the point saja melihat kebutuhan kesebelasan asal Kota Manchester ini. Untuk menjawab kebutuhan ini, kita bisa melihat terlebih dahulu kedalaman skuat United dari skuat yang mereka siapkan di tur pra-musim Amerika Serikat.

Bek tengah dan penyerang

Didatangkannya Lindelöf dan Lukaku sebenarnya sudah menutupi kebutuhan Mourinho akan bek tengah dan penyerang baru. Chris Smalling dan Phil Jones yang selalu terlihat kurang meyakinkan setidaknya bisa ditutupi dengan kehadiran bek asal Swedia ini meskipun ia pun belum benar-benar terbukti di Liga Primer Inggris.

Kita mungkin menilai United bisa saja membeli bek tengah yang lebih terbukti di Liga Primer seperti Michael Keane (sudah pindah dari Burnley ke Everton) atau Harry Maguire (pindah dari Hull City ke Leicester City), apalagi status mereka sebagai pemain homegrown yang membuat mereka semakin bernilai.

Akan tetapi, patut diakui juga bek-bek tengah homegrown terutama pemain asal Inggris memiliki harga yang terlampau tinggi. Salah satu contohnya mungkin adalah John Stones di awal musim lalu yang pindah dari Everton ke Manchester City.

Ini yang membuat pemilihan Lindelöf yang ditebus dengan harga 31 juta paun dari Benfica sepertinya akan menjadi pembelian yang lebih logis meskipun berisiko.

Dengan didatangkannya Lindelöf juga, berarti saat ini United sudah memiliki tujuh bek tengah, yaitu Smalling, Jones, Eric Bertrand Bailly, Marcos Rojo (bisa menjadi bek kiri), Daley Blind (bisa menjadi bek kiri), dan Axel Tuanzebe. Tidak heran, mungkin United akan melepas satu atau dua bek tengahnya nanti, bisa permanen maupun pinjaman.

Sedangkan dilepasnya sang legenda, Rooney, serta Ibrahimovic mungkin akan menimbulkan kerugian tersendiri bagi United. Rooney adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa United, sedangkan Zlatan adalah pencetak gol terbanyak mereka musim lalu. Namun, Rooney sudah tidak konsisten, begitu juga Zlatan yang menderita cedera lutut dan usianya sudah terlalu tua.

Lagipula Lukaku adalah penyerang yang sudah terbukti di Liga Primer, jadi tingkat risikonya juga tidak sebesar misalnya jika United membeli Álvaro Morata, Andrea Belotti, Pierre-Emerick Aubameyang, atau Alexandre Lacazette (sudah pindah ke Arsenal).

Harga penyerang asal Belgia yang mencapai 75 juta paun ini juga dinilai menjadi harga yang pas bagi pemain yang mencetak 25 gol di Liga Primer musim lalu. Selain itu, mantan penyerang Chelsea ini juga berstatus sebagai pemain homegrown.

Saat ini, berarti United sudah memiliki Lukaku, Marcus Rashford, Anthony Martial (lebih sering bermain sebagai sayap kiri), dan James Wilson sebagai penyerang. Matthew Willock dan Scott McTominay juga bisa dimainkan sebagai penyerang. Rasanya stok penyerang mereka sudah cukup secara kuantitas.

Gelandang bertahan

Selain bek tengah yang sepertinya butuh pengurangan dan penyerang yang tidak perlu ditambah lagi, United juga digosipkan untuk mendatangkan gelandang bertahan yang baru. Saat ini United memiliki Michael Carrick. Tapi ia akan berusia 36 tahun akhir bulan ini dan kontraknya juga akan berakhir akhir musim depan.

Itulah kenapa United digosipkan mendatangkan Eric Dier (Tottenham Hotspur), Nemanja Matic (Chelsea), Fabinho, dan Tiemoué Bakayoko (keduanya dari Monaco).

Melihat kebutuhan, United sudah memiliki Carrick, Marouane Fellaini, dan Timothy Fosu-Mensah yang bisa saja dimainkan sebagai gelandang bertahan. Akan tetapi, tidak mengherankan juga jika benar United dihubung-hubungkan dengan empat nama di atas.

United sepertinya harus berebut dengan Chelsea karena Matic adalah pemain Chelsea. Begitu juga Bakayoko yang diincar Chelsea. Sama seperti United yang tiba-tiba “menikung” pembelian Lukaku dari Chelsea, mereka bisa saja mengulangi kisah yang sama untuk Bakayoko.

Sementara, Dier yang memiliki United sebagai kesebelasan kesukaan masa kecilnya, dianggap sebagai pengganti yang pas bagi Carrick. Di United, ia juga bisa bermain di posisi favoritnya sebagai gelandang bertahan, bukan bek tengah seperti yang sering ia mainkan di Spurs.

Melihat kualitas, keempat pemain ini memiliki keunggulan dan kelemahan mereka sendiri dalam aspek yang berpengaruh kepada gelandang bertahan. Namun jika memang tidak dibatasi empat pemain di atas saja, United bisa mempertimbangkan statistik-statistik berikut ini dalam mencari gelandang bertahan: intersep, tekel, dan menang duel udara.

Beberapa pemain yang mencetak intersep terbanyak musim lalu adalah Thiago Alcântara (129 intersep), Ignacio Camacho (115), Asier Illarramendi (113), Oriol Romeu (92), N`Golo Kanté (83), Cheikhou Kouyaté (80), dan Idrissa Gueye (75). United juga sebelumnya sudah memiliki Ander Herrera yang mencatatkan 86 intersep sepanjang musim lalu.

Sementara itu untuk tekel, beberapa pemain ini adalah gelandang raja tekel di Eropa, yaitu Gueye dengan 103 tekel sukses (46%), Romeu 92 (41%), Camacho 85 (39%), Kanté 82 (41%), serta Illarramendi 79 (46%).

Kemudian untuk duel udara, Cheikh Ndoye adalah pemain nomor satu soal menang duel udara dengan 256 (67%), lalu ada Camacho 142 (57%), Steven N’Zonzi 98 (73%), Kouyaté 75 (63%), dan Romeu 73 (48%). “Setan Merah” sebelumnya sudah memiliki Fellaini 93 (74%) dan Paul Pogba 75 (57%) yang juga memiliki keunggulan duel udara.

Melihat data-data statistik di atas, baik Dier, Matic, Fabinho, atau Bakayoko sebenarnya tidak termasuk gelandang bertahan unggulan meskipun mereka memiliki kualitas yang tidak diragukan lagi. Justru United bisa melihat kemungkinan merekrut Romeu (Southampton), Kanté (Chelsea), Gueye (Everton), atau Illarramendi (Real Sociedad) jika pendekatan mereka memang hanya statistik.

Pemain sayap

Selain gelandang bertahan, United juga dikabarkan meminati pemain sayap baru. Salah satu nama yang paling santer digosipkan adalah Ivan Perišic. Winger Kroasia berusia 28 tahun ini menjadi salah satu pemain andalan Internazionale Milan di musim lalu.

Akan tetapi, kebutuhan mereka di lini ini menimbulkan pertanyaan karena saat ini United sudah memiliki Anthony Martial, Jesse Lingard, Henrikh Mkhitaryan, dan Ashley Young, serta Adnan Januzaj (Sunderland) dan Andreas Pereira (Granada) yang keduanya dipinjamkan pada musim lalu.

Dari statistik di atas, Perišic sepertinya akan menjadi upgrade yang menarik bagi sayap United. Namun, Mourinho juga seharusnya tidak melupakan Januzaj yang musim lalu tampil cukup baik saat peminjaman ke Sunderland dan Pereira ke Granada, meskipun dua kesebelasan ini terdegradasi di akhir musim.

Bahkan Mourinho belum pernah memberikan menit bermain sama sekali bagi Januzaj. Bedanya, Pereira seperti diberikan kesempatan karena ia diikutsertakan tur pra-musim ke Amerika Serikat sementara Januzaj tidak dibawa, entah karena alasan apa.

Selain Perišic, “Setan Merah” memang tidak terlalu digosipkan mendatangkan pemain sayap lainnya. Tapi jika kita mau melihat statistik yang paling mencerminkan pemain sayap, maka kita bisa melihat jumlah dribel dan menemukan Neymar (168 dribel sukses), Wilfried Zaha (145), Eden Hazard (143), Allan Saint-Maximin (142), dan Adama Traoré (136) sebagai winger-winger yang berpengaruh bagi kesebelasan mereka masing-masing di musim lalu.

Bek kiri

Jika seluruh posisi selain sudah dinilai kedalaman skuatnya, maka posisi bek kiri menjadi posisi yang cukup rentan bagi United. Sebenarnya Mourinho masih memiliki Luke Shaw, ditambah Matteo Darmian yang juga mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya.

Akan tetapi, Shaw seperti tidak mendapatkan kesempatan yang cukup. Mourinho beberapa kali menyoroti mentalitas Shaw (dan juga Smalling sebenarnya) yang dianggapnya menjadi salah satu faktor yang menahan perkembangannya.

Jika Shaw bisa membuktikan diri, sebenarnya United sudah tidak memerlukan bek kiri baru lagi. Selain Shaw dan Darmian, Mourinho juga bisa memainkan Rojo, Blind, Demetri Mitchell, dan Young sebagai bek kiri. Selain mereka, masih juga terdapat Cameron Borthwick-Jackson yang entah kenapa tidak dibawa tur pra-musim ke Amerika Serikat.

Masalah pertama, Mourinho tidak bisa menumpuk stok bek kiri. Jika ia ingin membeli bek kiri baru, ia harus menjual atau setidaknya meminjamkan beberapa yang ada sekarang.

Masalah berikutnya, tidak ada banyak stok bek kiri papan atas yang bisa dibeli pada jendela transfer kali ini. Jika mau disebut beberapa, mungkin hanya Filipe Luís (Atlético Madrid), Layvin Kurzawa (Paris Saint-Germain), Alex Telles (FC Porto), José Luis Gayà (Valencia), Álex Grimaldo (Benfica), Wendell (Bayer Leverkusen), Benjamin Mendy (Monaco), dan Jetro Willems (PSV Eindhoven) yang masuk ke dalam kategori ini padahal beberapa di antara yang disebutkan di atas juga belum tentu langsung bisa nyetel dengan Liga Primer.

***

Hanya José Mourinho yang benar-benar tahu kebutuhan Manchester United. Kita hanya bisa menerka-nerka.

Secara kuantitas, skuat “Setan Merah” sebenarnya sudah cukup dalam dalam mengarungi empat kompetisi (Liga Primer, Piala Liga Inggris, Liga Champions UEFA, dan Piala FA). Tapi secara kualitas, mungkin memang masih banyak kekurangan yang harus ditutupi dan juga kelebihan yang harus dilepaskan.

Satu hal yang mungkin jelas, United saat ini sepertinya tidak terlalu mempermasalahkan jika membeli pemain dengan harga tinggi.

Sementara itu, pertimbangan lainnya dalam menentukan gosip transfer ke United biasanya adalah nomor punggung United. Lukaku dikabarkan memilih nomor 9, Lindelöf belum menentukan nomor punggung. “Nomor punggung kecil” yang menganggur di United adalah 2, 7, 10, dan 13.

Tapi, tidak berarti juga nomor ini harus memiliki pemilik baru yang dibeli dari luar, karena bisa saja pemain lama United yang “dipromosikan” untuk memakai nomor baru seperti misalnya Herrera dengan nomor 10 dan Mkhitaryan 7. Jadi, jika memang Mourinho menunda pengumuman penggunaan nomor punggung, belum tentu itu adalah salah satu pertanda jika ada pemain baru yang akan didatangkan.

Komentar