Tottenham sukses keluar sebagai pemenang pada laga bertajuk North London Derby di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (6/12) waktu setempat. The Lilywhites menang dua gol tanpa balas atas Arsenal. Hasil tersebut membuat mereka kembali ke posisi puncak setelah sebelumnya diambil Chelsea yang meraih kemenangan sehari sebelumnya.
Kemenangan atas rival lokal sangat berarti, tapi hasil ini juga membuat Tottenham sukses menyelesaikan tiga pertandingan besar secara beruntun dengan baik. Anak asuh Jose Mourinho harus berhadapan dengan Manchester City, Chelsea, dan Arsenal pada tiga laga terakhir. Tak ada kekalahan dialami, Tottenham berhasil meraih tujuh poin dengan catatan nirbobol pada semua laga.
Kemenangan atas Man City dan Arsenal tak lepas dari penampilan impresif lini depan, yakni duo Harry Kane dan Son Heung-min. Catatan nirbobol merupakan hasil dari permainan apik lini pertahanan. Namun, double pivot di lini tengah tidak bisa dipinggirkan. Penampilan Pierre-Emile Hojbjerg dan Moussa Sissoko juga patut diacungi jempol.
Mourinho menurunkan formasi 4-2-3-1 pada tiga laga tersebut dengan Hojbjerg dan Sissoko selalu menjadi duet di lini tengah. Fungsi utama kedua pemain tersebut adalah memberi proteksi terhadap lini pertahanan, menutup ruang, dan merebut bola ketika memungkinkan. Peran tersebut sangat penting mengingat permainan Tottenham yang mengutamakan pertahanan solid. Terbaru, Hojbjerg dan Sissoko juga tampil luar biasa pada kemenangan atas Arsenal.
Kedua pemain itu disiplin memberikan cover bagi rekan yang terpaksa keluar dari zona. Ketika Arsenal menyerang dari sayap, bek sayap Tottenham akan melebar untuk memberikan tekanan. Pergerakan ini menciptakan ruang di antara bek sayap dan bek tengah. Hojbjerg dan Sissoko berperan penting dalam mengisi ruang ini.
Pada momen di atas, terlihat Sissoko mengisi ruang di antara Sergio Reguilon dan Eric Dier. Pergerakan ini berfungsi untuk menutup celah di ruang apit dan memberikan cover terhadap Reguilon jika sewaktu-waktu Hector Bellerin memberikan umpan diagonal ke Willian.
Sama seperti Sissoko, Hojbjerg juga melakukan proteksi serupa untuk sisi kanan Tottenham. Padam momen di bawah ini, Hojbjerg mengisi ruang di antara Serge Aurier dan Toby Alderweireld. Pemain tim nasional Denmark itu menutup jalur umpan ke Eddie Nketiah dan membuat Arsenal kesulitan menembus sisi kanan Tottenham karena kalah jumlah.
Pemahaman taktik yang baik dan kedisiplinan yang luar biasa membuat Arsenal kesulitan menyerang lewat tengah. Terlihat dari sisi serangan Arsenal yang dominan dari sayap. Kondisi ini membuat Arsenal ‘terpaksa’ melepaskan banyak umpan silang. Tercatat oleh Whoscored, The Gunners menciptakan 44 umpan silang.
Performa impresif Dier dan Alderweireld dalam mengantisipasi umpan silang Arsenal juga patut diapresiasi. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit bagi duet bek tengah Tottenham karena Arsenal tidak memiliki target man yang andal dalam situasi umpan silang. Rencana taktik Mourinho terbukti sukses, Hojbjerg dan Sissoko memiliki peran penting.
Soal aksi bertahan tidak perlu diragukan. Postur besar dan positioning bagus kedua pemain membuat mereka bisa meredam serangan Arsenal. Contohnya pada momen umpan silang Arsenal ini. Terdapat empat pemain Arsenal menyerang kotak penalti Tottenham. Hojbjerg turun membantu dan posisi bagus serta kemampuan duel udara yang baik membuat ia bisa menyapu bola. Tidak berhenti di sana, Hojbjerg langsung sigap mengantisipasi situasi bola kedua. Ia kemudian mampu merebut bola dari Bellerin.
Dari segi menyerang, kedua pemain juga berperan penting dalam fase awal serangan Tottenham. Keduanya bisa menemukan penyerang Tottenham di ruang antar lini Arsenal yang sangat terekspos pada pertandingan ini. Hojbjerg dan Sissoko bermain simpel dan memfasilitasi penyerang Tottenham untuk berkreasi di area yang lebih tinggi.
Khusus untuk Hojbjerg, Mourinho bahkan memberikan pujian untuk pemain 25 tahun itu. “Permainan simpel itu jenius. Dia (Hojbjerg) bermain sangat simpel setiap ia memegang bola. Saya rasa dia adalah pemain fenomenal,” ujar Mourinho pada wawancara usai pertandingan.
Duet solid ini mengingatkan kita pada duet lini tengah Real Madrid di bawah arahan Mourinho. Xabi Alonso dan Sami Khedira lebih fokus bertahan dan menyeimbangkan permainan. Sementara Mesut Ozil sebagai pemain nomor 10 berperan sebagai sumber kreativitas tim.
Tidak dapat dipungkiri peran Hojbjerg dan Sissoko juga vital untuk Tottenham-nya Mourinho sekarang. Kedua pemain tersebut melengkapi pertahanan kuat Tottenham ala Mourinho dan produktivitas Kane serta Son. Duet lini tengah yang solid akan menjadi modal berharga bagi Tottenham dalam mengarungi musim 2020/21 ini.
Komentar