Kendati menang 2-0 lawan Leicester City, pelatih Chelsea, Jose Mourinho tak bisa meluapkan kekecewaanya karena di babak pertama, timnya kesulitan mencetak gol.
Atas dasar inilah, Mou menyarankan agar Liga Inggris menerapkan aturan time out seperti layaknya Basket untuk memberi waktu pelatih masukan terkait taktik tanpa harus menunggu babak pertama usai. "Perubahan aturan dalam Sepakbola sangatlah berjalan lambat. Taukah anda berapa tahun kita harus mengahabiskan perdebatan untuk mensahkan teknologi garis gawang?"
Mou berlasan sistem time out akan membuat sepak bola lebih menghibur dan memungkinkan para manajer untuk mengubah taktik di setiap babaknya. Ia mengaku frustasi dan tak sabar saat Chelsea kesulitan membobol gawang Leicester pada babak pertama. "Bayangkan jika hal ini terjadi, saat melawan Leicester kemarin saya akan menghentikan pertandingan pada menit kesepuluh untuk melakukan perubahan taktik. Dan laga akan jadi lebih menarik," ucapnya.
Mou, mencontohkan seperti apa yang dilakukan oleh Louis Van Gaal pada Timnas Belanda. Dengan cekatan, Van Gaal mampu memanfaatkan water break untuk memodifikasi taktik dan membalikan keadaan menang atas Mexico.
Boleh dikata Mourinho adalah salah satu pelatih yang gencar mengkampanyekan aturan time out ini. Pada Oktober 2012, saat masih menangani Real Madrid, Mou pernah mewacanakannya. Sayangnya usulan ini melenyap begitu saja.
Tapi siapa sangka, usulan Mou ini disetujui pula oleh Fabio Capello dan Antonio Conte. Dalam sebuah forum di Dubai, kedua pelatih ini sepakat dengan adanya time out.
Menurut Conte time out akan berguna bagi pelatih karena seorang pelatih sangat sulit berkomunikasi dengan pemain dan menyampaikan pesan dari pinggir lapangan. "Dua menit masa time-out akan sangat berguna bagi kami," katanya,
Apa yang diucapkan Mou ataupun Conte memang benar. Memberi instruksi dari pinggir lapangan memang cukup sulit, terlebih lagi mengubah taktik di tengah pertandingan. Tentu lebih sukar. Lantas, akankah Liga Inggris menerapkan sistem time out?
Komentar