Liverpool harus menelan kekalahan saat  melawan Manchester City pada pertandingan kedua Liga Inggris musim 2014/2015. Bertamu ke Ettihad Stadium, Liverpool harus kalah 3-1 dari City melalui dua gol Stevan Jovetic dan satu gol Sergio Aguero.
Barisan pertahanan Liverpool menjadi sektor yang dibicarakan banyak orang. Tiga gol yang tercipta pada pertandingan melawan Manchester City sedikit banyak merupakan kelalaian dari bek-bek Liverpool.
Pertahanan Liverpool memang sudah menjadi pekerjaan rumah Brendan Rodgers dari musim lalu. Liverpool selain menjadi tim yang produktif mencetak gol ke gawang lawan juga produktif memberikan gol bagi lawan. 50 gol bersarang ke gawang Liverpool musim lalu, bahkan lebih banyak dari jumlah gol ke gawang Crystal Palace yang berada di peringkat 11.
Rodgers kemudian menghabiskan dana sebesar â¬45 juta untuk mendatangkan 3 bek baru. Dan ternyata, hasilnya tetap nihil. Empat gol sudah bersarang ke gawang Liverpool dalam dua pertandingan pertama liga.
Selain masalah pertahanan, terdapat satu hal lain yang menarik untuk kita simak dari dua pertandingan pertama Liverpool. Gelandang serang mereka, Philipe Coutinho, yang sangat meyakin pada laga pra musim belum berhasil menunjukan performa terbaiknya pada dua laga ini.
Setelah Luis Suarez hengkang ke Barcelona, Liverpool memang terus mencari pemain yang mampu menggantikan peran Suarez sebagai andalan Liverpool. Coutinho menjadi salah satu kandidatnya setelah melewati musim 2013/2014 yang cukup cemerlang. Apalagi jika melihat aksinya di laga penutup pra musim Liverpool melawan Borussia Dortmund. Â Berkali-kali Coutinho menunjukan sihir ajaibnya, untuk membuka peluang bagi Liverpool. Dari sini, harapan besar muncul dari para pendukung Liverpool kepada gelandang mungil ini.
Namun ternyata harapan tersebut belum bisa dijawab Coutinho. Pada dua laga pertama Liverpool, Coutinho gagal menunjukan permainan yang memuaskan para pendukung Liverpool. Coutinho pun harus diganti sebelum laga berakhir pada kedua laga tersebut.
Satu hal yang paling ditunggu-tunggu pendukung Liverpol dari pemain berusia 22 tahun ini adalah umpan-umpan terobosannya yang ajaib. Musim lalu sering kali Coutinho melepaskan umpan terobosan yang menembus celah sempit di pertahanan lawan. Umpan-umpan ajaib inilah yang beberapa kali membuat Liverpool keluar dari kebuntuan.
Hal inilah yang belum terlihat dari Coutinho pada dua laga pertama. Coutinho hanya melepaskan dua operan terobosan berhasil dan tidak ada satupun yang mengarah ke area berbahaya pertahanan lawan.
Konsistensi memang menjadi satu hal yang dituntut kepada Coutinho. Musim lalu pun Coutinho beberapa kali menunjukan penurunan performa yang menyebabkan Rodgers harus membangku cadangkannya.
Musim ini Coutinho sama sekali tidak boleh menunjukan penurunan performa lagi. Hadirnya Adam Lallana dan Lazar Markovic yang juga bisa bermain di posisi yang sama dengannya siap untuk merebut posisi utama dari Coutinho. Mau tidak mau Coutinho harus terus menunjukan aksi ajaibnya dan menjawab harapan dari Rodgers dan para pendukung Liverpool.
Tidak banyak yang dituntut dari pemain yang baru dipanggil Dunga ke tim nasional Brasil ini. Cukup dengan konsisten memperlihatkan sihir-sihir ajaibnya di lapangan yang mampu membuat para pendukung Liverpool bersorak.
Komentar