Kedatangan Di María dan Masa Depan 3-5-2 Louis van Gaal

Taktik

by Aqwam Fiazmi Hanifan

Aqwam Fiazmi Hanifan

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kedatangan Di María dan Masa Depan 3-5-2 Louis van Gaal

Desas-desus kedatangan Angel Di Maria di Old Trafford memang masih dipertanyakan, namun kans pemain Argentina itu berkostum Manchester United sangatlah besar. Hasil buruk selama dua laga Liga Inggris terakhir mungkin jadi alasan utama kenapa United begitu berminat mendatangkan Di Maria.

Pemain ini dikenal dengan fleksibilitas saat beroperasi di berbagai posisi, mulai dari pemain sayap yang bisa bermain melebar, cut inside, hingga sebagai kreator serangan di tengah. Namun kedatangan Di Maria dalam formasi 3-5-2 yang Louis Van Gaal akan selalu pakai, nantinya akan ditempatkan di posisi dimanakah pemain ini?

Peran tiga bek tengah dan dua wingback dalam sistem 3-5-2, tentunya tak akan terpengaruh dengan kedatangan Di Maria.  Karena, meski Di Maria bisa bermain sebagai sayap, dia tak akan menempati posisi wingback yang dimana mesti punya mobilitas bertahan dan menyerang cukup baik. Dalam soal bertahan, Di Maria memiliki kelemahan.

Perannya mungkin akan berguna di lini tengah United. Pola 3-5-2 memang tak begitu asing bagi Di Maria, mengingat pelatih Argentina, Allejandro Sabella pernah memakai sistem ini di timnas Argentina. Kala itu, Di Maria diplot sebagai gelandang bersama Mascherano dan Maxi Rodriguez. Hanya saja, kala itu Di Maria diplot bermain melebar, tak seperti Maxi yang bermain ke dalam-merapat pada Mascherano.

Kehadiran Di Maria, tentu bisa jadi sebagai variasi 3-5-2 Van Gaal di United. Toh selama ini, karakter 3-5-2 Van Gaal, mirip seperti Juventus yang dimana 2 gelandang yang menjepit DM adalah gelandang tengah yang tak bisa bermain melebar. Di Maria mungkin bisa jadi sebagai alternatif sama seperti Jonathan De Guzman saat Van Gaal melatih timnas Belanda.

Kehadiran De Guzman, membuat Belanda dengan mudah mengubah formasi dari 5-3-2 saat bertahan, menjadi 4-3-3 saat menyerang dengan menaikan De Guzman sejajar dengan Robben dan Van Persie. Dan tak menutup kemungkinan, Di Maria pun akan diplot seperti ini.

Poros tiga gelandang United nantinya akan bertumpu pada Di Maria, Ander Herrera dan Juan Mata.  Sistem ini mungkin akan dipakai saat United menghadapi lawan-lawan yang bisa diprediksi bisa menang mudah, namun memakai 3 pemain ini secara bersamaan tentu beresiko juga, mengingat ketiganya adalah gelandang serang murni.  Oleh karena itu, kehadiran Darren Fletcher masih akan dibutuhkan Van Gaal.

Dalam soal formasi, Di Maria sendiri mengakui dirinya lebih cocok bermain 4-3-3, entah itu diplot sebagai penyerang atau didorong jadi gelandang.  Masalahnya, di awal musim Van Gaal pernah mengatakan bahwa dirinya ingin memainkan dua striker secara tandem lewat Rooney dan Van Persie, serta menyelipkan pemain no.10 di belakang dua striker ini.

Dengan sistem, 4-3-3 maka keinginan Van Gaal ini tentu tak akan tercapai mengingat sistem 4-3-3 hanya menciptakan satu slot untuk penyerang tengah. Oleh karena itu andaikan tetap memaksa 4-3-3 mungkin akan banyak pemain yang bermain di luar posisi kebiasaannya, misalnya  Rooney atau Mata yang didorong melebar.

Secara taktikal kehadiran Angel Di Maria mungkin akan membuat Van Gaal menata ulang pondasi yang selama ini telah dibangunnya lewat sistem 3-5-2.  Van Gaal pasti mempertimbangkan matang akan masalah ini, lantas mungkinkah kedatangan Di Maria hanya semata untuk membungkam fans yang tak sabar dengan kemenangan yang tak kunjung datang?

Komentar