Sepakbola, olahraga terpopuler di dunia, terus menerus berkembang dan mengalami perubahan setiap harinya. Boleh dibilang, sepakbola dan perubahan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sepakbola berkembang dan berubah dalam hal apapun, termasuk susunan formasi dan peran para pemainnya.
Lihatlah Manuel Neuer, contoh populer terbaru mengenai hal ini. Ia bermain sebagai penjaga gawang, namun apa yang ia lakukan di dalam pertandingan tidak terbatas kepada menangkap atau menepis bola saja. Area permainannya pun lebih luas dari kotak penalti.
Kecenderungan gaya bermain yang dimilikinya membuat Neuer dikenal sebagai penjaga gawang modern. Tak hanya itu, ia seolah menjadi trendsetter; belakangan ini semakin banyak penjaga gawang yang meninggalkan gaya lama. Gaya bermain yang Neuer bawa ke Piala Dunia bahkan membuat FIFA, badan tertinggi persepakbolaan dunia, sampai menggelar seminar tiga hari untuk membahas peran dan taktik yang dilakukan oleh Neuer ini.
Simak salah satu cerita epik tentang penjaga gawang:
Untuk studi pustaka mengenai hal ini, buku Inverting the Pyramid: The History of Football Tactics karya Jonathan Wilson bisa menjadi rujukan. Penjelasan mengenai perubahan taktik, strategi, dan peran para pemain ia jelaskan dengan baik dalam sebuah buku peraih penghargaan Best Football Book of the Year versi National Sporting Club Awards.
Dalam epilog buku tersebut, Wilson memprediksi hilangnya seorang bek tengah sebagai akibat dari berubahnya peran penyerang tengah. âJika penyerang perlahan cenderung menjadi seperti pemain sayap dan playmaker gaya lama, maka pertanyaannya adalah berikutnya apa?â tulis Wilson. âBek tengah, mungkin? Lagipula, jika tidak ada penyerang tengah untuk dijaga, bek tengah kedua dalam formasi 4-4-2 akan sama tidak bergunanya dengan bek tengah ketiga dalam 3-5-2 yang bermain melawan penyerang tunggal.â
Perubahan formasi yang diprediksi Wilson belum terjadi, namun perubahan peran bek tengah sudah mulai terlihat. Seperti Neuer yang dikenal sebagai modern goalkeeper, muncul pula istilah modern center back. Bek tengah muda Liverpool, Tiago Ilori, disebut sebagai bek tengah modern. Di tingkatan yang lebih senior, David Luiz adalah salah satu contoh. Apa yang membuat seorang bek tengah menjadi bek tengah modern?
âEvolusi terpenting di posisiku adalah tentang menjadi lebih dari sekadar pemain bertahan. Bagian besar dari permainanku adalah memainkan bola dari lini belakang. Para pemain bertahan lebih sering melakukan hal ini jika dibandingkan dengan dahulu. Aku menghabiskan waktu latihan untuk memulai serangan sama banyaknya dengan waktu yang aku habiskan untuk menghentikan serangan,â ujar pemain belakang Athletic Bilbao, Aymeric Laporte, kepada FourFourTwo.
Selain memiliki tugas tambahan untuk memulai serangan, pendekatan tanpa bola yang dilakukan para bek tengah modern pun berbeda dengan para pendahulu mereka. Para bek tengah gaya lama menjadikan tekel sebagai senjata utama, sedangkan para bek tengah modern menjadikannya pilihan terakhir. Sebagai gantinya, bek tengah modern lebih mengandalkan potongan (interception) untuk menghentikan serangan.
Semua perubahan tersebut, bagaimanapun, tidak membuat para pemain belakang berubah sepenuhnya. âSeorang penjaga gawang yang baik [di era ini] masih harus tetap sama seperti penjaga gawang bagus di eraku,â ujar Vladimir Beara, penjaga gawang legendaris Yugoslavia. Hal yang sama berlaku untuk pemain belakang.
âSiapapun harus kuat untuk bertahan. Para penyerang modern saat ini sama kuatnya dengan para pemain belakang gaya lama, sehingga siapapun harus siap bertarung. Berkonsentrasi, kuat, dan tentukan kapan melakukan potongan: itu adalah tiga kunci seni bertahan modern,â ujar Laporte.
Dan sebagai pengingat bahwa tugas utama pemain belakang adalah melindungi gawang sendiri ketimbang mengancam gawang lawan, Laporte mengingatkan untuk merayakan clean sheet sebagai sebuah pencapaian yang lebih besar ketimbang mencetak gol.
Komentar