Ketika Tottenham Hotspurs diambil alih Tim Sherwood menggantikan Andres Villas-Boas yang dipecat pada Desember 2013, sempat memunculkan keheranan : ada apa dengan susunan pemain Tottenham dari belanjaan mewah hasil uang penjualan Gareth Bale?
Sherwood malah mengandalkan pemain-pemain yang sebelumnya jarang didengar seperti Dany Rose, Vlad Chiriche?, Andros Towsend, Etienne Capoue, Ryan Mason, Nabil Bentaleb dan tentunya Harry Kane. Bagi nama terkahir tentunya lebih mencolok karena sejak turut menyumbangkan gol ketika mengalahkan Sunderland 5-1 pada 7 April 2014, namanya tidak tergantikan di lini depan Tottenham.
Padahal pada musim lalu di jajaran penyerang Lili Putih (The Lily Whites), julukan Tottenham, memiliki nama-nama yang lebih mentereng seperti Emanuel Adebayor dan Roberto Soldado. Musim Premier League 2013/2014 pun berganti, begitu juga dengan kursi kepelatihan Tim Sherwood kepada Mauro Pochettino yang sukses melatih Southampton. Pada awal kepemimpinan Pocchettino kepercayaan kepada Kane di lini serang masih sama seperti Villas-Boas.
Cerita-cerita lain tentang Tottenham Hotspurs :Ada 10 Kegagalan Tottenham Hotspur di Liga Inggris, kira-kira apa saja?
Sampai pekan ke-10 Kane masih menjadi penyerang alternatif dalam formasi 4-2-3-1. Pochettino masih membangkucadangkan Kane . Baru pada pekan ke-10 tersebut Kane membuktikan kemampuannya. Ia masuk menggantikan Adebayor pada menit 58 dan mencetak gol kemenangan ke gawang Aston Villa di menit 90.
Lalu Kane mulai dipasang sejak awal oleh Pochettino pada pekan berikutnya melawan Stoke City. Sayangnya pada kesempatannya tersebut ia tidak mencetak gol dan Tottenham pun menelan kekalahan 2-1 dari Stoke. Akan tetapi pada kesempatan keduanya diturunkan sejak menit awal ketika melawan Hull City pada pekan ke-12 tidak disia-siakan penyerang bernomor punggung 18 ini.
Kane berhasil mencetak satu gol pada laga yang berakhir kemenangan 2-1 untuk The Lily Whites tersebut. Selanjutnya ia selalu dipercaya Pochettino sebagai ujung tombak utama Tottenham dan gol-golnya terus mengalir.
Rentetan golnya pun akhirnya memucak ketika mengalahkan Leicester City pada pekan-30 Premier League musim ini. Kane mencetak tiga gol saat itu sekaligus mencatatkan dirinya sebagai top skor Premier League 2014/2015 sementara, sejajar dengan penyerang Chelsea, Diego Costa, yang sama-sama mencetak 19 gol.
Dengan catatan 19 gol tersebut Kane menutup kompetisi domestik jelang jeda internasional dengan manis. Perolehan gelar top skor sementara membuat manajer Inggris, Roy Hodgson, tidak berpikir dua kali untuk memanggil Kane memperkuat Tiga Singa (Three Lions), julukan Inggris. Kane bakal memperkuat Inggris bersama rekan-rekan lainnya di Tottenham seperti Andros Towsend dan Kyle Walker
Kini rencana Sherwood ketika membesut Tottenham sejak Desember 2013 setidaknya telah menuai hasil bagi Inggris. Keputusannya untuk memberi kesempatan kepada gererasi baru dengan menyingkirkan nama-nama tenar telah terjawab dari seorang Kane.
"Aku sangat antusias. Saat mendapat pesan (dari Hodgson), aku begitu gembira. Semoga aku akan terus dipercaya menjadi bagian timnas Inggris," ungkap Kane kepada Spurs TV. "Ini menjadi sebuah kebanggaan dipanggil timnas Inggris dan sesuatu yang selalu aku impikan sejak kecil," tutur jebolan pemain Inggris U-21 ini.
Kane memang seorang pendukung Inggris yang memakai hati. Dirinya pernah menangis untuk kesebelasan negaranya ketika disingkirkan oleh Portugal dengan cara adu penalti pada Euro 2004. Terlebih Kane kesal ketika penyerang Inggris, Wayne Rooney, diganjar kartu merah karena trik pemain sayap Portugal, Cristiano Roonaldo. Diakuinya jika Rooney merupakan penyerang spesial yang dikagumi Kane.
Cerita-cerita lain tentang Harry Kane bisa disimak di bawah ini :Rites de Passage menjadi sisi lain dari seorang Harry Kane yang semakin naik daun
Harry Kane sempat meroket tapi perlu juga menunggu Konsistensi dari dirinya
Kini kesempatan berduet dengan Rooney di lini depan Inggris kemungkinan besar akan terwujud. Latihan pertamanya bersama Inggris di St George Park pada Selasa (24/3) lalu, Hodgson yang memimpin pelatihan membawa selembar kertas kusut di tangannya.
Pada kertas tersebut ada beberapa nama pilar pemain Tiga Singa, tapi hanya tulisan Kane dan Rooney yang diberi lingkaran. Muncul spekulasi bahwa kedua penyerang berbeda generasi itu akan dicoba pada formasi 4-4-2 ketika Inggris menghadapi Lithuania di Wembley, Jumat (27/3). Akan tetapi jika Hodgson tetap mengandalkan formasi 4-2-3-1 diperkirakan Kane bisa dipasang menjadi ujung tombak, dengan Rooney yang akan menjadi penyerang kedua.
Baik 4-4-2 atau 4-2-3-1 apapun formasi yang akan dipakai Hodgson melawan Lithuania nanti lebih diberi kebebasan. Bekas pelatih Udinese West Bromwich Albion tersebut bebas bereksperimen pada laga pekan ini karena Inggris menempati puncak klasemen Grup E Kualifikasi Piala Eropa 2016. Rooney dkk mengumpulkan 12 poin dari empat pertandingan, sedangkan Lithuania yang akan menjadi lawan Inggris berada di posisi empat dengan enam poin. Maka kemungkinan Tiga Singa untuk lolos ke Euro 2016 Prancis terbuka lebar.
Tentu jika melawan Lithuania nanti Kane bisa berkontribusi bagus dan mencetak gol, maka ajang Euro 2016 akan menjadi pengalaman yang lebih baik lagi untuknya. Jika Inggris kembali gagal secara menyakitkan pun, Kane kali ini bisa menangis kembali, kali ini menangis langsung bersama Rooney, penyerang idolanya. Karena salah satu pembuktian telah berhasil ia buktikan bersama Spurs saat melawan Arsenal dan kini pembuktian kedua harus dilakukannya bersama timnas Inggris.
Komentar