Entah kapan julukan ini akan mulai diterima dan digunakan secara luas, namun Naldo jelas pantas menyandang nama panggilan The Dead Ball Terror. Ketakutan yang dirasakan para pemain dan para pendukung kesebelasan lawan setiap kali VfL Wolfsburg mendapat bola mati dapat dimaklumi. Dalam situasi ini, Naldo adalah ancaman tersendiri.
And by Dead Ball Terror, I mean dead ball terror. Naldo mampu melakukan banyak hal untuk memastikan situasi bola mati menjadi keuntungan tersendiri bagi Wolfsburg. Ia tak hanya mampu mengandalkan kemampuan menyundul bolanya untuk mencetak gol. Dua dari delapan gol miliknya musim ini tercipta dari eksekusi tendangan bebas langsung.
Jadi itulah Naldo: ia sangat dapat mengubah umpan menjadi gol. Ia juga mampu mencetak gol dari tendangan bebas langsung. Tak berhenti sampai di situ, Naldo juga dapat diandalkan oleh para pemain yang ingin mencetak gol; sejauh ini Naldo sudah mencetak empat assist.
Pemain bernama lengkap Ronaldo Aparecido Rodrigues ini mengiringi ketajamannya dengan penampilan apik di area sepertiga pertama. Bagaimanapun, ia adalah seorang pemain belakang yang sewajarnya merayakan clean sheet sama meriahnya dengan merayakan gol. Permainan gemilangnya sepanjang musim membuat Naldo mendapatkan satu tempat di kesebelasan terbaik Bundesliga musim ini, tepat di samping Jérôme Boateng.
Naldo sedang menjalani musim terbaik sepanjang karirnya. Dan secara khusus, pertandingan melawan BV Borussia Dortmund semalam adalah rangkuman penampilan Naldo sepanjang musim. Yang kurang darinya hanyalah bukti bahwa Naldo mampu mencetak assist. Gambaran umumnya, ada tiga hal yang membuat penampilan Naldo di pertandingan semalam pantas mendapat sorotan.
Pertama dan paling utama, Naldo memberi contoh kepada tiga bek tengah lain yang bermain di pertandingan semalam: Timm Klose, Sokratis Papastathopoulos, dan Neven Suboti?. Di antara semua bek tengah yang tampil di pertandingan semalam, adalah Naldo yang paling banyak melakukan defensive action. Dan dalam tujuh kesempatan itu, hanya satu kali Naldo gagal.
Kedua, Naldo memastikan bahwa menjaga aliran bola tetap lancar bukanlah pekerjaan para gelandang saja. Melawan Dortmund yang bermain menekan, Naldo tetap mampu menguasai bola dan melepas umpan dengan penuh ketenangan. Sebanyak 31 dari 45 umpan yang ia lepaskan, hebatnya, mengarah ke depan. Naldo tidak mencari aman. Demi mencapai kemenangan, mengumpan ke arah depan adalah pilihan pertama untuk setiap pemain Wolfsburg. Naldo tidak membuat dirinya menjadi pengecualian hanya karena ia seorang pemain belakang.
Ketiga, dalam menyerang Naldo secara kuantitatif lebih berpengaruh dari tujuh pemain serang Dortmund atau gabungan ketujuhnya. Aktivitas serangan Naldo termasuk satu kali dilanggar di daerah permainan lawan dan tiga tembakan, yang dua di antaranya tepat sasaran dan satu di antaranya menjadi gol.
Bahkan gabungan jumlah tembakan Henrikh Mkhitaryan, Shinji Kagawa, Kevin Kampl, Marco Reus, Ciro Immobile, ?lkay Gündo?an, dan Sebastian Kehl saja tidak lebih banyak dari jumlah tembakan Naldo.
Komentar