Kepergian Xavi pada akhir musim 2014-15 dari skuat Futbol Club Barcelona menuju Al-Saad, Qatar, memang meninggalkan lubang di lini tengah. Beberapa nama tenar mencuat untuk dijadikan penggantinya, dari Paul Pogba, Marco Veratti, Koke Resurrecion sampai Arda Turan. Bahkan, oleh para calon presiden Barca, nama-nama tersebut dimanfaatkan sebagai senjata kampanye pemilihan presiden yang akan digelar 18 Juli mendatang.
Barcelona merupakan salah satu kesebelasan yang mengedepankan demokrasi para anggota/socis sebagai pemilik sah kesebelasan. Hal ini diperkuat dengan tradisi pemilihan presiden dalam kurun waktu lima tahun sekali. Namun, kekisruhan yang melanda Barcelona pada awal 2015 lalu membuat presiden saat itu, Josep Bartomeu, berpikir ulang untuk memajukan jadwal Pilpres yang seyogyanya dilaksanakan pada musim panas 2016 nanti menjadi musim panas 2015 ini.
Kini, kepemimpinan direksi Barcelona sedang dalam masa transisi yang dipegang oleh managing committee terhitung sejak 9 Juni 2015 lalu. Tugas mereka kurang lebih sama dengan direksi pada umumnya, yaitu menjaga stabilitas klub selama periode pemilihan calon presiden tersebut.
Sebagai salah satu senjata dalam kampanye, pemain-pemain yang telah disebutkan diatas, secara logika akan dipinang oleh presiden baru Barca yang akan terpilih pasca 18 Juli. Namun secara mengejutkan, Arda Turan direkrut oleh Barcelona yang kini dipimpin oleh managing committee dengan dalih pemain tersebut memang dibeli atas permintaan Luis Enrique. Hal ini menimbulkan pro-kontra yang terjadi dalam tubuh para pendukung Blaugrana tersebut.
Hal ini ternyata diperumit dengan kenyataan Barcelona memiliki klausul/perjanjan aneh dalam perihal transfer Arda Turan dari Atletico Madrid. Lalu apa keanehan tersebut? Keanehan ini terletak pada sell-back clause yang tertera pada transfer Arda Turan.
Lazimnya, kita sering mendengar buy-back option pada penjualan pemain dari satu kesebelasan menuju kesebelasan yang lainnya. Banyak kasus pemain yang memiliki klausul buy-back option seperti Berardi yang dijual oleh Juventus ke Sassuolo atau Deulofeu yang dijual oleh Barcelona ke Everton. Tapi kini muncul opsi terbaru yaitu sell-back clause.
Seperti dilansir laman resmi FC Barcelona, detail transfer Arda Turan memiliki biaya sebesar 34 juta euro beserta tambahan 7 juta euro dalam bentuk variabel yang lain. Blaugrana juga memiliki hak untuk menggunakan opsi sell-back clause kepada Atletico jika presiden dan direksi terpilih enggan melanjutkan transfer ini dengan catatan harga akan turun 10% dari harga beli. Klausul ini berlaku sampai tanggal 20 juli atau dua hari pasca pemilihan presiden baru Blaugrana.
Sebetulnya, kemunculan opsi sell-back clause ini dipicu karena managing committee seperti memberi kebebasan kepada presiden dan direksi terpilih untuk memutuskan pilihannya. Lagi pula, dalam undang-undang klub, status managing committee hanya diberikan kekuasaan yang terbatas dan melakukan seperlunya saja dalam menjalankan roda kebijakan di tubuh Barcelona.
Tentu, menurut saya, sangat aneh jika managing committee memutuskan pembelian Arda Turan di pekan ini, mengingat hanya berjarak kurang dari dua minggu lagi Barcelona akan mempunyai presiden yang baru. Karena, boleh jadi, akan lebih bijak jika pemain baru ditentukan pasca pemilihan presiden, walaupun pemain tersebut adalah permintan dari pelatih sekalipun.
Masalahnya mungkin Luis Enrique tak bisa menunggu terlalu lama. Masa persiapan sebentar lagi akan dimulai dan jika terlambat memasuki pasar pemain boleh jadi para pemain incaran tersebut sudah keburu dipinang oleh yang lain. Atau, bisa jadi, ini adalah strategi kampanye salah satu capres? Semuanya, masih spekulasi.
Lalu, bagaimana jika Arda Turan tetap disetuji presiden terpilih nanti dan akan bermain untuk Barcelona di Januari 2016 nanti? Apa untung ruginya untuk skuat Blaugrana?
Tak bisa dipungkiri, Arda Turan adalah salah satu pemain andalan Diego Simeone di Atletico Madrid saat mereka menggondol juara La Liga dan masuk final Liga Champions 2013-14 lalu. Berposisi sebagai gelandang kanan dalam skema formasi 4-4-1-1, Arda Turan berperan vital dalam kesuksesan timnya saat itu.
Permainan Barcelona di bawah Luis Enrique yang memanfaatkan segitiga-segitiga kerjasama antar pemain di kedua sisi lebar lapangan, memungkinkan Arda Turan bermain secara nyaman di lini tengah Barca dan bisa bertukar posisi dengan Lionel Messi jika sang superstar tersebut sedang mengobrak-abrik lewat lini tengah.
Peran ini, sudah khatam dijalankan Ivan Raktic bersama Lionel Messi dan Daniel Alves pada musim lalu. Luis Enrique agarknya berpikir untuk menambah amunisinya karena kegemaran sang pelatih dalam merotasi sebagian besar pemainnya agar tetap fresh sepanjang musim berjalan.
Tak heran juga jika memang Luis Enrique menginginkan Arda Turan, karena ia adalah pemain yang mempunyai kekuatan fisik dan kekuatan itulah yang diandalkannya ketika bermain. Arda Turan juga piawai dalam menciptakan peluang bagi rekan-rekannya dan mempunyai determinasi yang tinggi di setiap pertandingannya.
Namun, di sisi lain, pembelian ini artinya hanya jangka pendek saja karena usia Arda Turan yang menginjak 28 tahun. Menilik usianya, banderol 34 juta euro terasa sangat mahal. Lagipula Turan baru bisa main Januari 2016 nanti terkait hukuman yang diberikan FIFA terhadap Barcelona terkait transfer pemain di bawah umur.
Mengenyampingkan sisi politis dalam pilpres Barcelona, nampaknya mereka harus siap menikmati servis dari gelandang asal Turki ini terlepas sudah mempunyai opsi klausul aneh tersebut dan siapapun presiden yang terpilih nanti.
Karena, prinsip âsudah dibeli pantang untuk dikembalikan lagiâ mesti dicamkan betul-betul oleh mereka. Lagipula, dipikir-pikir, Blaugrana secara tidak langsung menurunkan harga dirinya jika menggunakan klausul aneh tersebut.
Catatan kaki:*Bagi yang bertanya mengapa Barcelona bisa membeli pemain seperti Aleix Vidal dan Arda Turan di bursa transfer ini adalah karena pihak FIFA sendiri yang telah mengizinkan hal tersebut. Namun, mereka tidak bisa meregistrasikan pemainnya untuk bermain hingga Januari 2016 nanti.
Barcelona terkena hukuman transfer pada dua bursa saja yaitu Januari 2015 dan Juni-Agustus 2015. Jadi, pemain yang didatangkan pada Juni-Agustus 2014 lalu seperti Suarez, Bravo, Mathieu, Rakitic, Vermaelen dan Douglas adalah berstatus resmi dan belum termasuk pada rangkaian waktu larangan transfer dari FIFA.
Berikut kutipan asli pernyataan FIFA yang kami lansir dari laman skysports: âFIFA say, although it would go against the spirit of the ruling, there is nothing to stop the Catalans from talking to potential targets or clubs - or even purchasing players - this summer as long as those new recruits are not registered before January 2016.â
Tulisan diolah dari berbagai sumber.Â
Komentar