Terdapat empat premis terkait nasib AFC Bournemouth pada musim ini: (1) Gaji bisa menentukan kualitas pemain (2) Pengeluaran gaji bisa menentukan peringkat akhir klasemen (3) Kecilnya gaji meningkatkan peluang terdegradasi (4) Bournemouth adalah kesebelasan dengan pengeluaran gaji terkecil kedua di Premier League musim ini.
Di saat mata orang tertuju pada sebuah derby bernilai 8,7 triliun rupiah di Manchester, orang-orang di selatan Inggris, di Bournemouth, murung karena kesebelasan yang baru promosi tersebut tak kunjung memperlihatkan penampilan yang menawan. Kesebelasan berjuluk The Cherries ini menjadi kesebelasan yang paling sering dibobol di liga. Saat ini, mereka menempati posisi ke-17 dengan mengumpulkan delapan poin hasil dua kali menang dan dua kali seri.
Saat pertama kali naik ke Premier League, Bournemouth digadang-gadang akan menghadirkan penampilan yang menarik, macam Blackpool beberapa musim ke belakang. Faktanya, Bournemouth justru memperlihatkan timpangnya kualitas pemain mereka dengan kesebelasan lain di Premier League.
Saat dikalahkan 1-5 dari Tottenham Hotspur, Bournemouth memperlihatkan kelemahannya yang lain: sektor penjaga gawang. Empat gol yang bersarang merupakan kesalahan antisipasi kiper Bournemouth, Artur Boruc.
Empat Kesalahan
Boruc saat menghadang Harry Kane.
Dalam pertandingan yang digelar di Vitality Stadium tersebut, The Cherries sebenarnya unggul cepat saat Matt Ritchie yang menerima umpan Charlie Daniels melepaskan tendang keras pada detik ke-49. Gol tersebut sekaligus menjadi yang tercepat pada musim ini.
Sial bagi Bournemouth pada menit kesembilan, Boruc menghadang paksa Harry Kane. Wasit pun menunjuk titik putih. Kane yang menjadi algojo, sukses melaksanakan tugasnya.
Gawang Boruc kembali bergetar pada menit ke-17. Tendangan Danny Rose membentur bek Bournemouth yang mengarah pada Moussa Dembele yang tak terkawal. Boruc yang berhadapan satu dengan satu gagal mengantisipasi tendangan keras pemain kelahiran 1987 tersebut.
Boruc saat gagal menangkap umpan Harry Kane.
Boruc kembali melakukan kesalahan antisipasi bola, kali ini pada menit ke-30. Umpan silang Kane semestinya bisa dikuasai penuh oleh Boruc. Namun, kesalahan perhitungan membuat  bola memantul ke arah Erik Lamela. Tak membutuhkan banyak sentuhan bagi pemain berkebangsaan Argentina tersebut untuk mencetak gol ketiga bagi Spurs.
âHorrible goalkeeping,â ungkap komentator BBC Match of The Day.
Kane menyongsong bola sekaligus membuat lompatan Boruc menjadi tak berarti.
Pada menit ke-56, Christian Eriksen mengirim umpan ke dalam kotak penalti. Kane, meski dikawal, berusaha melepaskan penjagaan. Boruc anehnya menyangka bola akan mulus begitu saja melaju ke dalam pelukannya. Padahal, Kane dengan jelas akan menyongsong bola. Hasilnya sudah bisa diduga: Gawang Bournemouth kembali kebobolan.
Boruc tak mampu menangkap dengan sempurna sundulan Alderwireld yang dimanfaatkan Kane untuk mencetak hattrick dalam pertandingan tersebut.
Boruc rupanya tak banyak berubah. Pada menit ke-63, ia kembali melakukan kesalahan seperti yang ia lakukan saat Spurs mencetak gol ketiga. Umpan silang Eriksen berhasil disundul Alderwireld. Boruc pun menjatuhkan diri untuk menangkap bola datar tersebut. Sayangnya, Boruc tak secara sempurna menangkap bola. Bola yang terlepas justru didorong ke tengah, tempat Kane beroperasi. Dengan satu sentuhan, gawang Bournemouth kembali kebobolan.
Faktor Cedera
Manajer Bournemouth, Eddie Howe, enggan menyalahkan Boruc atas kekalahan dari Tottenham. Howe menyatakan kekalahan tersebut harus ditanggung bersama. "Itu akibat perbuatan mereka sendiri, itu jelas," ucap Howe dikutip dari Dailymail.
Howe merasa kalau timnya terlalu sering memberikan gol untuk lawan, bukan cuma saat mereka kalah tetapi juga saat menang dan meraih hasil seri. 'Tentu saja, Anda tak ingin melihat siapapun pemain Anda dikritik. Mereka telah memberikan semua yang mereka punya dengan kesuksesan yang luar biasa."
Howe pantas bingung dengan lini pertahanan Bournemouth. Pekan lalu, saat Boruc tak main karena cedera, gawang The Cherries yang dikawal Adam Federici pun kebobolan lima gol saat dikalahkan Manchester City.
Baca juga cerita ketika Adam Federici melakukan kesalahan saat menghadapi Arsenal tahun lalu
Hasil tersebut seolah memperlihatkan kalau skuat Bournemouth saat ini tak cukup kuat untuk bersaing di Premier League, khususnya di lini pertahanan. Boruc tak memiliki pelapis yang kualitasnya lebih baik dari dirinya. Boruc memang kiper berpengalaman, ia pernah bermain untuk Celtic, Fiorentina, dan Southampton. Namun, Boruc kini terus menua. Usianya sudah 35. Pun dengan Frederici yang kini berusia 30 tahun. Ia tak pernah bermain di level tertinggi di Premier League. Saat diboyong Reading, ia hanya dipinjamkan ke kesebelasan divisi bawah.
Salah satu cara untuk membasmi kesalahan di dalam tim bisa jadi bukan lagi dengan evaluasi, tetapi mendatangkan sejumlah pemain bergaji tinggi.
Foto: dailymail.co.uk
Komentar