Ketika Sadio Mané mencetak hattrick dalam kurun waktu 176 detik ke gawang Aston Villa pada akhir musim lalu, ia berhasil menjadi pusat perhatian. Momentum itu mengakhiri musim pertamanya di Liga Primer Inggris tanpa keraguan. Pasalnya, kendati membawa Red Bull Salzburg juara Bundesliga Austria dan Piala Austria, tetap saja ia dipandang sebelah mata ketika datang ke Southampton pada awal musim lalu.
Hal itu tidak lepas dari kompetisi Austria yang bisa dibilang belum lebih baik ketimbang Liga Primer Inggris. Tapi nyatanya ia mampu menepis anggapan-anggapan miring tersebut. Kontribusinya pun berhasil membawa Southampton berkesempatan tampil di kompetisi Eropa setelah absen sejak 1980-an.
Begitu juga dengan musim ini. Mane masih bisa menjaga stabilitasnya. Seperti ketika mencetak gol ke gawang tuan rumah Chelsea pada Oktober lalu, membantu kesebelasannya menang di Stamford Bridge dengan skor 3-1. Pencapaiannya itu semakin membuktikannya sebagai salah satu pemain berbahaya di Liga Inggris.
Namanya pun masuk dalam kategori pemain Afrika terbaik 2015. Padahal pemain kelahiran Sédhiou ini sempat absen membela Senegal pada ajang Piala Afrika 2015 karena cedera. Mané bisa bermain di posisi apapun pada lini serang klub berjuluk The Saints tersebut, baik sebagai gelandang serang sayap kiri, kanan, tengah, maupun penyerang. Tapi idealnya ia bermain di sektor kiri.
Maka tidak salah jika Manchester United pernah menawarnya dengan harga 20 juta poundsterling saat bursa transfer musim panas lalu. Tapi Mané sulit dilepaskan Southampton karena ia merupakan bagian vital dari permainan arahan Ronald Koeman. Apalagi Koeman sudah mati-matian memepertahankan Morgan Schneiderlin yang akhirnya hengkang juga.Tapi Koeman bisa bernapas lega karena United tidak terlalu gencar menggoda Mané. Mengingat mereka sudah dipastikan merekrut Memphhis Depay dari PSV Eindhoven, sehingga mantan pemain FC Metz ini masih bertahan.
Jika Sadio Mané pergi, maka stok Ronald Koeman untuk menutupi kekosongan Jay Rodriguez semakin menipis.
Bahayanya, United saat ini berniat kembali menawar Mané pada Januari 2016. Tentu dengan uang lebih besar. Rencananya klub berjuluk The Red Devils (Si Setan Merah) itu akan mengajukan dana sampai 40 juta poundsteling! Tapi tentu saja Southampton tidak tinggal diam. Koeman menegaskan Mané tidak akan dijual.
"Rumor tidak penting, kami tidak akan menjual siapapun. Kau bisa bicara lagi tentang Sadio, Man United, Chelsea, tapi kami tidak akan menjual siapapun di Januari," tegasnya seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Dipastikan ia tidak ingin kehilangan pemain kuncinya sebelum musim panas 2016. Koeman sudah lelah karena para andalannya sudah hengkang sejak musim lalu. Rata-rata pemainnya pergi karena tertarik berlaga di Eropa. Maka Koeman harus memiliki cara untuk meyakinkan para pemainnya, dengan menegaskan jika Southampton mampu menembus lima besar Liga Primer Inggris musim ini.
"Itu bagus, jika bisa seperti itu, itu bagus. Karena pemain ini sedang mengembangkan dirinya, dengan bantuan semua staf teknis dan juga dari pemain lain. Tapi itu alasan mengapa tim dan klub ini berkembang dan mengapa kita punya 18 pemain internasional," ujar Koeman.
"Mereka menunjukan kualitasnya dan tentu saja tim-tim besar tertarik. Ini adalah kemajuan yang normal bagi pemain yang sedang mengembangkan diri. Menurut saya ini bukan tentang uang, ini tentang ambisi pemain dan orang lain. Tentu saja kami tidak bermain di Liga Champions dan kami tidak berjuang dalam gelar setinggi itu. Dan itu adalah ambisi yang normal untuk pemain yang ingin mencapai tingkat tertinggi," sambungnya panjang lebar.
Tapi sayangnya saat ini The Saints masih terdampar di peringkat ke-8 klasemen sementara. Bahayanya, Mané sempat menolak rencana kontrak jangka panjang dari Southampton. Dirinya sendiri menyisakan kontrak sampai 2018.
Koeman mesti bersabar. Setidaknya ia mendapat kepastian masa depan pemain berusia 23 tahun itu pada akhir musim ini. Itu pun jika United gagal menggaetnya pada Januari nanti. Sementara itu, muncul dugaan lain tentang Mané. Upaya Southampton mempertahankannya sampai akhir musim bisa dibilang agar kalaupun harus dijual, mereka bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi lagi.
Sumber lain : BBC.
Komentar