Suporter Inggris telah tiba di Prancis. Eurosport melansir bahwa sekitar 70.000 suporter tim nasional Inggris sudah siap mendukung Inggris di Piala Eropa 2016. Setiba di Prancis, kerumunan suporter Inggris ini langsung bergerak menuju Marseille, tempat di mana pertandingan pertama The Three Lions dalam ajang Piala Eropa 2016 akan dilaksanakan. Di Stade Velodrome, Marseille, Inggris akan menghadapi Rusia pada Minggu (12/6) dini hari waktu Indonesia.
Namun, bukan suporter Inggris namanya kalau tidak melakukan hal yang menarik. Baru saja mendarat, mereka dikabarkan sudah bentrok dengan warga setempat dan juga polisi. Bentrok ini dipicu karena sorakan-sorakan provokatif suporter Inggris di Marseille. Salah seorang warga setempat, Nicolas, seperti yang diberitakan The Telegraph, bentrokan dipicu sebutan suporter Inggris yang mencari anggota kelompok teroris, ISIS.
"Ya, dari yang saya saksikan, bentrokan antara warga sekitar dan suporter Inggris itu pecah ketika suporter Inggris mulai berteriak, `ISIS, di mana kamu?`" ujar Nicolas. "Ribuan suporter Inggris datang kemari hanya untuk menghancurkan semuanya. Lebih buruk lagi, polisi tidak tahu harus berbuat apa karena jumlah suporter ini begitu banyak."
Bentrok ini sendiri terjadi di wilayah Old Port. Warga-warga sekitar dan para suporter Inggris itu terlibat baku hantam dengan saling melemparkan kursi-kursi pub dan juga meja-meja yang berserakan di wilayah tersebut. Untuk mengamankan situasi, polisi harus menembakkan gas air mata dan memukuli para suporter yang dianggap sebagai biang kerusuhan.
Suasana di Old Port. Ada suporter yang bernyanyi di dekat gas air mata. foto: telegraph.co.uk
Salah seorang suporter Inggris, yang mengaku dirinya bernama Simon, berujar bahwa suporter Inggris tidak memicu kerusuhan ini. Mereka hanya sedang minum-minum di depan Queen Victoria pub dan O`Malley bar, sebelum tiba-tiba mereka diserang oleh sekelompok warga dan pemuda sekitar.
"Tidak ada satupun suporter Inggris yang berbuat onar di sini. Saya saksinya. Mungkin saja beberapa di antara kami minum terlalu banyak sehingga mabuk dan tak sadar apa yang dilakukan," ujar Simon seperti dilansir The Telegraph.
"Tiba-tiba saja sekelompok warga Prancis, saya kira mereka adalah anggota geng, muncul dan menyerang kami. Akhirnya kami menyerang mereka balik karena kami harus mempertahankan diri. Saat kami bertarung, polisi datang dan malah memukuli kami," tambahnya.
Suasana riang sebelum suporter Inggris baku hantam. foto: telegraph.co.uk
Kisah hooliganisme suporter Inggris di Marseille ini mengingatkan orang-orang akan kejadian pada Piala Dunia 1998 lalu. Ketika itu, suporter Inggris dan suporter Tunisia terlibat baku hantam selama beberapa hari. Hal ini membuat Inggris merasa malu. Oleh karenanya, pemerintah Inggris mengeluarkan himbauan kepada suporter Inggris yang tandang ke Prancis agar tidak berbuat aneh.
foto: en.wikipedia.org, telegraph.co.uk
Komentar