Menilik Formasi Pagar Betis Liverpool yang Unik

Berita

by Redaksi 33 78060

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menilik Formasi Pagar Betis Liverpool yang Unik

Ada hal unik yang tampak ketika Liverpool menjamu Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Primer, Minggu (12/2) dini hari. Hal unik itu berkaitan dengan formasi pagar betis yang diperagakan oleh Liverpool ketika menerima hukuman tendangan bebas di luar kotak penalti.

Dalam pertandingan yang berkesudahan dengan skor 2-0 untuk kemenangan The Reds tersebut, Liverpool tampil cukup spartan. Lini depan, terutama sisi kanan, kembali tajam dengan kembalinya Sadio Mane di tim. Mane bahkan menyumbang dua gol kemenangan Liverpool dalam pertandingan tersebut.

Namun, selain kemenangan Liverpool yang begitu disambut dengan suka cita oleh para pendukungnya, hal yang unik sekaligus cerdik diperlihatkan oleh para pemain Liverpool dalam pertandingan ini. Kejadian ini terjadi pada babak pertama. Ketika itu Spurs mendapatkan hukuman tendangan bebas tepat di luar kotak penalti, dan Christian Eriksen bersiap untuk mengambil tendangan tersebut.

Sontak para pemain Liverpool pun langsung membentuk pagar betis untuk menghalau tendangan bebas tersebut. Dari depan, sekilas tak ada yang salah akan hal tersebut. Tapi dari belakang? Terlihat ada sosok Phillipe Coutinho yang siap menghalau bola jikalau tiba-tiba Eriksen menendang bola secara mendatar.

Hal ini pun disadari oleh seorang netizen, yang langsung membagikan apa yang ia lihat di akun Twitter pribadi miliknya.

Lazimnya pagar betis yang dibentuk itu hanya membariskan pemain untuk menghalau bola tendangan bebas lawan. Memang dengan formasi hanya membariskan pemain, tanpa menyimpan seorang pemain di belakang pagar betis, kemungkinan seorang pemain untuk meloloskan bola ke bawah ketika pagar betis melompat lebih tinggi.

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, Coutinho menempatkan dirinya di belakang pagar betis untuk menghalau bola yang meluncur ke bawah pagar betis. Dalam pertandingan itu sendiri, Eriksen sendiri gagal mengeksekusi tendangan bebas karena tendangannya melenceng dari gawang The Reds.

Apa yang dilakukan oleh Coutinho ini bukan yang pertama kalinya. Sebuah klub bernama Ponte Preta yang berlaga di Serie B Liga Brasil pernah melakukan hal yang sama pada 2014 silam. Mereka malah menempatkan seorang pemain di belakang tidak dalam posisi sedikit duduk seperti halnya Coutinho, melainkan berbaring.

Sebuah formasi pagar betis yang unik dari Liverpool.

Komentar