Claudio Ranieri sudah dipecat. Layaknya peristiwa-peristiwa unik lain yang terjadi di dunia, peristiwa pemecatan Ranieri ini pun mengundang banyak komentar dari berbagai pihak, termasuk dari manajer Liverpool, Jürgen Klopp.
Tahun 2016 dan awal tahun 2017 merupakan tahun-tahun yang penuh dengan keputusan unik, kalau kata "aneh" terlalu ekstrim untuk digunakan. Menjadi unik karena peristiwa ini beda dari peristiwa yang lain dan lazim menciptakan perdebatan yang cukup luas di kalangan masyarakat.
Ada peristiwa Brexit (singkatan dari British Exit) yang menciptakan polemik besar di Inggris Raya, bahkan sampai diprediksi akan memengaruhi Liga Primer itu sendiri. Peristiwa ini menimbulkan perdebatan di berbagai kalangan, tentang apakah Inggris Raya harus siap jika kelak keluar dari Uni Eropa atau tidak.
Selain Brexit, ada juga peristiwa unik lain yang terjadi di belahan dunia lain. Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat juga dianggap sebagai peristiwa unik. Sampai sekarang, gelombang protes terhadap Trump masih terus mengalir. Apalagi Trump kerap mengeluarkan kebijakan kontroversial.
Di Liga Primer sendiri pun, keputusan manajemen Leicester City untuk memecat Claudio Ranieri dianggap sebagai sebuah hal yang unik. Pemecatan ini menimbulkan keriuhan di dunia sepakbola Inggris, juga menimbulkan perdebatan tentang apakah pantas manajemen Leicester memecat Ranieri atau tidak. Manajer Liverpool, Jürgen Klopp, menganggap bahwa keputusan manajemen Leicester memecat Ranieri adalah keputusan yang sama seperti keputusan unik lainnya yang terjadi sepanjang 2016 hingga 2017.
"Beberapa keputusan aneh terjadi belakangan ini, dan itu bukan di sepakbola saja, melainkan di seluruh dunia. Brexit, Donald Trump, dan sekarang Leicester memecat Ranieri. Anda harus menanyakan kepada manajemen Leicester bagaimana mereka sampai melakukan hal tersebut," ujar Klopp seperti dikutip ESPN FC.
"Apakah saya harus memahami semua itu? Tentu tidak. Bahkan sampai sekarang saya belum paham kenapa Leicester sampai memecat seorang Ranieri. Memang sekarang situasi di sana sedang buruk jika kita melihat posisi mereka di klasemen dan posisi mereka di Liga Champions. Tapi memecatnya? Saya benar-benar tidak mengerti," tambahnya.
Walau secara pribadi ia tidak paham akan keputusan manajemen Leicester, ia menegaskan bahwa pasukannya akan tetap melakukan yang terbaik jelang menghadapi Leicester City di King Power Stadium pada Selasa (28/2/2017) dini hari. Ia juga tidak sabar untuk menantikan akan seperti apa skuat Leicester tanpa Ranieri yang mengasuh mereka.
"Pertandingan pertama tanpa Ranieri, saya kira tidak akan banyak yang berubah. Tapi saya juga tidak yakin, dan mungkin akan ada beberapa perubahan dalam skuat. Saya tidak sabar menantikan itu. Tentu saja para pemain saya akan tetap mengeluarkan segenap kemampuan ketika menghadapi Leicester. Jika kami (Liverpool) menampilkan yang terbaik, kami akan sulit untuk dikalahkan oleh tim lain," pungkasnya.
Sumber lain: Sky Sports
Komentar