Manchester United berada dalam jadwal yang padat meski hanya berperingkat ke-6 di Liga Primer musim ini. Mereka akan menghadapi dua laga sisa Liga Primer dalam empat hari kontra Southampton dan Crystal Palace. Setelah itu, Rabu depan mereka akan menghadapi Ajax Amsterdam dalam final Liga Europa. Manajer United, Jose Mourinho mengatakan jadwal padat yang dijalani kesebelasannya menjadi alasan ia sering melakukan rotasi pemain.
Namun, menurut pelatih Ajax, Peter Bosz, Mou seharusnya tidak perlu mengeluhkan jadwal padat yang dihadapi timnya. Ajax sendiri punya persiapan sekitar dua minggu untuk menghadapi laga final usai menyelesaikan musim Eredivisie dengan mengalahkan Willem II 3-1, 14 Mei lalu.
Bosz yang menyebut Mourinho sebagai ahli permainan pikiran mengatakan dengan skuat yang ada, Mou seharusnya tak perlu khawatir menghadapi jadwal padat seperti itu.
“Kalau saya melihat susunan pemain dan formasinya sepanjang musim ini, maka seharusnya ia memiliki dua tim yang berbeda – satu untuk Liga Primer dan satu untuk Liga Europa. Jika mereka yang dimainkan untuk laga Europa tidak bermain pada akhir pekan ini di Liga Primer, maka seharusnya dia memiliki waktu istirahat dan persiapan yang sama dengan tim saya. Lihat saja jumlah pemain yang harus ia rotasi,” ujar Bosz dilansir dari situs resmi Ajax Amsterdam.
Ajax yang telah memenangkan empat gelar Liga Champions ini akan memainkan final kompetisi Eropa pertama mereka setelah terakhir sekitar 21 tahun lalu di mana mereka menang 1-0 atas AC Milan di final Liga Champions 1994/95. Patrick Kluivert menjadi pencetak gol kemenangan Ajax saat itu.
Peter Bosz mengatakan kembalinya kesebelasannya ke laga puncak kompetisi Eropa disebut sebagai kemenangan bagi sepakbola. Ia juga yakin pemainnya yang didominasi pemain muda bisa mengejutkan Manchester United pada laga final Liga Europa di Friends Arena, Stockholm, 24 Mei mendatang.
“Bila saya mengatakan ini adalah pertandingan yang normal, orang akan menertawakan kami karena ini bukan lagi pertandingan yang normal. Tapi para pemain saya, tidak penting seberapa muda mereka, mereka tidak takut [menghadapi United].”
“Mereka telah luar biasa musim ini. Lihat saja penampilan kami saat melawan Feyenoord musim ini [tak terkalahkan dalam dua pertemuan di Eredivisie] dan saat kami mencetak dua gol menghadapi Schalke 04 dengan 10 pemain [menang agregat 4-3 melalui perpanjangan waktu]. Semua pengalaman itu akan kami bawa ke Stockholm,” tegas Bosz dilansir Sky Sports.
Bosz juga menegaskan, penerapan gaya bermain Total Football yang mereka usung turut memperkuat tim mereka sepanjang musim ini.
"Kami memiliki cara bermain kami sendiri. Gaya yang kami terapkan adalah memberi tekanan pada lawan di setiap area lapangan, berinisiatif memainkan bola dari menit pertama sampai akhir. Itu gaya menyerang yang bagus, karena hanya itu yang bisa membantu Anda memenangkan Liga Europa,” ujarnya dilansir Daily Mirror.
Komentar