Kekalahan yang dialami Chelsea atas Liverpool dengan skor 1-3 melengkapi keterpurukan Chelsea pada musim ini. Sebagaimana yang telah disoroti pada setiap hasil-hasil negatif skuat berjuluk The Blues ini, Eden Hazard kembali dianggap sebagai salah satu yang tampil mengecewakan.
Menjalani musim yang gemilang pada musim lalu, ekspektasi tinggi memang diemban pundak gelandang asal Belgia ini. Pada musim ini, serangan-serangan Chelsea seringkali berpusat pada Hazard, tak terkecuali saat menghadapi Liverpool.
Manajer Chelsea, Jose Mourinho, rela membangku cadangkan Cesc Fabregas yang juga dalam beberapa pertandingan terakhir tak bermain sesuai harapan. Pada laga ini, Hazard yang sebelumnya selalu bermain di sisi kiri, lebih sering terlihat beroperasi di lini tengah, sisi kiri ditempati Willian.
Penempatan Hazard di tengah tentu saja agar sang pemain bisa lebih luwes dalam bergerak. Ia dibebaskan bergerak ke manapun untuk bisa atau lebih sering menerima bola dan kemudian mengeluarkan magisnya baik dengan operan-operan matang ataupun aksi-aksi individu.
Namun yang terjadi, Hazard mengecewakan sang manajer. Belum genap satu jam pertandingan, gelandang bernomor 10 tersebut ditarik keluar, digantikan Kennedy. Keputusan tersebut tampaknya diambil karena gelandang berusia 24 tahun tersebut memang gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
Dalam 59 menit bermain, Hazard tak menciptakan sekalipun tendangan, tak ada umpan kunci, umpan silang, dan hanya sekali melakukan take-ons. Ia gagal menemukan ruang agar rekan-rekan yang lainnya bisa memberikan operan padanya.
Alhasil ia hanya 25 kali menerima bola dalam 59Â menit. Namun ketika bola berada di kakinya, ia tak mampu menjadi kreator serangan. Yang ia lakukan hanya memberikan operan-operan pendek pada gelandang-gelandang lain yang lebih bisa mengalirkan bola ke lini depan.
Sialnya pemain lain seolah tak siap untuk menggantikan peran Hazard tersebut. Bola-bola panjang diberikan ke kedua sisi, khususnya sisi kiri, kerap dilakukan sebagai upaya menghindari tekanan gelandang-gelandang Liverpool. Hasilnya skema ini tak berjalan dengan baik.
Selain gol yang diciptakan Ramires, Chelsea praktis cukup kesulitan lagi untuk menciptakan peluang. Indikasi ini terlihat ketika selama 59 menit, saat Hazard bermain, Chelsea hanya mampu melepaskan satu tembakan, yang menjadi gol tersebut.
Berbeda ketika Hazard ditarik keluar, di mana Mou kemudian memasukkan Fabregas dan Falcao setelah Kennedy. Dalam tempo 30 menit, enam peluang berhasil diciptakan walau tak ada satupun yang berhasil menjadi gol.
Walaupun pada akhirnya keluarnya Hazard, yang tentunya mengubah skema bermain Chelsea, justru menghasilkan kebobolan dua gol, kegagalan Hazard menampilkan penampilan terbaiknya sebelum diganti tentunya menjadi persoalan lain dalam lini serang Chelsea. Apakah ia mulai tak bisa menerjemahkan apa yang diinginkan Mou? Atau ia tak nyaman dengan peran yang dimainkannya saat ini?
Yang jelas, kekalahan atas Liverpool kembali menunjukkan bahwa Chelsea kehilangan Hazard yang sebenarnya, Hazard yang musim lalu menjadi andalan di lini depan dengan gol maupun umpan-umpan matangnya. Hazard seolah tak bisa mengatasi tekanan dari segala arah yang terus mengalir kepadanya.
Selama Hazard tak mampu keluar dari tekanan tersebut, jangan harap Chelsea bisa kembali ke jalur kemenangan. Atau Mou, jika aman dari pemecatan, harus mulai mencari skema bermain Chelsea dengan tanpa ada Hazard di dalamnya? Apapun jawabannya, Chelsea, Mourinho, Hazard, dan seluruh pemain Chelsea, harus segera berbenah diri sebelum semuanya terlambat.
Komentar