Napoli gagal memanfaatkan hasil seri Juventus dengan Bologna pada pekan lalu. Mereka pun menuai hasil imbang ketika menjamu AC Milan pada giornata ke-26 Serie-A 2015/2016 di Stadion San Paolo, Selasa (23/2) dini hari waktu Indonesia. Padahal Napoli sempat unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak Lorenzo Insigne pada menit ke-30. Kemudian Milan mampu menyamakan kedudukan melalui Giacomo Bonaventura pada menit ke-44.
Napoli tampil dengan kekuatan penuhnya pada laga ini. Namun ternyata hal tersebut belum cukup kuat bagi AC Milan yang tanpa sejumlah pemain andalannya.
Di susunan pemain Milan, Juraj "Kuco" Kucka yang sebelumnya diragukan bermain, diturunkan pada laga ini sejak menit awal. Justru Alessandro Romagnoli yang tidak diturunkan. Sebelumnya ia dikabarkan tidak bugar, namun masih bisa diturunkan. Alhasil, posisi Romagnoli di lini belakang digantikan Cristian Zapata.
Kendati demikian, Zapata cukup menyepurnakan formasi 4-4-2 Milan yang berjibaku melawan formasi 4-3-3 Napoli. Milan cenderung bermain bertahan dan melancarkan serangan balik. Hasilnya cukup positif karena mencuri poin di kandang Napoli yang unggul 66 persen pengusaan bola.
Kedisiplinan Abate Buat Serangan Sisi Kiri Napoli Mati
Seperti biasanya, Napoli mendominasi serangan melalui sisi kiri yang berpusat kepada Insigne. Ia dibantu Marek Hamsik dan Faozi Ghoulam untuk melancarkan aksinya. Terkadang Jorginho muncul dari lini tengah untuk melepaskan umpan-umpan yang memberikan ruang kepada tiga pemain tersebut.
Tapi tampaknya Sinisa Mihajlovic, Pelatih Milan, sudah membaca taktik serangan Napoli. Ignazio Abate, full-back kanan, diinstruksikan agar selalu bertahan di posisinya. Abate bisa dianggap sebagai bintang lapangan pertandingan ini.
Kedisiplinannya membuat buntu serangan kiri Napoli. Abate pun berhasil melakukan empat tekel bersih. Dua dilakukan kepada Insigne dan dua lainnya kepada Hamsik. Abate juga berhasil melakukan enam intersep dan lima sapuan bersih dalam aksi bertahannya.
Tidak cuma Abate, Keisuke Honda dan Juraj Kucka ikut membantu pertahanan sisi kanan Milan. Bahkan Ricardo Montolivo berperan sangat penting untuk menahan awal serangan Napoli. Montolivo beberapa kali mengantisipasi Jorginho yang sering naik ke depan untuk mengalirkan bola.
Pola bertahan Milan yang sampai melibatkan tiga pemain di sisi kanan pertahannya cukup sukses. Sisi kiri permainan Napoli tidak berkembang dan hanya bisa memutar-mutar bola saja. Justru empat peluang terjadi berkat skema serangan sisi kanan, khususnya pada 25 menit pertama.
Napoli bisa mencetak gol karena terjadi kesalah pahaman pertahanan Milan dengan kipernya. Tendangan jarak jauh Insigne mengenai kaki Kuco dan Luca Antonelli. Sehingga arah tendangan tidak mampu diantisipasi Gianluigi Donnarumma, kiper Milan. Pertahanan ketat Milan dan penumpukan pemainnya di sana, memang memaksa Napoli lebih sering melepaskan tendangan di luar kotak penalti.
Kedua Bomber yang Tidak Berkutik
Kedua penyerang andalan masing-masing kesebelasan menjalani proses yang berbeda selam laga ini. Strategi serangan balik Milan memang menjauhkan dari kekalahan, namun Carlos Bacca seolah tak berperan sebagai penyerang murni. Bacca sangat kurang mendapatkan suplai bola karena permainan bertahan Milan.
Bahkan ia cuma menyentuh bola 12 kali, jumlah paling rendah di dalam skuat Milan pada pertandingan tersebut. Bacca pun hanya melepaskan bola satu kali namun tidak tepat sasaran. Satu-satunya kesempatan Bacca melepaskan tembakan, mampu diblok Raul Albiol.
Hal tersebut seperti menjadi satu-satunya aksi Bacca yang menonjol. Sisanya ia tidak berkutik dan selalu mendapat kawalan dari Albiol. Pergerakan Bacca pun harus rela melebar ke tengah untuk mencari bola.
Sementara itu berbeda dengan Gonzalo Higuain sebagai ujung tombak Napoli, ia mendapat cukup banyak suplai bola. Namun, Higuain nampak tidak bermain seperti biasanya pada pertandingan ini. Higuain begitu banyak melepaskan peluang mencetak gol begitu saja.
Higuain melepaskan enam percobaan tendangan ke gawang, namun hanya satu yang tepat sasaran. Higuain pun sama mendapatkan kawalan, namun ia beberapa kali mampu lolos dari penjagaan. Higuain sedikit kesulitan karena beberapa kali harus keluar dari zona kotak penalti Milan untuk menjemput bola ke tengah mengingat Napoli sering berkutat di lini tengah memutar-mutar bola karena penumpukan pemain Milan di tengah untuk bertahan.
Sisi Kiri yang Menjadi Bumerang Bagi Napoli
Napoli memang dominan melancarkan serangan dari sisi kiri, namun sektor itu jugalah yang menjadi sarana eksploitasi Milan. Napoli terlalu asik melancarkan serangan, sehingga Ghoulam sering terlambat turun bertahan. Alhasil, sisi kiri Napoli itu dijadikan sasaran utama Milan ketika melancarkan serangan balik.
Honda memegang peranan penting dalam serangan-serangan balik Milan itu. Honda yang terkadang ditugaskan bertahan, mampu melakukan transisi menyerang dengan baik. Kecepatannya mampu mengejar bola hasil umpan cepat dari Montolivo. Bahkan gol Napoli justru diciptakan melalui serangan sisi kanannya. Berawal dari umpan silang Honda ke kotak penalti yang membuat Kalidou Koulibaly melakukan kesalahan individual. Kesalahan mengantisipasi bola udara saat itu berhasil disontek Bonaventura mencetak gol pada menit ke-43.
Padahal Bonaventura sudah bisa diredam pada pertandingan tersebut. Bonaventura tidak berkutik ketika dikawal Elseid Hysaj. Ia berhasil dihentikan empat kali oleh Hysaj. Bonaventura hanya satu kali berhasil mengecoh Hysaj. Tapi hal itu juga karena Hysaj tidak seagresif Ghoulam membantu serangan di sisi kiri. Hysaj cenderung lebih bertahan pada pertandingan itu.
Maurizio Sarri, Pelatih Napoli, menyadari jika Milan sering mengandalkan serangan balik lewat sisi kanan. Napoli tidak membiarkan kekosongan di sisi kanan pertahanan melalui tugas yang diberikan kepada Hysaj. Tapi Mihajlovic cukup pintar pada laga ini. Dirinya mengganti kecenderungan serangan Milan ke sisi kanan, memanfaatkan kekosongan area tersebut.
Atas hasil ini, Napoli gagal menyalip Juventus yang berada di puncak klasemen sementara Serie-A musim ini. Hasil seri ini tidak membawa Napoli beranjak dari peringkat dua dengan 57 poin dari 26 laga. Sementara Juventus masih kokoh di peringkat pertama dengan 58 poin dari 26 pertandingan.
Komentar