Didier Drogba tengah menikmati petualangan barunya di Amerika Serikat setelah bergabung dengan Montreal Impact. Namun dengan Major League Soccer yang hendak mencapai puncaknya, dikabarkan penyerang asal Pantai Gading ini akan mencicipi permainan penuh trik dan taktik ala sepakbola Italia.
Berdasarkan harian Italia Gazzetta dello Sport, Drogba yang terikat kontrak hingga awal tahun 2017 bersama Montreal, akan dipinjamkan ke kesebelasan Italia selama tiga bulan. Hal ini seperti yang dilakukan David Beckham dulu ketika masih menjadi penggawa LA Galaxy lantas dipinjamkan ke AC Milan.
Kesebelasan mana yang akan menjadi destinasi Drogba? Meski layak bersaing di kesebelasan papan atas manapun, nyatanya Drogba digosipkan akan dipinjamkan ke kesebelasan yang tengah berjuang keluar dari zona degradasi yaitu FC Bologna.
Kepindahan ini sekilas terdengar agak mustahil: penyerang dengan kualitas seperti Drogba, yang saat ini mencetak 12 gol dari 13 penampilan di MLS, membela kesebelasan papan bawah Italia. Kesanggupan kesebelasan papan bawah, apalagi di Italia, membayar gaji yang tinggi pun patut dipertanyakan, mengingat sebelumnya salah satu kesebelasan India Super League gagal memboyong Drogba karena gaji yang terlalu tinggi.
Namun menilik lebih jauh, kepindahan Drogba ke Bologna bisa saja terealisasi. Pasalnya, pemilik Montreal Impact, Joey Saputo, merupakan salah satu yang memegang saham di Bologna FC. Memindahkan Drogba ke Bologna disebut-sebut sebagai upaya Saputo untuk menghindarkan Bologna dari zona degradasi.
Soal finansial, nyatanya Bologna bukanlah kesebelasan yang terlalu bermasalah dengan keuangan. Musim ini, 25 juta euro telah dikeluarkan Bologna untuk mendatangkan 11 pemain baru (musim lalu hanya 9 juta euro). Mattia Destro yang dibeli dari AS Roma, menjadi pemain termahal musim ini dengan nilai transfer lebih dari 8 juta euro.
Bologna yang musim ini berstatus sebagai kesebelasan promosi memang cukup serius dalam membangun skuat agar bisa bertahan lebih lama di Serie A. Mereka pun tak ragu untuk memecat Delio Rossi, yang mengantarkan Bologna kembali ke Serie A musim ini, karena pelatih berusia 54 tahun tersebut gagal mengangkat posisi Rossoblu, julukan Bologna, dari jurang degradasi.
Bologna lantas menunjuk Roberto Donadoni sebagai pengganti Delio Rossi. Donadoni sendiri sebelumnya menganggur usai Parma dinyatakan bangkrut dan harus kembali memulai kiprah mereka di Serie D.
Donadoni langsung memberikan kemenangan pada laga debutnya sebagai pelatih Bologna. Skor 3-0 saat menghadapi Atalanta menjunjukkan bahwa Bologna cukup memiliki kualitas jika ditangani oleh pelatih yang tepat. Donadoni sendiri merasa bahwa Bologna memiliki skuat yang cukup mumpuni dan tidak layak terdegradasi.
âSaya puas karena pemain melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan,â ujar Donadoni seperti yang ditulis ANSA usai mengalahkan Atalanta. âBologna memiliki skuat yang berkualitas musim ini dan tidak seharusnya berada di papan bawah.â
Selain Destro, terdapat nama eks gelandang Juventus, Emanuele Giaccherini, yang dianggap pemain dengan kualitas cukup mumpuni di Serie A. Belum lagi terdapat mantan anak asuh Donadoni di Parma, Antonio Mirante, yang merupakan penjaga gawang utama Parma sebelum mengalami kebangkrutan. Jangan lupakan pula talenta-talenta berbakat seperti Godfred Donsah, Lorenzo Crisetig, Amadou Diawara, Adam Masina, dan Saphir Taider.
Karenanya menarik kita nantikan apakah Drogba benar-benar bersedia hijrah ke Bologna pada bursa transfer musim dingin nanti atau tidak. Jika hal ini benar adanya, Bologna mungkin dipastikan akan menjadi kesebelasan yang patut diwaspadai oleh kesebelasan-kesebelasan Serie A lainnya.
Komentar