Nama keluarga Xhaka menjadi banyak diperbincangkan di Piala Eropa 2016 lalu. Meski mereka orang tua yang sama, namun keduanya memilih tim nasional yang berbeda untuk diperkuat. Sang kakak, Taulant, memilih Albania. Sementara si adik, Granit, memilih Swiss.
Keputusan berbeda akhirnya mempertemukan keduanya di fase grup Euro 2016. Granit berhasil mengungguli Taulant usai Swiss berhasil mengalahkan Albania 0-1. Namun demikian, duel Taulant dan Granit tidak berhenti sampai di sana. Pertemuan Arsenal dengan FC Basel di fase grup Liga Champions 2016/17, Kamis (29/9) dini hari WIB, membuat keduanya dipastikan bakal kembali bersaing.
“Sebelumnya (di Piala Eropa 2016) saya sempat takut ketika menghadapi dia, sebab saya tidak ingin membuat ia cedera,” ujar Taulant dilansir Telegraph.
“Tapi seiring berjalannya waktu, saya tidak merasakan hal tersebut. Karena saya hanya berpikir untuk fokus menjalani pertandingan seperti biasa. Melawan Arsenal tentu ibarat mewujudkan mimpi di masa kecil,” imbuh Taulant.
“Pertandingan ini bakal menjadi pertandingan yang spesial. Baik untuk saya atau dia karena kami tentu memiliki keinginan yang sama, yakni memenangkan pertandingan serta memberikan segalanya,” tambahnya.
Taulant mengakui bahwa mereka berdua kerap menghabiskan waktu untuk saling menelepon. Tapi ia menjelaskan, tidak ada rahasia mengenai tim masing-masing yang dibongkar.
“Kami tidak pernah bercerita tentang bagaimana tim masing-masing bermain karena tentu saja kami profesional.”
Berbeda dengan Taulant yang mendapatkan peran reguler di Basel, Granit saat ini masih belum mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pemain inti di Arsenal. dalam delapan laga yang sudah dijalani The Gunners, ia hanya mendapat tiga kali kesempatan memulai pertandingan sejak menit pertama.
“Dia hanya perlu sabar melihat situasi ini. Saya yakin dia dapat mengatasi masalah ini,” tambah Taulant. “Arsene Wenger adalah manajer yang terbiasa dengan banyak pemain muda. Saya yakin Wenger akan memberikan dia kepercayaan diri.”
“Hal yang sama terjadi ketika ia pindah ke Jerman. Di sana ia membutuhkan waktu untuk belajar banyak hal. Hasilnya, bisa dilihat sekarang, ia menjadi lebih baik soal kepercayaan diri dan keterbukaan ke banyak orang.”
Di pertandingan kali ini keduanya difavoritkan bakal kembali bertarung seperti halnya ketika mereka bertemu di Piala Eropa 2016. Kesempatan tersebut datang, usai gelandang Arsenal, Francis Coquelin, mengalami cedera saat mereka menghadapi Chelsea, akhir pekan lalu.
Apakah Granit akan kembali mengungguli Taulant? Atau malah sebaliknya, giliran Taulant yang mempermalukan Granit?
Baca juga: Xhaka Bersaudara, Panggung Eropa untuk Lakon yang Berbeda
Komentar