Pertandingan antara Chelsea menghadapi Everton selalu mengingatkan kepada sosok Romelu Lukaku. Ia dibeli Chelsea seharga 12 juta poundsterling dari Anderlecht pada 2011. Namun Lukaku lebih menghabiskan kariernya sebagai pemain pinjaman West Bromwich Albion dan Everton. Sampai pada akhirnya ia dipermanenkan dan menjadi penyerang andalan Everton sampai saat ini. Di klub sekarang jugalah Lukaku terus menjadi langganan Tim Nasional (timnas) Belgia.
Penampilan impresif bersama Everton jugalah yang membuat ia selalu menjadi incaran kesebelasan besar lain. Walau bursa transfer sudah ditutup, Bayern Munich dikabarkan mempersiapkan uang 65 juta poundsterling untuk merekrutnya. Manchester United pun diam-diam mengintainya. Bahkan, langkah Chelsea sebagai mantan kesebelasannya pun sama. Sebelumnya, mereka gagal mengembalikan Lukaku pada bursa transfer musim panas lalu.
Ia pun semakin impresif sejauh musim ini dan membuat lawan-lawan semakin mewaspadainya. Pada pertandingan Liga Primer Inggris 2016/2017 pekan lalu, Michail Antonio yang bermain sebagai pemain sayap West Ham United, lawan Everton kala itu, merasakan kengerian Lukaku. Kesebelasannya kalah di kandang Everton dengan skor 2-0 dan Lukaku mencetak salah satu gol tersebut.
"Kami harus mencoba menemukan cara untuk menghentikan Lukaku. Kami hanya harus lebih banyak perhatian terhadapnya dan menghentikannya mencetak gol," ujar Antonio seperti dikutip dari Evening Standard.
Saat ini Lukaku semakin nyaman di Everton karena merasa terbantu keberadaan Ronald Koeman sebagai manajer. Ia menjadi senjata utama kesebelasan tersebut karena kekompakannya dengan Yannick Bolasie. Kombinasinya dengan Bolasie sudah menghasilkan empat gol, di atas kombinasi Alexis Sanchez dengan Mesut Ozil dan Dimitri Payet dengan Antonio atas tiga gol yang dibekukan. Selain kompak di dalam dan di luar lapangan dengan Bolasie, Lukaku juga memiliki pertemanan yang akrab bersama Gareth Barry dan Ross Barkley.
Sementara itu, dari sembilan pertandingan, Lukaku sudah mencetak tujuh gol di Liga Primer Inggris 2016/2017. Torehan tersebut tentunya merupakan awal yang baik baginya di musim ini. Selanjutnya, Lukaku akan bertandang ke Chelsea di Stadion Stamford Bridge, Minggu (12/5) dini hari WIB, yang notabene merupakan mantan timnya.
"Itu hanya akan menjadi pertandingan yang normal," ujarnya sambil tertawa, seperti dikutip dari The Guardian. "Saya ingin memenangkan pertandingan dan menjadi bagian dari sebuah tim yang akan sukses. Dan itulah apa yang kami coba di sini. Akan ada pasang surut dan kita harus lebih kuat di Chelsea. Kita berbicara di papan atas bersama pelatih top," sambung Lukaku ketika ditanya menjelang laga melawan Chelsea.
Hanya saja Lukaku perlu berkaca pada rekam jejak kedua kesebelasan. Terakhir Everton menang di Stadion Stamford Bridge, terjadi pada 1994 lewat gol semata wayang Paul Rideout. Pertemuan terakhir mereka dimenangi Everton di Goodison Park pada Maret lalu. Lukaku mencetak dua gol dan Diego Costa diusir dari lapangan. Dan kedua penyerang itu akan bertemu kembali malam nanti.
Musim ini keduanya begitu sensasional karena Diego Costa pun merupakan pencetak gol terbanyak kesebelasannya. Bahkan, Diego Costa merupakan pencetak gol terbanyak sementara Liga Primer Inggris 2016/2017. Atas keberadaan Diego Costa-lah yang membuat Antonio Conte tidak menyesal gagal mengembalikan Lukaku.
"Kami memiliki Diego, siap bermain sepakbola fantastis. Tidak hanya mencetak gol, tapi bekerja banyak dan bagus untuk tim. Saya melihat pemain yang komplet dari Diego dan itu fantastis untuk saya dan tim yang memilikinya. Dan karena dia mencetak banyak gol, saya tidak menyesal," ujar Conte.
"Saya menyukai bicara tentang pemain saya dan bukan dari tim lain. Tentu saja Lukaku pemain yang bagus, dia muda dan mencetak banyak gol. Ini adalah hak untuk berbicara tentang pemain saya. Saya berharap Diego melanjutkan jalurnya karena komitmennya yang luar biasa," sambungnya seperti dikutip dari Daily Mail.
Tentu dengan bertahannya Lukaku di Everton, membuat Ronald Koeman selaku manajernya senang. Menurut Koeman, keputusan Lukaku bertahan di Everton sudah sangat tepat pada bursa transfer musim panas lalu. Bahkan Koeman mengaku sudah bersiap-siap jika Lukaku pergi pada saat itu. Ia sempat berniat memboyong Graziano Pelle jika seandainya Lukaku hengkang.
"Dia adalah striker besar yang akan selalu membangkitkan minat dari klub-klub besar. Tapi anak itu masih 23 tahun dan dia mengambil keputusan yang tepat. Dia dapat meningkatkannya dan dia perlu meningkatkannya. Itu bagus karena sangat sulit mendapatkan pengganti untuk pemain jika dibandingkan dengan Romelu. Mungkin mustahil," ujar Koeman.
Pekerjaan rumah Koeman untuk menahan Lukaku pun masih panjang. Sebab masih ada bursa transfer Januari 2017 yang akan membuat isu kepindahan Lukaku kembali terguncang. Tapi pekerjaan rumah Koeman yang paling dekat saat ini yaitu tentu saja memotivasi Lukaku agar mempermalukan mantan kesebelasannya di Stadion Stamford Bridge.
Sumber lain: Express, Metro, Liverpool Echo.
Komentar