Kesabaran Fiorentina kepada pelatihnya, Vincenzo Montella, telah habis. Padahal mantan penyerang Italia itu berjanji bakal memberi kepastian perihal masa depannya bersama Viola, julukan Fiorentina, pada 5 Juli mendatang. Akan tetapi rupanya manajemen Fiorentina tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Montella sendiri memiliki kontrak sampai 2016 mendatang. Namun lamanya kepastian masa depan pelatih yang menukangi Fiorentina sejak 2012 tersebut dituding oleh manajemen sebagai upaya memprovokasi pihak Fiorentina sendiri. Montela melakukan itu, menunda-nunda keputusannya soal masa depannya bersama Fiorentina, dianggap sebagai test the water, untuk mengecek dan melihat reaksi manajemen, pemain dan suporter. Montella yakin bahwa kepergiannya, jika terjadi, sebenarnya tidak terlalu direlakan oleh pihak Viola.
Pelatih kelahiran 18 Juni 1974 tersebut memang menjadi incaran beberapa kesebelasan yang berminat menggunakan jasanya. AC Milan, Napoli bahkan mantan kesebelasannya, AS Roma, dikaitkan dengan namanya.
Saat Montella sedang pergi berlibur, manajemen Fiorentina sangat kesulitan menjalin komunikasi. Manajemen terpaksa harus menghubungi melalui agennya untuk sekadar berkomunikasi dengan Montella. Situasi inilah yang membuat pihak Fiorentina jengkel. Ujungnya: Presiden Fiorentina, Andrea Della Valle, merilis pernyataan singkat mengenai pemecatan Montella.
"Jadi dengan sangat menyesal kami harus mencatat fakta bahwa tidak ada lagi hubungan kepercayaan yang diperlukan untuk kelanjutan hubungan apapun dan oleh karena itu kita terpaksa untuk kebaikan klub memecat Vincenzo Montella," tulis pernyataan resmi kesebelasan.
Pertemuan pada Senin pagi antara Direktur Andrea Rogg dan Direktur Olahraga Daniele Prade pun dilakukan. Pada pertemuan tersebut mereka bersepakat bahwa prilaku Montela beberapa waktu terakhir ini sulit untuk ditoleransi. Dari kesimpulan itulah akhirnya Montella dipecat.
Cara pemecatan Montela masih lebih baik ketimbang Emilio Ferrera yang sudah kehilangan pekerjaannya dalam satu pertandingan. Tapi tradisi pemecatan pelatih di Italia sudah menjadi hal wajar, seperti yang pernah dilakukan di Palermo, misalnya.
Padahal kiprah pelatih 40 tahun itu bersama Fiorentina tidak terlalu mengecewakan. Pada Serie-A musim ini ia membawa Viola berakhir di peringkat empat klasemen akhir sehingga berhak kembali tampil di Europa League 2015/2016.
Dalam pertandingan antar kesebelasan di Eropa tersebut Montela berhasil membawa Manuel Pasqual, dkk., masuk semifinal. Bahkan pada musim lalu Fiorentina berhasil menembus babak final Coppa Italia 2013/2014, walau harus dikandaskan Napoli di partai puncak.
Mantan bintang Roma ini juga yang kembali membangkitkan permainan Mohamed Salah yang sempat tenggelam bersama Chelsea. Sehingga para suporter Fiorentina tidak perlu kecewa terlalu lama karena ditinggalkan Juan Cuadrado yang pindah ke Chelsea.
Salah satu situasi yang membuat gerah yaitu hubungan tidak harmonis antara Montela dengan suporter Fiorentina. Dirinya mengkritk para suporter usai kekalahan Fiorentina dari Sevilla pada semifinal Europa League 2014/2015.
Menurutnya para suporter seharusnya lebih menghargai para pemain Fiorentina yang sudah berusaha terus mencetak gol sampai pluit panjang dibunyikan. Komentar Montella seperti itu dituding pihak kesebelasan sebagai pelanggaran kontrak, sekaligus indikasi bahwa Montella sudah tidak ingin melanjutkan kontrak yang sudah ditandatangani dua tahun lalu.
Kendati dikambinghitamkan, namun Montella tetap berusaha meredam apa yang terjadi dalam proses perpanjangan kontrak kepelatihannya. Dirinya menegaskan jika liburannya saat ini merupakan rencana yang sudah lama dirancang. Ia pun membantah tidak ada pertemuan dengan presiden maupun direktur kesebelasan lain.
"Saya sangat menyesal untuk situasi yang telah dibuat," imbuh Montela, seperti dilansir II Corriere Fiorentino. "Tentu saja sudah ada kesalahan yang dibuat tapi niat saya tentu tidak menemukan mereka yang bertanggung jawab, tapi solusi untuk kebaikan bersama," lanjutnya.
Lantas bagaimana langkah Fiorentina selanjutnya sepeninggal pemimpin yang sudah membawa Viola ke jalur lebih baik ini?
Beberapa nama pengganti pelatih yang pernah memperkuat Fulham sewaktu menjadi pemain ini tengah disiapkan. Kandidat terkuat yakni pelatih FC Basel, Paulo Sousa, dan pelatih Torino, Giampiero Ventura.
Sementara nasib masa depan Montella pun masih belum jelas. Pasalnya kesebelasan yang sempat mengincarnya sedikit demi sedikit sudah mendapatkan sosok baru yang akan menjadi nahkoda. Roma dipastikan tetap mempercayai Rudi Garcia untuk mengurus Si Serigala Ibu Kota musim depan. Napoli dikabarkan sudah sepakat menunjuk Maurizio Sarri, pelatih Empoli. Begitu juga dengan AC Milan yang hampir pasti menggunakan jasa Sinisa Mihajlovic.
Komentar