Sukses menumbangkan Internazionale Milan pada pekan ke-14, dengan skor 2-1 lewat dua gol Gonzalo Higuain, Napoli langsung menduduki peringkat pertama Serie A. Ini merupakan kali pertama pada musim ini kesebelasan berjuluk Partenopei tersebut.
Meskipun begitu, pencapaian ini tentunya menjadi prestasi tersendiri bagi Napoli. Pada musim lalu, 2014/2015, tak sekalipun Napoli singgah pada posisi pertama. Terakhir kali Napoli berada di peringkat pertama adalah pada tiga pekan pertama Serie A musim 2013/2014 kala Napoli masih ditangani Rafael Benitez.
Pelatih pengganti Benitez, Maurizio Sarri, tentunya berkontribusi besar bagi keberhasilan Napoli ini, meskipun bisa saja hanya sementara. Sarri yang menambahkan beberapa pemain Italia berkualitas dalam skuat Napoli musim ini, berhasil memaksimalkan potensi Gonzalo Higuain, yang kini menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan 12 gol dari 14 penampilan.
Napoli lantas menjadi kesebelasan dengan jumlah mencetak gol terbanyak ketiga di Serie A dengan 26 gol. Partenopei masih kalah dari AS Roma yang telah mencetak 29 gol dan Fiorentina yang sudah mengoleksi 27 gol.
Yang membedakan (atau bisa dibilang yang membuat Napoli lebih unggul) adalah kualitas lini pertahanan Napoli di bawah Sarri. Hingga 14 pekan yang telah berjalan, lini pertahanan Napoli merupakan salah satu yang terbaik di mana memiliki jumlah kebobolan paling sedikit, sembilan gol, bersama Inter Milan.
Kualitas lini pertahanan memang menjadi kunci konsistensi Napoli bertahan di papan atas pada musim ini. Kebobolan enam gol pada tiga laga pertama (satu kalah dan dua seri) langsung dibenahi Sarri, di mana hasilnya Napoli belum lagi mengalami kekalahan setelah kekalahan dari Sassuolo pada pekan pertama Serie A, bahkan di segala ajang, ditambah jumlah kebobolan yang minim.
Ya, Napoli sejauh ini baru merasakan sekali kekalahan. Di Serie A, kesebelasan yang pernah diperkuat Diego Maradona ini tengah merajut 13 laga tanpa kekalahan, yang sembilan di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Sementara di Europa League, lima laga yang telah dijalani semuanya disapu bersih dengan kemenangan. Sehingga jika ditotal, Napoli saat ini belum terkalahkan selama 18 laga. Dari 18 laga tersebut, 14 di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Di Europa League, Napoli semakin menunjukkan kualitas lini pertahanan mereka. Mampu mencetak hingga 17 gol, gawang Napoli baru kebobolan satu gol saja. Catatan tersebut merupakan yang terbaik di kompetisi Eropa, termasuk Liga Champions (dengan Juventus sebagai kesebelasan paling sedikit kebobolan: dua gol).
Selain ketangguhan Kalidou Koulibaly dan Raul Albiol dalam menggalang pertahanan di area kotak penlati, Pepe Reina memang menjadi salah satu faktor Napoli bisa memiliki lini pertahanan yang cukup aman dari kebobolan.
Dari 17 laga yang telah dijalani Reina, 10 di antaranya berakhir dengan tanpa kebobolan. Sebelum berhasil dibobol Adem Ljajic pada laga melawan Inter pada menit ke-67, Reina tengah mencatatkan enam laga tanpa kebobolan.
Total Reina tak kebobolan selama 38 hari. Lebih spesifik, kiper asal Spanyol berkepala plontos tersebut tak kebobolan selama 744 menit. Seandainya Ljajic tak membobol gawang Napoli, ia memiliki catatan tak kebobolan selama bulan November, kurang 23 menit. Catatan ini, menurut kolunis SB Nation, Conor Dowley, merupakan yang terbaik di Eropa.
Reina rasanya kembali di saat yang tepat. Sempat membela Napoli di bawah asuhan Benitez, ia lantas hijrah ke Bayern Munchen pada musim lalu. Hanya menjadi cadangan Manuel Neuer, ia pun kembali ke kota Naples untuk membuktikan diri bahwa ia masih layak bermain sebagai kiper utama.
âSaya ingin bermain lebih banyak,â ujar Reina pada Dailymail setelah hanya dua kali bermain di Bundesliga selama bersama Bayern saat kembali ke Napoli musim panas lalu. âSaya tidak merasa tertipu. Karena saya tahu apa yang saya pilih.â
Dengan ketangguhan Reina di bawah mistar dan ketajaman Higuain di lini depan, Napoli pun mulai percaya diri mampu meraih trofi Serie A musim ini. Musim ini bisa jadi momen yang tepat untuk menuntaskan kerinduan Napoli pada scudetto yang terakhir kali mereka raih 25 tahun yang lalu.
âKami yakin [meraih scudetto] jika kami terus bermain baik,â ujar Marek Hamsik, kapten Napoli, usai laga melawan Inter Milan. âMasih panjang jalan yang harus dilalui, jadi kami belum bisa mengatakan kami bisa sepenuhnya. Tapi jika hasil akhir menghampiri dan kami terus bermain seperti ini, kami percaya bisa meraih trofi juara.â
Ya, musim 2015/2016 baru berjalan setengahnya. Masih banyak hal yang akan terjadi di kemudian hari. Meskipun begitu, tak lah terlalu berlebihan jika kami mulai menyebut Napoli sebagai salah satu kandidat terkuat peraih trofi Serie A musim ini.
foto: theguardian.com
Komentar