Wayne Shaw, Kue Pai, dan Tuduhan Judi

Cerita

by Redaksi 33 52505

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Wayne Shaw, Kue Pai, dan Tuduhan Judi

Walau cerita magis Sutton United di Piala FA harus kandas di tangan Arsenal di babak kelima, bukan berarti tim yang bermarkas di Gander Green Lane ini luput dari perhatian. Penjaga gawang mereka, Wayne Shaw, bahkan menjadi artis di media sosial usai pertandingan tersebut.

Wayne Shaw adalah penjaga gawang Sutton yang namanya mulai melejit usai Sutton menaklukkan Leeds pada babak keempat Piala FA yang lalu. Foto-foto perihal dirinya, sang kiper tambun berusia 45 tahun, bertebaran di media sosial. Hal ini membuatnya sontak menjadi terkenal dan digandrungi banyak orang.

Ternyata, usai pertandingan melawan Arsenal, nama Shaw menjadi lebih terkenal lagi. Kali ini, ia menjadi buah bibir di media sosial akibat dari tindakannya yang dinilai cukup unik dan aneh ketika pertandingan melawan Arsenal. Saat rekan-rekannya sedang berjibaku di atas lapangan, ia malah asyik memakan kue pai di bangku cadangan.

Lihat betapa lahapnya Shaw memakan kue pai tersebut. Jika ia pemain profesional, mungkin ia sudah kena marah manajer.

Tindakannya memakan kue pai di tengah-tengah pertandingan ini pun menimbulkan tanda tanya publik. Apalagi tersiar kabar juga di beberapa media kalau Shaw pergi ke bar yang letaknya masih berada di komplek Stadion Gander Green Lane ketika paruh waktu. Tuduhan-tuduhan miring pun berseliweran, bahkan ada yang menyangka bahwa pai yang ia makan itu merupakan konsekuensi dari judi yang sedang ia lakukan.

Menanggapi hal tersebut, Shaw berujar bahwa itu hanya bagian dari kelucuan yang ia lakukan bersama dengan para suporter. Sebelum pertandingan, beberapa suporter mendatanginya dan menantangnya jika Sutton kalah, maka dirinya harus memakan pai.

"Beberapa suporter mendatangi saya sebelum pertandingan, dan menantang saya. Tantangannya seperti ini, jika Sutton kalah, maka saya harus makan pai. Saya pun menjawab, boleh-boleh saja, karena kebetulan sepanjang hari saya tidak makan terlalu banyak. Saya menerima tantangan tersebut," ujar Shaw.

"Lalu, saya tahu Arsenal menang, sehingga pada waktu istirahat, saya pergi ke bar dan membeli sebuah pai, lalu saya pun memakannya ketika kembali ke bench pada babak kedua. Saya ingat isi dari pai itu, yaitu kentang dan daging. Jadi menurut saya, ini bukanlah judi. Lagipula para pemain Sutton dilarang untuk berjudi," tambahnya.

Walau sudah mencoba memberikan klarifikasi, tampaknya tindakan dari Shaw ini tak luput dari perhatian FA. Dilansir Daily Mail, FA akan mengamati lebih jauh apa yang Shaw lakukan ini, dan menilai apakah tindakannya ini ada sangkut pautnya dengan kegiatan perjudian atau tidak.

Sepertinya mulai sekarang, Shaw harus lebih berhati-hati jika ingin melakukan sesuatu. Ia tak sadar bahwa dirinya telah menjadi pusat perhatian di media sosial. Salah satu kisah kocak juga sempat tersebar di media sosial Instagram.

Sepak mula pertandingan antara Sutton dan Arsenal dilangsungkan pada pukul 20:00 (waktu Inggris). Tapi pada pukul 14:00 ia kedapatan sempat membantu memotong rumput stadion yang akan dipakai. Kemudian pada pukul 16:00-nya ia juga terlihat sedang membantu kesebelasannya untuk membersihkan bangku pemain pengganti. Tidak heran, kejadian yang terjadi pada jeda turun minum (ia pergi ke bar) dan menjelang akhir pertandingan (ia makan pai) semakin membuat Wayne Shaw terkenal.

Satu pelajaran yang mungkin bisa kita ambil adalah bagaimana perjuangan Sutton United di atas lapangan, yang membuat mereka bisa lolos sampai ke babak lima Piala FA, jangan sampai tertutupi oleh aksi-akis pemain "versatile" (serba bisa membantu kesebelasannya di dalam dan di luar lapangan) tersebut. Bagaimanapun, Sutton pantas mendapatkan kredit, dan Shaw juga pantas mendapatkan kredit, karena Shaw adalah bagian dari Sutton United.

Sumber: Goal, Daily Mail

foto: @TeleFootball

Komentar