Pada bursa transfer musim panas lalu, tiga kesebelasan yakni Manchester City, Chelsea, dan Arsenal, mengincar salah satu pemain akademi Manchester United bernama Marcus Rashford. Tentu ketiganya mencoba merayu Rashford dengan tawaran uang lebih menggiurkan ketimbang yang ditawarkan "Setan Merah".
Biasanya para pemain muda cenderung tergoda dengan tawaran yang lebih baik. Akan tetapi saat itu Rashford justru menegaskan bertahan di United. Alasannya tidak lepas karena ia menegaskan sebagai penggemar kesebelasan berjuluk The Red Devils tersebut.
Komitmen untuk tetap bertahan di Old Trafford akhirnya terbayar bagi pemain berposisi gelandang serang itu. Cederanya Anthony Martial, Marouane Fellaini, dan Wayne Rooney yang sedang sakit, membuat Rashford dipromosikan ke skuat senior United ketika bertandang melawan Watford FC pada Sabtu (21/11) di Stadion Vincarage Road.
"Rooney sakit setelah jeda internasional. Saya hanya melihat dia sehari setelah ia bermain dan kemudian berada di rumah. Kemarin dia berada di rumah jadi saya tidak bepikir dia bisa bermain dengan baik," ujar Louis van Gaal, manajer United, memberi keterangan tentang Rooney.
"Fellaini juga terluka, dia yang menjadi kejutan. Sedangkan Martial tidak cedera berat. Dia mungkin bisa bermain rabu depan (di Liga Champions)," sambungnya dikutip dari Daily Mail.
Baca juga : Kesebelasan-kesebelasan yang Merugi Akibat Jeda Internasional
Pemain 18 tahun itu bersama Axel Tuanzebe menyusul rekan lainnya seperti Sean Goss dan Cameron Borthwick-Jackson, kemudian dilanjutkan oleh Jesse Lingard, Guillermo Varela, Joe Riley, Donald Love, sampai Regan Poole, untuk promosi ke skuat senior The Red Devils.
Lalu bagaimana rekam jejak dirinya? Sebelumnya, Rashford sudah mencetak enam gol dari 11 pertandingan Liga Primer Inggris junior. Ia juga diturunkan dalam pertandingan Liga UEFA U18 ketika menghadapi PSV Eindhoven dan Wolfsburg.
Rashford berhasil membuat kepincut Van Gaal yang menyaksikan permainannya menghadapi Newcastle United U19. Dari bakatnya, Van Gaal merasa kalau ia bisa menjawab krisis skuat senior The Red Devils saat ini.
Hebatya, Rashford merupakan kapten bagi rekan-rekan skuatnya di MU U-19, "Marcus itu mengejutkan, dia anak baik yang sangat berbakat dan pekerja keras. Dia baik untuk dimiliki di dalam (tim) karena dia bisa menjadi rotasi dalam tim. Dia mengejutkan dan mencetak banyak gol," puji Nicky Butt, pelatih United U19, dikutip dari Mirror.
Tentu Rashford telah menjadi cetakan baru akademi United. Sosoknya mengingatkan akan kemunculan Danny Welbeck yang dihasilkan dari produk asli The Red Devils. Padahal pada awal kedatangan Van Gaal di Manchester pada 2014, rancangan skuatnya sempat dikritik dan dikhawatirkan bisa menghambat perkembangan akademi. Tapi rupanya pria asal Belanda itu berhasil tetap menjaga tradisi akademi The Red Devils.
Sejauh ini Van Gaal sudah memberikan kesempatan pemain akademi untuk masuk skuat senior kepada Lingard, Tyler Blackett, Reece James, Saidy Janko, Andreas Pereira, Patrick McNair, Thomas Thorpe, dan Borthwick-Jackson. Kini Rashford berpeluang untuk bisa memulai debutnya di tim senior.
Nilai plus lain untuknya yaitu pernah membuat Paul McGuinness, manajer Inggris U18, terkesan ketika usai menjuarai Milk Cup 2014. "Dia memberikan beberapa bagian menarik dari permainannya secara bersama-sama dan kita melihat beberapa ketertarikan tentangnya. Dia muncul dan mulai melakukannya lebih banyak," puji McGuinness dikutip dari Manchester Evening News.
Berharap kepada Memphis Depay dan pembuktian nomor keramat
Selain Rashford, Van Gaal sebetulnya memiliki opsi lain yang lebih utama. Yakni mencoba memberikan kepercayaan kembali kepada Memphis Depay. Van Gaal menegaskan jika Memphis masih merupakan bagian dari skuatnya. Tapi, tentunya ia mempersiapkan solusi lain jika Memphis masih belum bisa menjawab keraguannya pada pertandingan nanti.
Perlu diingat juga bahwa saat ini Jesse Lingard telah muncul sebagai pesaingnya di lini serang United. Nama itu belum dihitung dengan keberadaan Andreas Pereira. Sebetulnya Van Gaal memang menghidupkan suasana persaingan dalam skuatnya saat ini.
"Saya tidak punya masalah dengan pemain, tapi kadang-kadang mereka tersingkir karena pesaing mereka pada saat itu dalam bentuk permainan yang lebih baik. Tapi itu tidak berarti saya bertengkar dengan pemain. Ini hanya masalah bentuk performa," ujar mantan pelatih kesebelasan negara Belanda tersebut.
Beberapa penampilan sebelumnya, Memphis dianggap telah mengecewakan Van Gaal dan sebagian besar pendukung United lainnya. Bahkan konyolnya yaitu kemunculan spekulasi bahwa urusan nomor punggung merupakan salah satu penyebab penurunan performa Memphis. Kabarnya, pemain asal Belanda itu merasa terbebani dengan nomor tujuh dalam skuat The Red Devils.
Baca juga : Memphis Depay yang Banyak Maunya
Seperti yang diketahui jika angka tersebut merupakan nomor keramat di klub itu sepanjang masanya. Angka tersebut telah menjadi bagian dari karir Eric Cantona, David Bechkham, Cristiano Ronaldo selama berseragam United. Bahkan Antonio Valencia yang sempat mengenakannya pun membatalkan penggunaan nomor tersebut dan kembali memakai angka 25.
Kini angka itu seolah membebani Memphis. Padahal ia sendiri yang menginginkan nomor tujuh ketika datang di Old Trafford pada busrsa transfer musim panas lalu. Maka, kesempatan yang mungkin bisa didapatkan Memphis pada pertandingan melawan Watford, sudah sepatunya tidak ia sia-siakan. Pasalnya laga tersebut merupakan peluangnya untuk kembali ke skuat utama The Red Devils dan menunjukan jika nomor keramat itu pantas ia kenakan.
Komentar