Seorang anak bernama ?ukasz Fabia?ski lahir pada 18 April 1985 di Kostrzyn nad Odr?, Polandia. Tepat lima tahun setelahnya, di Warsawa, lahirlah Wojciech Tomasz Szcz?sny. Siapa yang sangka hari ulang tahun yang sama membuat Fabia?ski dan Szcz?sny selalu bermain dan bersaing di jalan yang sama?
Pada 2005, keduanya sama-sama bergabung dengan Legia Warszawa. Bedanya, Szcz?sny bergabung dengan kesebelasan muda sementara Fabia?ski langsung masuk ke kesebelasan utama. Kepergian Artur Boruc pada musim panas tahun itu membuat Fabia?ski â yang bergabung dengan Legia pada musim dingin sebelumnya â dipercaya menjadi penjaga gawang utama Legia. Pada 24 Juli, Fabia?ski menjalani pertandingan pertamanya.
Walaupun tidak masuk ke tim utama Legia, Szcz?sny tetap menarik perhatian Arsenal. Putra eks penjaga gawang Polandia Maciej Szcz?sny tersebut bergabung dengan akademi Arsenal pada awal tahun 2006. Fabia?ski, sementara itu, tetap di Legia dan terus tampil gemilang. Pada 29 Maret 2006, Fabia?ski menjalani debutnya untuk tim nasional senior Polandia. Di akhir musim 2005/06, Fabia?ski terpilih menjadi penjaga gawang terbaik Ekstraklasa. Ia juga menjadi pilihan ketiga di Piala Dunia 2006, setelah Artur Boruc dan Tomasz Kuszczak.
Fabia?ski kembali mendapatkan gelar penjaga gawang terbaik Ekstraklasa musim 2006/07. Arsenal pun memutuskan untuk mendatangkannya; Fabia?ski dan Szcz?sny kembali bermain di kesebelasan yang sama. Pada 31 Oktober 2007, Fabia?ski menjalani debutnya untuk Arsenal di ajang Piala Liga. Tak tanggung-tanggung, di pertandingan melawan Sheffield Wednesday tersebut Fabia?ski dipercaya menjadi kapten. Menjanjikan.
Dua tahun setelah Fabia?ski, Szcz?sny menjalani debutnya bersama Arsenal. Seperti Fabia?ski, Szcz?sny juga melakukannya di pertandingan Piala Liga; 22 September, melawan West Bromwich Albion di putaran ketiga. Setelah Franciszek Smuda mengambil alih peran pelatih kepala tim nasional Polandia dari Leo Beenhakker, Szcz?sny dipercaya menjalani debut di tim nasional.
Memasuki tahun 2010, Arsène Wenger mengklaim bahwa Fabia?ski â yang saat itu masih menjadi pelapis Manuel Almunia â dapat menjadi salah satu penjaga gawang terbaik Premier League. Siapa sangka bahwa pada akhirnya, di tahun yang sama, malah Szcz?sny yang bersinar?
Bukannya merebut posisi penjaga gawang utama dari Almunia, Fabia?ski malah tampil angin-anginan. Wenger sendiri tidak menarik ucapannya mengenai Fabia?ski karena di latihan, Fabia?ski selalu mampu menunjukkan kelasnya. Pada akhirnya, pendukung Arsenal mulai kehilangan kepercayaan kepada Fabia?ski. Mereka memberi julukan Flappy Handksi kepada Fabia?ski setelah yang bersangkutan tampil buruk pada pertandingan melawan Newcastle United, 7 November 2010.
Karena Almunia dan Fabia?ski sama-sama menderita cedera, Wenger tak memiliki pilihan selain mempercayai Szcz?sny â penjaga gawang ketiga Arsenal saat itu â sebagai penjaga gawang utama. Pada 13 Desember, Szcz?sny menjalani debutnya di Premier League. Arsenal kalah 0-1 di Old Trafford, namun banyak pihak menilai Szcz?sny tampil baik. Wenger pun terus mempercayai Szcz?sny untuk pertandingan-pertandingan berikutnya.
Szcz?sny terus menjadi pilihan utama walaupun Fabia?ski sudah sembuh dari cedera. Terlebih lagi setelah Fabia?ski menderita cedera bahu pada hari kelima tahun 2011. Musim 2010/11 berakhir lebih cepat bagi Fabia?ski, sementara jalan Szcz?sny untuk menjadi penjaga gawang utama Arsenal terbentang mulus.
Ketika dimintai keterangan mengenai siapa penjaga gawang utama Arsenal oleh media pada akhir Januari, Wenger menyebut nama Szcz?sny. Fakta bahwa Wenger mempercayakan posisi penjaga gawang utama kepada Szcz?sny untuk pertandingan melawan Barcelona di ajang Champions League â pertandingan pertama Szcz?sny di kejuaraan tersebut â menegaskan posisinya.
Szcz?sny bahkan dipercaya tampil di final Piala Liga musim 2010/11. Mengingat Arsenal tidak meraih gelar apapun sejak 2005, pertandingan ini juga pantas disebut bentuk kepercayaan besar Wenger terhadap Woj. Sayangnya, Szcz?sny tidak berhasil membawa Arsenal mengakhiri puasa gelar. Komunikasi yang buruk antara dirinya dan Laurent Koscielny di menit-menit akhir menjadi anugerah tersendiri bagi Birmingham City.
Memasuki musim 2011/12, Szcz?sny diminta meninggalkan nomor punggung 53. Sebagai gantinya, ia mengenakan nomor punggung 13 yang sebelumnya dikenakan Aliaksandr Hleb. Penampilan gemilangnya bersama Arsenal membuat Szcz?sny dipercaya menjadi penjaga gawang utama tim nasional Polandia untuk Piala Eropa 2012 yang digelar di Polandia dan Ukraina. Fabia?ski, sementara itu, tidak ambil bagian karena dua tempat lain menjadi milik Przemys?aw Tyto? dan Grzegorz Sandomierski.
Szcz?sny melakukan kesalahan yang membuat dirinya menerima kartu merah di pertandingan pembuka melawan Yunani. Smuda, yang memberinya kesempatan menjalani debut, tidak lagi mempercaya Szcz?sny sepanjang sisa kejuaraan. Walau demikian, sambutan manis menantinya di London. Szcz?sny kembali diminta mengenakan nomor punggung baru untuk musim baru. Setelah Manuel Almunia pergi, nomor 1 menjadi miliknya; bukan Fabia?ski yang lebih senior.
Musim 2012/13 menjadi musimnya penjaga gawang yang bugar. Fabia?ski mengambil posisi penjaga gawang utama karena Szcz?sny cedera, dan tetap berada di posisi pertama walaupun Szcz?sny sudah sembuh. Szcz?sny kembali menjadi penjaga gawang utama setelah Fabia?ski cedera. Ia membuktikan kualitasnya dengan menorehkan dua clean sheet dalam dua pertandingan pertamanya setelah kembali ke posisi penjaga gawang utama; melawan Everton dan Fulham.
Cedera Szcz?sny membuat Fabia?ski dipercaya bermain melawan FC Bayern München untuk leg kedua enam belas besar Champions League. Di Allianz Arena, Fabia?ski menorehkan clean sheet dan membawa Arsenal menang 2-0. Walau demikian, Bayern tetap lolos ke putaran berikutnya karena mereka memenangi pertandingan leg pertama di Emirates Stadium dengan skor 3-1, saat Szcz?sny menjadi pilihan utama. Fabia?ski terus dipercaya hingga cedera di pertandingan melawan Norwich City, tepat satu bulan setelah kemenangan di München.
Pada musim 2013/14, posisi penjaga gawang utama Arsenal menjadi milik Szcz?sny sepenuhnya. Wenger menjadikan penjaga gawang yang hobi selfie tersebut pilihan utama untuk pertandingan-pertandingan Premier League dan Liga Champions. Fabia?ski sendiri mendapatkan hak menjadi starter untuk setiap pertandingan Piaa Liga dan Piala FA. Di akhir musim, Szcz?sny dan Fabia?ski sama-sama meraih kesuksesan dengan cara mereka masing-masing.
Szcz?sny, dengan enam belas clean sheet di Premier League, meraih penghargaan Premier League Golden Glove bersama penjaga gawang Chelsea, Petr ?ech. Fabia?ski, sementara itu, membawa Arsenal mengakhiri puasa gelar. Tak akan ada gol kemenangan Aaron Ramsey di final melawan Hull City jika Fabia?ski tidak bermain gemilang di semua putaran; terutama jika Fabia?ski tidak menunjukkan kelasnya di pertandingan semifinal melawan Wigan Athletic, yang dimenangi Arsenal lewat adu penalti.
Trofi Piala FA menjadi persembahan terakhir Fabia?ski untuk Arsenal. Ia menolak memperpanjang kontraknya yang berakhir pada musim panas 2014. Karena ingin menjadi pilihan utama, ia pun menerima tawaran Swansea City. Tanpa Fabia?ski, Arsenal harus menemukan penjaga gawang baru untuk Piala FA dan Piala Liga. Lucunya, ternyata adalah Szcz?sny yang mengisi posisi tersebut.
Dua kesalahan fatal di pertandingan melawan Southampton pada hari pertama tahun ini membuat Szcz?sny kehilangan tempat utama. Pasca Southampton, Wenger menyerahkan posisi penjaga gawang utama (penjaga gawang Premier League dan Liga Champions) kepada David Ospina. Szcz?sny, karenanya, menjadi penjaga gawang untuk Piala FA dan Piala Liga. Padahal di permulaan musim, bermain di Piala FA adalah jatah Ospina.
Mengingat Wenger hingga saat ini belum mau mengembalikan Szcz?sny ke posisi utama, penjaga gawang terbaik Brentford dalam satu dekade terakhir tersebut tidak memiliki pilihan lain: ia harus membawa Arsenal, seperti Fabia?ski, menjuarai Piala FA.
Komentar