Pedro baru saja menjadi pahlawan. Ia mencetak gol kemenangan Barcelona ketika mengalahkan Sevilla di Piala Super UEFA 2015 pada menit ke-115 perpanjangan waktu. Gol itu memastikan kemenangan Barcelona yang sempat digoncang oleh cara Sevilla mengejar ketinggalan. Sempat tertinggal 1-4, mereka berhasil mencetak tiga gol. Pedro yang akhirnya menuntaskan perlawanan Sevilla dengan golnya di babak perpanjangan waktu pada laga yang berlangsung di Stadion Boris Paichadze, Georgia, hari waktu tadi.
Pemain berposisi penyerang sayap menghabiskan sebagian besar kemampuanya untuk membuktikan kepada Barca bahwa ia layak masuk ke 11 pemain utama. Berbagai cara sudah ia lakukan, dari setia kepada Barcelona hingga terus mencetak gol demi gol dari bangku cadangan. Sejak era Josep 'Pep' Guardiola ia selalu berjuang mendapatkan tempat di starting line-up. Pep sudah mengatakan pentingnya Pedro, begitu juga Enrique. Toh bangku cadangan masih saja mengakrabinya.
Sejak debut pada 2008, ia telah menjadi bagian penting banyak kemenangan Barca. Ia sesungguhnya sangat diandalkan Barcelona dalam banyak momen-momen genting. Ia selalu bekerja keras pada setiap penampilannya di lapangan. Pemain jebolan akademi Barcelona ini pun cenderung bukan tipikal penyerang yang egois karena rajin memberi asist bagi rekannya. Pada musim lalu ia pun menyumbangkan enam asist selain enam gol dari 35 kali pertandingan yang dimainkannya.
Meskipun pria yang tergolong memiliki karakater tenang dalam kesehariannya, tapi Pedro bisa menjadi salah satu orang yang mematikan di dunia sepakbbola. Salah satunya melalui pergerakannya melalui cutting inside dan mencetak gol atau memberi asist.
Inilah yang membuat Pedro selalu mendapat tempat di hati manajer Barca, dari Pep hingga Enrique, termasuk para suporter. Pada ajang Trofi Joan Gamper melawan AS Roma pekan lalu, misalnya, para suporter Barca pun selalu menyanyikan namanya.
Para pendukung Barca juga dibuat terpukau melalui tendangan salto ketika melawan Real Sociedad pada La Liga 2014/2015. Dirinya pun merupakan salah satu pemain favorit yang selalu dipanggil Vicente del Bosque, pelatih Spanyol. Walau tentu saja namanya  selalu di bawah bayang-bayang rekannya yang lain di Barca.
Mungkin faktor-faktor itulah yang menyebabkan Louis van Gaal, manajer Manchester United, ingin memboyongnya ke Old Trafford. Tersiar kabar jika City malah siap menyalip rencana kepindahan Pedro ke United sebagai alternatif jika mereka gagal mendapatkan Kevin de Bruyne. Pedro dianggap padanan sempurna bagi Edin Dzeko yang hijrah ke AS Roma. Bahkan rival satu kota Wayne Rooney dkk., itu siap menyodorkan tawaran yang lebih tinggi kepada Pedro, sebesar 30 juta euro plus bonus 2 juta euro, ketimbang tawaran United sebesar 26 juta euro dan bonus 4 juta euro.
Rencana City itu bisa saja berjalan mulus karena Barca cuma melepas Pedro jika ada kesebelasan yang serius membeli pemainnya itu seharga minimal 30 juta euro. Tapi belum ada tawaran resmi dari kesebelasan berjuluk The Citizens itu. Media Spanyol, Marca, memperkirakan jika upaya City hanya ingin mengacaukan rencana transfer rival sekotanya tersebut.
Baik bergabung dengan Manchester United maupun Manchester City pun bagi Pedro sama saja karena ia dikabarkan memiliki hubungan yang baik dengan David Silva dan Jesus Navas. Maka ia tidak akan terlalu terhambat beradaptasi di kawasan Inggris Utara tersebut.
Memang pada satu musim terakhir tidak banyak waktu bermain yang diperolehnya di Barca. Tapi walau begitu ia selalu menjadi "hamba" yang setia bagi Barca tanpa banyak keluhan tentang posisinya. Sejauh ini Pedro-lah yang justru mampu bertahan di Catalan jika dibandingkan penyerang lain, seperti David Villa atau Alexis Sanchez.
Jika melihat kemenangan atas Sevilla pada laga Piala Super UEFA, terlihat bahwa Barca memang masih membutuhkan tenanganya, paling tidak untuk satu musim lagi. Ia tampil mengesankan walau cukup sering diabaikan. Pedro seolah mengulangi aksi heroiknya ketika mengalahkan Shaktar Donesk dalam ajang dan menit yang sama pada 2009. Ia pun mencetak gol semata wayang Blaugrana pada menit ke-115.
Selain dua gol di edisi Piala Super UEFA 2009 dan 2015, Pedro juga pernah mencetak gol di final Liga Champions, Copa del Rey, Piala Dunia Kesebelasan dan Piala Super Spanyol. Maka bukan tanpa alasan jika Andres Iniesta, kapten Barca, sampai mencari Pedro untuk menyerahkan trofi Piala Super UEFA 2015 ketika ia sedang melakukan perayaan.
Tapi adegan itu bisa saja dibaca sebagai sebuah pose dari seseorang yang hampir pasti hendak mengucapkan selamat tinggal untuk kesebelasannya. Sebelumnya, Pedro berdiri di pinggiran kelompoknya, melihat dari kejauhan, ketika hendak disuguhi piala tersebut. Ia pun lalu menjadi pusat perhatian saat itu sehingga orang bebas saja menafsirkannya sebagai salah satu babak akhir kebersamaan Pedro bersama Barcelona.
Direktur Olahara Barca, Robert Fernandez, pun mengungkapkan jika pemain terkait sudah melakukan permohonan pergi dari kesebelasan yang sudah membesarkan namanya ini. Tapi Robert juga menginginkan agar pemain bernomor punggung tujuh itu tetap bertahan.
"Pedro mengutarakan ingin pergi, tapi kami ingin dia bertahan. Sekarang semuanya tergantung keputusannya. Pertandingan (melawan Sevilla) bisa menjadi permainan terakhirnya," beber Fernandez.
Bangku Cadangan atau Korban Eksperimental Louis Van Gaal ?
Sementara itu mantan pemain Barca, Hristo Stoickov, mendesak agar Pedro tetap berada di Barca ketimbang bergabung United. Legenda pesepakbola Bulgaria tersebut mengkhawatirkan Pedro akan lebih menderita jika pindah ke Old Trafford. Kemenangan tipis ketika melawan Tottenham Spurs pada pekan pertama Liga Primer Inggris, Sabtu (8/8) lalu, menjadiu bukti jika ambisi van Gaal banyak menyiksa beberapa pemainnya.
Memang pada pertandingan tersebut Van Gaal meneruskan eksperimen pertukaran posisi kepada para pemainnya. Dimulai dari Daley Blind yang dijadikan bek tengah ketimbang full-back kiri sebagai posisi alaminya. Begitu juga dengan debut Memphis Depay yang harus rela memulai permainan sebagai seorang gelandang serang, bukan sebagai gelandang serang sayap atau penyerang sayap yang membuatnya menjadi top skor Eredivisie 2014/2015 sekaligus membawa PSV Eindhoven menjadi juara.
Dikhawatirkan jika nasib Pedro akan jauh lebih buruk ketimbang bersama Barca. Mengingat di kubu The Red Devils, julukan United, sudah ada Depay, Ashley Young, Juan Mata, Antonio Valencia dan Adnan Januzaj pada posisi gelandang serang sayap. Memphis saja sampai harus mengalah dari posisi terbaiknya karena Young lebih dipercaya menjadi seorang gelandang serang sayap kiri di pekan pertama Liga Primer Inggris 2015/2016.
"Jika aku menjadi Pedro aku tidak akan pernah pergi, tidak pernah, karena jika dia pergi ke sana dia hanya akan menjadi pemain lain. Aku berharap dia akan mendengarkan saya dan mengatakan: saya tinggal di Barcelona," ujar Stoickov yang juga mengaku kapok dilatih Van Gaal.
Pedro diharapakan bisa mengikuti keputusan Dani Alves yang memilih bertahan di Barca kendati isu kepergiannya terus berhembus. Enrique sendiri memang menginginkan pemain 28 tahun ini tetap bertahan. Tapi ia menegaskan jika nasib Pedro akan diumumkan dalam waktu dekat mengingat penutupan bursa transfer musim panas 2015 tinggal tiga pekan lagi.
"Saya ingin memiliki semua pemain kami sepanjang musim. Kami sudah berbicara terlalu banyak tentang Pedro. Kami akan memiliki solusinya segara. Saya tidak menaruh atau mengambil pemain sepakbola atau mematikan pasar," terang Enrique.
Tentu sungguh berat bagi Pedro untuk memutuskan masa depannya bersama kesebelasan senior yang sudah dibelanya selama tujuh tahun tersebut. Bagaimana tidak berat karena ia sudah berkarir di Catalan sejak masa akademi pada 2004 sampai menembus dua tingkat skuat, dari Barcelona C dan B, hingga akhirnya menembus tim utama. Bukan perkara mudah di akademi La Masia untuk mencapai hal itu.
Tapi untuk saat ini dalam waktu dekat keputsannya tinggal dua, yakni bertahan bersama Barca di bawah bayang-bayang trio Messi-Suarez-Neymar atau hengkang ke United di bawah eksperimen Van Gaal. Silakan memilih nasibmu sendiri, Pedro. Sebab memilih adalah tugas yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan.
Sumber : Daily Mail, Kick-off, Marca, Soccerway, TV3, Wikipedia
Komentar