Setelah menjalani 12 pertandingan di Liga Primer Inggris musim 2015/2016, Chelsea harus puas menempati peringkat ke-16 atau kelima dari bawah klasemen sementara. Sebanyak 11 poin yang sudah dikumpulkan sejauh ini merupakan hasil dari tiga kemenangan, dua hasil seri, serta tujuh kali kekalahan.
Raihan ini lantas mengingatkan kembali ingatan tentang hasil akhir Liga Inggris musim 1978/1979. Pada musim tersebut, dari 12 laga, Chelsea pun mengalami tujuh kekalahan. Tragisnya pada akhir musim, Chelsea harus terdegradasi ke divisi dua Liga Inggris.
Yang lebih identik lagi, pada musim tersebut, Chelsea pun sama-sama dikalahkan Everton, Manchester City, dan juga Liverpool pada 12 laga awal. Sementara ketiga kesebelasan ini pun pada musim ini berhasil menaklukkan Chelsea.
Pada 1978, Chelsea dikalahkan Manchester City pada pekan keenam dengan skor 1-4 di Stamford Bridge. Sementara Liverpool mengalahkan Chelsea dengan skor 2-0 pada pekan ke-11. Sedangkan Everton, menjungkalkan Chelsea pada partai pembuka dengan skor 0-1.
Sementara pada musim ini, Manchester City mengalahkan Chelsea dengan selisih tiga gol (3-0) dan Liverpool menang dengan selisih dua gol (3-1). Hanya Everton yang berhasil menang lebih besar dari 37 tahun lalu (3-1).
Dari 12 pertandingan awal pada musim 1978/1979, Chelsea hanya mampu mengumpulkan tujuh poin dari 24 poin maksimal (satu kemenangan masih bernilai dua poin). Pada musim itu, Chelsea yang belum diakuisisi Ken Bates memang tengah mengalami masa krisis finansial karena rencana renovasi Stadion Stamford Bridge yang membuat Chelsea menjual sejumlah pemain andalannya.
baca juga:Â Membayangkan Kecanggihan Stamford Bridge di Masa Depan
Sepanjang musim, Chelsea saat itu harus rela beredar di papan bawah klasemen. Bahkan hingga akhir musim, Chelsea harus menerima kenyataan bahwa mereka menempati posisi buncit, di mana saat itu liga diikuti oleh 22 peserta, terdegradasi bersama Queen Park Rangers dan Birmingham City.
Dari 42 laga, Chelsea hanya mampu meraih lima kemenangan, 10 kali hasil seri dan 27 kali menderita kekalahan, 20 poin dari nilai maksimal 84 poin. Jarak dengan Derby County yang berada satu strip di atas zona degradasi sebesar 11 poin.
Persaingan divisi teratas Liga Inggris saat itu memang belum mengenal istilah top four yang melibatkan Chelsea, Arsenal, Manchester United, dan Liverpool di papan atas. Nottingham Forest masih merupakan kesebelasan kuat pada saat itu dengan mengakhiri musim pada peringkat ketiga pada musim tersebut.
Liverpool sendiri menjadi kesebelasan terkuat dengan keluar sebagai juara. The Reds saat itu mengumpulkan 68 poin, unggul delapan poin dari runner-up, Nottingham Forest. Manchester United yang saat ini memiliki gelar juara divisi teratas liga Inggris terbanyak menempati peringkat sembilan.
Klasemen akhir Liga Inggris musim 1978-1979. Satu kemenangan masih bernilai dua poin. (via: World Football)
Lantas apakah Chelsea akan mengulangi apa yang terjadi pada 1979? Jika performa Chelsea masih seperti yang ditunjukkan saat ini, bukan tak mungkin kekalahan demi kekalahan akan menyusul dan Chelsea sulit keluar dari zona degradasi. Bukan karena situasi saat ini nyaris serupa dengan musim 1978/1979, melainkan performa Chelsea saat ini yang memang bisa menyebabkan Chelsea terdegradasi.
Sebagai tambahan, kesebelasan juara Liga Inggris yang langsung terdegradasi pada musim berikutnya pernah terjadi pada musim 1937/1938 yang menimpa Manchester City. Hanya saja saat itu persaingan memang sangat ketat di mana City terdegradasi dengan 36 poin, berjarak 16 poin dengan Arsenal yang keluar sebagai juara. Tapi setidaknya ini bisa disimpulkan bahwa bukan tak mungkin kesebelasan juara bertahan langsung terdegradasi pada musim berikutnya.
foto: paniniteamsticker
Komentar